Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan bahwa sejauh ini belum ada bukti maupun saksi yang melihat pilot Susi Air tersebut dibawa dan disandera oleh KST. ”Saat (pesawat) itu dibakar, dia (pilot, Red) larinya ke mana, lari sendiri atau dibawa, sampai saat ini belum ada info,” ungkap dia saat diwawancarai usai menutup Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Jakarta, kemarin.
Selain menerjunkan pasukan, mereka mengambil langkah negosiasi melalui pendeta dan tokoh masyarakat setempat. Sementara lima orang penumpang pesawat dan 15 pekerja bangunan dipastikan telah dievakuasi.
Helikopter yang digunakan adalah Heli Polri Bell-412EP/P-300 dan Heli Karakal TNI AU EC-725/HT-7201. Ke 18 warga yang sebagian besar adalah pekerja bangunan Puskesmas ini langsung diterbangkan dari Nduga menuju Lanud Yohanis Kapiyau Kabupaten Mimika.
Ia menduga pembakaran dan penyanderaan yang dilakukan kelompok Egianus ini dikarenakan ada barang milik Egianus yang tak bisa terangkut pesawat. Yaung juga menyebut bahwa jika betul sang pilot disandera oleh kelompok KKB maka itu merupakan hal bodoh yang dilakukan. Mereka justru kehilangan simpati pada kelompok ini lantaran akan melanggar hukum humaniter.
“Kami TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma sudah membakar satu pesawat jenis Susi Air nomor registrasi PK-BVY di lapangan terbang distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua,” kata Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, Selasa (7/2).
Pembakaran pesawat sekaligus dugaan penyanderaan seorang pilot bernama Philip Marthens yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya diyakini bukan tanpa alasan kuat. Salah satu akademisi Universitas Uncen yang juga pengamat social politik, Marinus Yaung menyampaikan bahwa Egianus tidak akan mengambil tindakan yang tak biasa jika tak memiliki alasan kuat.
Upaya pengejaran dan penangkapan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata hingga kini masih terus dilakukan Polda Papua melalui Satgas Damai Cartenz. Tahun 2023 dinyatakan sebagai tahun penegakan hukum disamping cara soft approch yang masih dilakukan.
Direskrim Umum Polda Papua, Kombes Pol Faisal Ramadhani menyampaikan bahwa upaya pengejaran dan penangkapan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga kini terus dilakukan.
Dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang masih berstatus mahasiswa asal Kabupaten Yahukimo berhasil diringkus oleh aparat Kepolisian di Kabupaten Boven Digoel, Rabu (18/1) sekitar pukul 09.00 WIT.