Dirinya memahami dan memaklumi situasi yang sedang berjalan, namun sudah dijaminkan jika permasalahan tanah sudah selesai, tugas yang kedua kalau masalah lokasi sudah selesai maka dilakukan presiapan seperti pematangan lahan termasuk dokumen surat yang harus diselesaikan.
  Dimana anak anak dapat secara langsung mengenal lingkungan, seperti jenis tanaman, maupun kegiatan-kegiatan para petani. "Kunjungan ini bagian dari praktek langsung atas materi yang mereka pelajari selama ini di ruang kelas," ujarnya.
 Direktur Eksekutif YPPK Kota/Kabupaten Jayapura, Ferdinando Lase mengatakan kegiatan tersebut digagas karena melihat fenomena di lingkungan YPPK selama ini. Dimana tindakan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah masih terus terjadi.
Kapolsek Abepura, Kompol Komarul Huda, menjelaskan bahwa tawuran tersebut berawal karena adanya aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa siswa dari SMA YPPK Taruna Dharma kepada salah satu Siswa SMK N 3 Jayapura berinisial (R) Jurusan Geomatika
Kepala Sekolah SD YPPK Santo Yakobus Honelama Wamena Maria Doreti Kusuma Prawati, S.Pd SD, M.Pd, menyatakan pasca bentrokan antara kedua kelompok masyarakat kemarin , kini pihaknya sudah aktif kembali melakukan aktifitas belajar mengajar di sekolah, namun yang menjadi kendala di hari pertama ini tak semua siswa masuk sekolah.
Sebagai guru dan karyawan atau staf, ada banyak suka dan duka yang dijumpai pada lingkungan kerja. Banyak hal terjadi tidak sesuai dengan harapan. Seperti halnya, seorang guru hanya menjalankan tugas berdasarkan profesi. Pun demikian pegawai hanya menjalankan tugas sesuai fungsi dan perannya.
  Direktur YPPK FA Kota/Kabupaten Jayapura, Ferdinando Lase, S.Kom mengatakan kegiatan Insklusif merupakan salah satu sistem layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka dapat memiliki kesempatan untuk bisa belajar bersama dengan anak-anak umum pada sekolah-sekolah umum.
  Namun sebelum mendapatkan telur dan susu tersebut, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Selatan drh Retno memberikan sosialisasi terkait manfaat meminum susu dan memakan telur setiap harinya kepada siswa-siswi yang berjumlah lebih 300 orang tersebut.
 Melalui diskusi tersebut, mencari pemikiran kritis demi pengembangan penyelenggaraan sekolah YPPK menjadi sekolah yang bermutu ked epan. Oleh karena itu, Yayasan kedepan hendaknya meningkatkan mutu pendidikan melalui kebijakan sekolah penggerak dengan manajemen berbasis sekolah.
 Perekbangan ini tidak terlepas daripada visi dan misi, dimana salah satu yang menjadi prioritas menyeleksi tenaga guru yang punya kualitas dan kuantitas yang tinggi. "Setiap 6 bulan tenaga guru di YPPK direvisi, bagi yang hasilnya baik akan dilanjutkan, demikian yang tidak akan dipertimbangkan, ini salah satu langkah untuk mendorong kualitas pendidikan di YPPK," jelasnya.