Masyarakat dari lima belas kampung ini antusias menerima bantuan beras yang disaksikan aparat keamanan dari Polres Mamberamo Tengah dan Ketua LMA Distrik Kobakma, Bogol Mabel.
"Kalaupun masih belum ada pengiriman beras saat ini karena masih menunggu ketersediaan stok beras yang dalam hal ini ditangani Bulog, " katanya Kepada Cenderawasih Pos, Jumat (19/5) kemarin.
Terkait dengan stok beras dari Perum Bulog yang masih dalam perjalanan masuk ke Jayapura mengakibatkan harga beras dipasaran mulai bergejolak. Tidak heran jika harga beras dipasaran mulai mengalami kenaikan Rp 10 ribu- Rp 15ribu/karungnya.
Kepala Kantor Pos Cabang Jayapura ,Dedi Siahaan mengatakan, adapun alokasi beras ASN Provinsi Papua untuk 4 (Empat) bulan yang harus didistribusikan adalah sebanyak 5.099.880 ton.
Sorotan dari Direktur PT Irian Bhakti Papua, Yarius Balingga terkait keluhan banyak ASN karena belum menerima beras bulanan dimana saat ini PT Pos Indonesia yang ditugaskan untuk mendistribusian pasca menang tender, akhirnya ditanggapi Eksekutif General Manager Kantor Cabang Utama Jayapura, PT Pos Inndonesia, Dedi M Siahaan.Â
 Tak tanggung-tanggung 2 Ton Beras beserta ratusan bahan makanan siap saji, dan makanan organik beserta uang tunai senilai Rp 100 juta diberikan agar bisa membantu masyarakat mengalami musibah itu.
Direktur PT Irian Bhakti Papua, Yarius Balingga tak menampik jika hingga kini persoalan pendistribusian hingga ke kabupaten – kabupaten kerap diperhadapkan dengan kendala. Yang paling sering adalah menyangkut keterlambatan beras sampai ke kabupaten yang dituju. Dengan kondisi geografi daerah termasuk cuaca menjadi problem utama dalam penyaluran. Tak hanya itu terkadang isu keamanan juga mulai ikut mempengaruhi karena berkaitan dengan jadwal penerbangan pesawat.
Hal tersebut diungkapkan Dirrektur Bisnis, Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia Siti khoiriana menjelaskan bahwa tugas Bulog bukan saja menjalankan program penyaluran beras pemerintah bagi masyarakat yang dikenal sebagai bansos, tetapi juga sekarang PT. Pos Indonesia juga menyalurkan beras bagi ASN.
"Yang mana perlu kita lakukan antisipasi adalah pasca Ramadan dan Idul Fitri, biasanya pada momen seperti ini harga tidak terkendali,"Katanya kepada Cenderawasih Pos, belum lama ini.