Sekretaris Dinkes Kabupaten Jayapura Edward Sihotang mengatakan, target Dinas Kesehatan dalam pemberian vaksin imunisasi polio kepada balita, bayi dan anak usia dini di Kabupaten Jayapura sebanyak 22.904 kategori bayi, balita dan anak usia dini di Kabupaten Jayapura.
Dijelaskan, pemberian vaksin PIN Polio lengkap diwajibkan dari target 22.904 kategori bayi, balita dan anak usia dini di Kabupaten Jayapura, sudah bisa mendapatkan vaksin PIN Polio putaran satu dan putaran dua minimal 90 persen lebih dari sasaran target sasaran di atas. Jika tidak maka, untuk pemberian vaksin PIN Polio putaran tiga dua putaran empat tidak bisa diberikan.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw, S.pB menyatakan berdasarkan komitmen telah disepakati, maka 4 September akan melaunching gerakan bapak asuh anak stunting (BAAS) yang dilakukan di distrik Asologaima.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, sejauh ini baru ada satu orang yang terindikasi dan kemudian lakukan pemeriksaan, namun hasilnya negatif.
Monkeypox ditandai dengan gejala berupa pembengkakan kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi di rahang bawah, leher, dan selangkangan. Mpox juga disertai gejala yang mirip dengan cacar air, terutama ruam atau bintil berair di dada, wajah, hingga bagian dalam mulut dan hidung.
Kepala Disnakkeswan Kabupaten Mimika drh Sabelina Fitriani mengatakan, total populasi ternak babi di Mimika yang awalnya berjumlah 12.000 ekor kini tersisa 3.000-an ekor. Oleh karena itu, Sabelina meminta kepada peternak yang masih memiliki ternak babi agar tetap berhati-hati dan waspada menjaga ternaknya terhindar dari virus ASF.
Reynold mengatakan, saat ini pelayanan kesehatan di Distrik Alama pasca kejadian itu menjadi terhambat bahkan tidak berjalan. Oleh karena itu, Dinkes juga akan menggelar rapat bersama lintas sektor serta tokoh-tokoh masyarakat dari wilayah pegunungan Mimika untuk mengatasi pelayanan kesehatan di wilayah pegunungan yang saat ini terganggu.
Diakui, kegunaan sistem RME secara umum yaitu sebagai pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, alat bukti dalam proses penegakan hukum, penegakan etika kedokteran, sebagai dasar pembiayaan kesehatan dan data statistic kesehatan, menghemat waktu layanan pada saat pendaftaran, menghemat penggunaan kertas (paperless).
Menurut Robby, pihaknya akan memanfaatkan yang lokal. Sebab banyak tenaga kesehatan (Nakes) di Papua. “Kita punya tenaga dokter banyak di Papua, ada dari Uncen juga kabupaten. Hanya saja belum ada petunjuk dari kementerian. Namun keinginan kami memprioritaskan anak anak Papua,” kata Robby.
Sekretaris Dinkes Jayawijaya, Monika Mallisa, S.KM, M.KM menyatakan pihaknya dari dinas kesehatan Kabupaten Jayawijaya melaksanakan kegiatan pertemuan Kolaborasi TB-HIV bersama Komisi Penanggulangan AIDS untuk mencari kesepakatan antara dinas kesehatan dan KPA guna menurunkan infeksi TB dan HIV.