Direktur LP3BH Yan Christian Warrinusy meminta Presiden Joko Widodo dan parlemen nasional DPR RI untuk tidak mudah mempercayai pernyataan para petinggi TNI dan Polri di tanah Papua maupun di Jakarta mengenai situasi keamanan di bumi cenderawasih yang selalu dikatakan tidak aman karena ulah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) dengan julukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Selandia Baru dalam upaya menyelamatkan pilot Susi Air yang hilang setelah insiden pembakaran pesawat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada Selasa (7/2).
Tambahan pasukan dari TNI-AD dikirim lagi ke Papua melalui Pangkalan Udara TNI-AU Halim Perdanakusuma kemarin (10/2) sore. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menuturkan, pasukan itu diberangkatkan untuk mendukung operasi oleh Mabes TNI.
Aparat keamanan menyampaikan bahwa ada sejumlah warga Paro yang memilih eksodus meninggalkan Distrik Paro menuju Keneyam. Ini tak lepas dari cara – cara KKB yang keras tidak manusiawi.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan bahwa sejauh ini belum ada bukti maupun saksi yang melihat pilot Susi Air tersebut dibawa dan disandera oleh KST. ”Saat (pesawat) itu dibakar, dia (pilot, Red) larinya ke mana, lari sendiri atau dibawa, sampai saat ini belum ada info,” ungkap dia saat diwawancarai usai menutup Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Jakarta, kemarin.
Selain menerjunkan pasukan, mereka mengambil langkah negosiasi melalui pendeta dan tokoh masyarakat setempat. Sementara lima orang penumpang pesawat dan 15 pekerja bangunan dipastikan telah dievakuasi.
Helikopter yang digunakan adalah Heli Polri Bell-412EP/P-300 dan Heli Karakal TNI AU EC-725/HT-7201. Ke 18 warga yang sebagian besar adalah pekerja bangunan Puskesmas ini langsung diterbangkan dari Nduga menuju Lanud Yohanis Kapiyau Kabupaten Mimika.
Ia menduga pembakaran dan penyanderaan yang dilakukan kelompok Egianus ini dikarenakan ada barang milik Egianus yang tak bisa terangkut pesawat. Yaung juga menyebut bahwa jika betul sang pilot disandera oleh kelompok KKB maka itu merupakan hal bodoh yang dilakukan. Mereka justru kehilangan simpati pada kelompok ini lantaran akan melanggar hukum humaniter.
“Kami TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma sudah membakar satu pesawat jenis Susi Air nomor registrasi PK-BVY di lapangan terbang distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua,” kata Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, Selasa (7/2).
Pembakaran pesawat sekaligus dugaan penyanderaan seorang pilot bernama Philip Marthens yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya diyakini bukan tanpa alasan kuat. Salah satu akademisi Universitas Uncen yang juga pengamat social politik, Marinus Yaung menyampaikan bahwa Egianus tidak akan mengambil tindakan yang tak biasa jika tak memiliki alasan kuat.