Naiknya harga telur ini disebabkan oleh harga pakan yang kini melambung tinggi secara nasional sehingga distribusi pakan juga ikut berkurang.Â
Kata Sabelina, 50 persen pembuatan pakan bersumber dari jagung, sementara ketersediaan jagung di dalam negeri terbatas sehingga harga pakan ikut naik.Â
Mengantisipasi lonjakan harga dan peredaran barang kedaluwarsa di pasaran, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian akan lakukan sidak di pasara tradisional maupun supermarket.
Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Papua dan Papua Barat, Ahmad Mustari menjelaskan, kerjasama yang dilakukan Bulog, dalam hal menyediakan beras SPHP untuk dijual diritel modern, diantaranya dengan PT. Saga dan PT. Ramayana.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa mengatakan, kehadiran pasar murah untuk membantu masyarakat dan menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, juga untuk menekan inflasi.Â
Diungkapkan Harris, menambah kuota beras SPHP dari Bulog, yang mana standar dan kualitas beras SPHP juga bagus, dengan sendirinya mengajak masyarakat untuk dapat mengkonsumsi beras SPHP.
Untuk harga komoditi pertanian seperti cabai rawit Rp 50 ribu - Rp 60 ribu/kg, cabai besar dan cabai keriting Rp 60 ribu - Rp 70 ribu/kg, sementara untuk bawang merah dan bawang putih Rp 50 ribu dan Rp 45 ribu/kg.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Provinsi Papua segera meminta penjelasan pihak distributor. Terutama distributor minyakita, karena ada temuan penjualan Minyakita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Dimana HET Minyakita yang ditetapkan pemerintah sebelumnya sebesar Rp 14.000 per liter.
  Maces menyampaikan harga Bapok jelang Ramadhan di Kota Jayapura masih bisa dikatakan normal. Khusus untuk harga beras, Maces mengakui saat ini harga beras naik di kisaran Rp 18 ribu per kilo gram.
Dalam mengatasi hal tersebut, Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo meminta kepada pihak distributor barang untuk tidak boleh menahan barang di gudang untuk mengambil untung jika di saat harga mengalami kenaikkan.
  Dian mengaku, jika beberapa hari yang lalu pihaknya melakukan pertemuan bersama dengan Penjabat Wali Kota, Bulog, dan Aprindo membahas terkait ketersedian bahan pokok jelang Ramadan.