Ketua Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Keerom, Drs. Wahfir Kosasih, SH., MH., M.Si., yang juga merupakan Wakil Bupati Keerom mengatakan, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Keerom memang masih sangat tinggi.
Kegiatan dibuka oleh Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut., MUP., yang diwakilli oleh Wakil Bupati, Drs. Wahfir Kosasih, SH., MH., M.Si.. Turut hadir Forkopimda, Pimpinan OPD Pemkab Keerom, tokoh masyarakat dan tim penyusun dokumen KLHS RTRW RDTR Fakultas Kehutanan Unipa Manokwari.
Pemusnahan dipimpin oleh Kasat Resnarkoba Polres Keerom, AKP Amir Mahmud didampingi Kasiwas Polres Keerom, AKP Abdul Ketep, Kasat Intel Polres Keerom, Iptu Samuel Yunus bersama Kejaksaan Negeri Jayapura, Jane Sabatris Waromi dan Advokat Max Supadi Malui.
 Kegiatan kohesi ini bertujuan sebagai sarana interaksi antara Siswa dengan pihak Panti Asuhan yang bertujuan untuk saling mengenal dan memberikan wawasan mengenai keadaan sosial.
 Kapolres Keerom AKBP Christian Aer, S.H., S.I.K., melalui Kasi Humas Polres Keerom Iptu Katman membenarkan bahwa Polres Keerom dan Jajaran melakukan patroli dialogis untuk menjaga harkamtibmas.
Adapun isi deklarasi damai diantaranya, Kami pemuda Keerom berkomitmen mewujudkan Indonesia Raya dengan karya tanpa batas di negeri tapal batas untuk Indonesia maju. Kami pemuda Indonesia di negeri tapal batas mendukung Pancasila dan UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Bendera Merah Putih. Kami pemuda Keerom menolak seluruh gerakan radikal yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Kapolres Keerom AKBP Christian Aer mengatakan, Polres Keerom bersama TNI dan instansi terkait tidak henti melaksanakan patroli dan razia di daerah hukum mereka guna menjaga stabilitas Kamtibmas.
Apel diikuti seluruh personel Polres Keerom, baik Bintara dan Perwira. Kabag Ops menuturkan bahwa dalam melaksanakan patroli dan pengamanan harus profesional sesuai dengan SOP.
Tim patroli gabungan melakukan patroli di daerah pemukiman penduduk, gedung kantor pemerintahan dan terutama menyisir daerah-daerah yang dianggap rawan terjadinya kejahatan.
Selain menampilkan etnik budaya, FBK juga menampilkan pameran handycraft, kegiatan kuliner serta hiburan-hiburan lain. Bahkan panitia juga menyediakan berbagai doorprize. Antusias masyarakat dalam mementaskan budayanya sangat tinggi. Bahkan animo masyarakat juga sangat besar dalam menyaksikan pentas budaya selama tiga hari.