Sebelumnya Egianus melepaskan tembakan dari senjata pelontar granat GLM alias Grenade Launcher. Ini termasuk senjata berat yang memang memiliki kekuatan menghancurkan. Diduga setelah menembak dari pelontar granat ini dilanjutkan dengan serangan lainnya hingga terjadi kontak tembak.
Buchtar Tabuni menilai, Kepolisian tidak menghargai privasi dirinya dan keluarganya saat mendatangi rumahnya ketika melakukan patroli di wilayah tersebut. Polisi menurutnya harus menghargai privasinya dengan meminta izin ketika ingin mengambil dokumentasi di lingkungan merahnya.
Kembalinya Alex Makabori ke pangkuan NKRI ditandai dengan pernyataan sikap, penyerahan barang - barang di antaranya dokumen-dokumen TPNPB, peluru hampa 20 butir dan baju loreng berpangkat jenderal bintang 3.
Gustav Urbinas menambahkan tindakan tegas pertama yang dilakukan polisi adalah mengamankan anggotanya yang sempat dikeroyok sambil melakukan pembelaan diri. Diakuinya sempat terjadi ketegangan saat didatangi aparat dan terjadi baku pukul. Ada dua anggota Polresta yang terluka.
Buhctar yang menjabat selaku Ketua Dewan West Papua dari pemerintahan sementara ULMWP ini bersama pimpinan Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Bazoka Logo mengajak puluhan orang untuk hadir dalam pertemuan tersebut.
Penangkapan ini dilakukan oleh tim gabungan Polresta Jayapura Kota. Selain Buchtar, ada juga nama Bazoka Logo selaku pimpinan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan lima nama lainnya yaitu Jekson Wakerkwa, Yohanis Wandikbo, Gilbert Kogoya, Lawe Wandikbo dan Kibo Telenggen.
Sementara dari Komnas HAM sendiri menghadirkan Komisioner Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, Beka Ulung Hapsara, Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey dan Koordinator Bidang Mediasi Komnas HAM Asri Wahono.
“Hanya melalui dialoglah kekerasan bisa diakhiri di tanah ini, namun membutuhkan kesepakatan antara kedua bela pihak yang bermasalah,” kata Theo kepada Cenderawasih Pos, Senin (21/3).
Tak hanya melakukan penembakan, kelompok ini juga disebut melakukan pembakaran dan penyerangan terhadap warga. Tercatat ada 11 rumah yang dibakar termasuk bangunan perumahan Puskesmas dan perumahan guru. Kelompok yang berulah ini menurut laporan Polda Papua dipimpin oleh Undius Kogoya.
Tokoh TPN OPM Jayawijaya Linus Hiluka yang juga mantan tahanan Politik di Jayawijaya meminta warga tidak tertipu dengan isu kedatangan Dewan HAM PBB yang bisa dimanfaatkan oleh elit politik yang dapat menyebabkan masyarakat Papua saling bentrok, sebab isu ini bisa disusupi untuk kepentingan tertentu mendapatkan posisi dan Pemekaran, sehingga diminta seluruh Organisasi Politik jangan membuat aksi apapun.