Rosina juga mengajak media untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dengan memberikan informasi yang akurat serta memerangi berita-berita hoax tersebut. Hal ini lanjut dia perlu dilakukan karena pesta demokrasi Pemilukada ini akan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat sehingga tensi politiknya tinggi dibandingkan dengan Pileg dan Pilpres.
Sejatinya berita bohong atau hoax sangat rentan menimbulkan masalah pada hubungan sosial bahkan merugikan banyak orang. Sayangnya, sebagian besar orang, masih suka mempecayai informasi yang diterima tanpa lebih dulu mengkroscek validnya informasi tersebut. Mirisnya, informasi hoax justru lebih cepat menyebar dibanting berita fakta.
  Dia mengatakan, mengenai aturan seragam sekolah dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah ini sebenarnya sudah diatur dalam Permendikbud nomor 50 tahun 2022 tentang petunjuk teknis seragam bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah. Di situ semua sudah diatur secara jelas dan terperinci.
 Kepala Dinas Kominfo, Jeri Agus Yudianto, menyebut dalam pengawasan tersebut pihaknya berkolaborasi dengan stakeholder terkait. Misalnya pihak Kepolisian, komunitas masyarakat dan pihak terkait.
  Wakapolres mengingatkan agar kabar atau pesan apapun yang sifatnya belum jelas, bisa dikonfirmasi dulu kepada pihak keamanan. Ini juga untuk mendukung terlaksananya Pemilu damai yang tinggal menghitung hari.
  "Saya minta masyarakat supaya tidak terpengaruh dengan adanya isu hoax, isu yang kebenarannya belum tentu ada. Sehingga saya berharap juga masyarakat bisa memilah setiap informasi yang masuk," kata Frans Pekey, Kamis (21/12).
Penjabat Bupati Sarmi Markus O Mansnembra SH, MM mengecam dan menyayangkan aksi oknum yang tidak bertanggung jawab, yang sengaja mencatut identitasnya sebagai pejabat daerah untuk melakukan aksi kejahatan kepada masyarakat.
Terdakwa Dugaan Tindak Pidana Makar, Viktor Yeimo (VY) meminta kepada aparat Kepolisian agar tegas mengentas media media ilegal di Kota Jayapura. Sebab menurut dia, ada banyak media yang tidak bertanggung jawab menyebarkan berita Hoax sehingga menyebabkan situasi di Papua khususnya Kota Jayapura tidak Kondusif.
Terakit beredarnya foto dimedia sosai, gerombolan KST bersama seorang WNA, yang memegang bendera Bintang Kejora, dengan tegas Pangdam XVII Cendrawasih Muhammad Saleh Mustafa membantah kebenarannya. Pasalnya setelah ditelisik oleh pihak Pangdam XVII Cendrawasih, Foto tersebut telah beredar pada bulan februari 2022 lalu