“Jadi kita mensosialisasikan apa pentingnya Desa tangguh bencana itu, kemudian tujuan desa tangguh bencana dalam rangka masyarakat siap siaga terhadap kebencanaan yang akan hadir mungkin.
Terkait hal ini, Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo meminta kepala pemerintahan kampung (KPK) dapat mengelola dana kampung dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku.
Oleh karena itu dibutuhkan peran serta masyarakat kampung untuk lebih waspada dan hati- hati. Jika ada perahu yang datang tanpa dikenali orangnya, mereka harus waspada karena ditakutkan mereka membawa barang haram untuk dijual ke kampung.
Apa yang menjadi harapan dari Pemerintah Kota Jayapura itu sudah mulai dilakukan oleh warga kampung. Di sana ada potensi pinang dan kelapa. Dua komoditi itu setidaknya dapat didorong untuk menjadi komoditi unggulan. Tidak sekedar untuk mencukupi kebutuhan masyarakat setempat, tetapi juga dapat dimaksimalkan untuk pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat kampung.
Karena itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kota Jayapura Makzi L Atanay mengingatkan para aparat kampung yang mempunyai kewenangan mengelola anggaran kampung ini agar berhati-hati dalam pengelolaan dana kampung.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Robby Kepas Awi mengatakan, melalui kegiatan ini bertujuan untuk menginformasikan kepada para aparat pemerintah di tingkat Kampung mulai, Bamuskam, sekretaris, Kepala Kampung, termasuk kaur di kampung untuk mengetahui tentang bagaimana administrasi kampung.
Plt Kepala DPMK Kabupaten Jayawijaya, Lepinus Gombo, SPd, MSi menyatakan, pihaknya mendorong kampung yang lain agar bisa menggunakan dana desa seperti Kampung Wamusage, sebab pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selain meningkatkan koordinasi dan sinergitas dalam pencegahan narkoba, BNNK juga langsung mengajak para lurah dan kepala kampung melakukan pemeriksaan urine. Pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan pertemuan koordinasi yang digelar Rabu (23/8) di Hotel Grand Tembaga.