Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna menerangkan, pada Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIT, Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika menerima laporan dari warga bernama Siti Aisyah yang merupakan pengelola bahwa ABK tersebut tenggelam sekitar pukul 08:00 WIT.
Hal ini Max katakan setelah ia dan beberapa anggota dewan lainnya melaksanakan konsultasi dan koordinasi bersama pihak PT Pelni Jayapura, pada Senin (17/3) kemarin. Menurut Max, untuk antisipasi kemacetan ini, butuh koordinasi dan kerjasama semua pihak terkait yang ada di wilayah pelabuhan laut Jayapura.
Adapun tiga kapal perintis ini adalah Sabuk Nusantara 58, Sabuk Nusantara 100, dan Sabuk Nusantara 81 dengan melayani rute daerah Papua Utara, seperti Serui, Biak, dan Sarmi.
Triwarno Purnomo menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah dilakukan oleh berbagai pihak dalam mewujudkan rute pelayaran ini. “Puji Tuhan, kita bisa menyaksikan KM Dorolonda berlabuh di Pelabuhan Waren. Setelah melalui berbagai proses, akhirnya pada November 2024, SK Penetapan Trayek ini dikeluarkan oleh Dirjen Perhubungan Laut,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Waropen, Jaelani, AP.,M.Si mengungkapkan rasa syukur atas momen bersejarah ini. Menurutnya, kedatangan kapal ini merupakan impian yang telah lama dinantikan oleh masyarakat pesisir Waropen, khususnya di Distrik Urei Faisei dan Distrik Waropen Bawah. Ia menegaskan bahwa meskipun kapal belum bisa bersandar sepenuhnya, kehadiran KM Dorolonda menjadi langkah awal bagi pengembangan transportasi laut di daerah tersebut.
Komandan Lantamal X Koarmada III, Brigjen TNI (Mar) Freddy Jhon Hamonangan Pardosi, mengungkapkan bahwa evakuasi ini dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengenai kondisi darurat medis seorang ABK kapal berbendera Liberia tersebut.
Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Mokh Mukhson mengatakan bahwa program innovilage 2024 yang bertema Keberlanjutan Inovasi Untuk Membangun Negeri, ini merupakan program yang dicanangkan Universitas Pertahanan Republik Indonesia.
" Jadi arus balik peak season ditetapkan Menteri Perhubungan pada tanggal 8 Januari tapi karena kapal dalam perjalanan dan masuk di pelabuhan Jayapura pada tanggal 11 Januari ada 2 kapal yakni KM Ciremai masuk malam hari kemudian tengah malam atau dini hari masuk KM Gunung Dempo, tetap kita layani secara maksimal dengan tim yang ada,"ungkapnya, Selasa (7/1) kemarin.
Dari pantauan koran ini, kendaraan mulai tersendat sejak di depan GOR Cenderawasih APO, begitu juga dari arah sebaliknya dari Argapura pun kendaraan melaju perlahan. Meskipun polisi sudah mengeluarkan imbauan di putaran pompa bensin lama (jalan koti) dan di putaran polimak namun masih banyak warga yang tetap memilih jalur pelabuhan.
Biasanya, Pelabuhan Biak menerima 4 kali kedatangan kapal yang berbeda dalam sebulan. Namun, khusus bulan Desember ini, ada tambahan dua kapal, yaitu KM Labobar dan KM Dorolonda, serta peningkatan frekuensi KM Ciremai menjadi 6 kali. Secara keseluruhan, 16 kapal dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Biak selama akhir tahun ini.