Menurut dia, kurang disiplinnya warga dalam mengkonsumsi obat dapat berbahaya terhadap penderita yang mengalami penyakit kaki gajah tersebut. Kemudian bagi masyarakat yang sudah mengkonsumsi obat pencegahan diharapkan semestinya tidak terserang penyakit tersebut.
PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakan mulai hari ini warga Distrik Koragi dan sekitar sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih cepat dan lebih baik dari sebelumnya, karena fasilitas yang ada saat ini lebih baik dari sebelumnya.
 Diakui, jika Puskemas SE Kabupaten Jayapura sudah menjadi BLUD tentu bisa lebih maksimal dalam menjalankan program kegiatan karena diberikan kewenangan dalam mengelola keuangannya sendiri. Sehingga diharapkan, dari 22 Puskesmas ini bisa berubah menjadi BLUD.
Pj Bupati Jayapura Semuel Siriwa dalam mengikuti kegiatan tersebut, berharap, melalui momen HKN Ke-60 tahun 2024, masyarakat Diminta bisa terus mendorong masyarakat untuk terus menjaga kesehatan.
  "Target Desember yang di Skouw, optimis selesai, sudah bisa digunakan. Tetapi lantai duanya bisa dibangun tahun depan. Karena itu anggaran dana otonomi khusus kita dapat spesifik grandnya sebanyak dua tahap," jelasnya.
dr. Willy memastikan usai dilakukan peresmian maka setelah itu sudah melakukan aktivitas pelayanan kesehatan seperti biasa disana sebab untuk peralatan alat kesehatan, serta obat -obatan sudah lengkap tinggal bagaimana melakukan penataan dan mulai beraktifitas
  Dia menyebutkan Adapun penyakit yang rentan terjadi pada saat musim hujan tinggi misalnya penyebaran nyamuk Malaria. Karena ketika intensitas hujan tinggi Pasti air akan tergenang di mana-mana, sehingga proses pengembangbiakan perindukan nyamuk itu juga cukup tinggi.
 Dikatakan bahwa pada 2024 pihaknya menargetkan dapat menemukan penyakit TBC sebanyak 4.000 kasus. “Sehat itu penting, karena jika sakit maka tidak bisa beraktivitas jadi mari melakukan pemeriksaan mandiri dengan dapat diobati," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamberamo Tengah, Dotius Doga mengatakan kembali beroperasinya rumah sakit setelah pihaknya melakukan rapat secara virtual bersama Kementerian Kesehatan Indonesia, pihak Pemprov Papua Pegunungan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), direktur rumah sakit, Polres Mamteng
  Plt. Kepala Dinas Kesehatan Papua, Dr. dr. Arry Pongtiku, MHM, MBA menerangkan ada beberapa faktor penyebab cakupan imunisasi nOPV2 masih rendah di lima daerah tersebut, di antaranya penginputan data, faktor geografis, ada juga yang sudah diberikan tetesan vaksin polio, namun belum dilaporkan.