Dia mengatakan, berdasarkan pengakuan pelaku, pengerusakan yang dilakukan terhadap kendaraan dinas Pemadam Kebakaran Kota Jayapura itu dilakukan lantaran kesal dan kecewa karena terlambat sampai di lokasi kejadian.
Kejadian ini terjadi sekira pukul 00.26 WIT disaat mobil Damkar mendatangi lokasi kebakaran sebuah rumah milik Dr Ferdinand. Berawal dari informasi yang diterima bahwa telah terjadi kebakaran di wilayah Abepura. Dari laporan itu langsung disikapi Dinas Pemadam Pos Pasar Yotefa dengan mendatangi lokasi.
Dia menjelaskan keterlambatan tersebut disebabkan, karena sering ditundanya pelantikan pejabat definitif atau kepala dinas di kantor dinas tersebut, setelah dinas itu dibentuk berdasarkan aturan sejak Januari 2024.
“Kami selalu memberikan imbauan kepada masyarakat terutama dengan cuaca yang ada saat ini, kita diharapkan selalu menjaga, kalau kita bersih-bersih lingkungan, kebun, sampah, kalau api masih menyala jaga dulu jangkauannya," katanya.
Peristiwa kebakaran di deretan Toko NIaga ini cukup menarik perhatian masyarakat tak terkecuali pihak kepolisian. Pasalnya, ruko yang terbakar itu merupakan Toko Niaga yang menjual berbagai alat tulis kantor (ATK), alat kebutuhan rumah tangga dan lain sebagainya. Harga yang relative lebih murah dan lengkap, membuat toko ini sering menjadi tujuan untuk berbelanja ATK.
Kebakaran yang terjadi di Perumahan Uncen bawah, menghangsungkan rumah milik Nerius Tokoro dan Herda Msiren itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIT. Menurut keterangan Nerius Tokoro, selaku pemilik rumah, peristiwa itu bermula anaknya yang sedang istirahat di kamar lantai dua, mencium bau asap dari dinding rumah. Anaknya bergegas turun ke lantai satu dan memanggil Nerius yang juga sedang istirahat di kamar lantai satu.
Romanus Sujatmiko menjelaskan bahwa mobil pemadam kebakaran yang ada di Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merauke berbeda fungsi dengan mobil pemadam kebakaran yang dimiliki oleh BPBD Kabupaten Merauke, kendati sama-sama untuk memadamkan kebakaran.
Seorang saksi bernama Mayo Kadiwaru, mengatakan kebakaran disebabkan oleh kompor yang meledak ketika korban sedang memasak. “Ketika saya masuk untuk minum ke dalam rumah korban, tiba tiba korban berteriak minta tolong. Tolong, tolong ada kebakaran,” ucap Mayo menirukan ucapan korban saat kebakaran terjadi.
Seringnya terjadi kasus kebakaran yang terjadi di Kota Jayapura, yang kadangkala terjadi secara bersamaan atau bahkan beruntun, menjadi perhatian serius dari Pemkot Jayapura. Dimana dari aspirasi masyarakat dan juga tuntutan beban kerja dari Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) yang selama ini di bawah Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, kini telah resmi berubah menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sendiri, yakni Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jayapura.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat), Margareta V. Kirana mengatakan saat ini Damkar telah melakukan pendidikan kepada anak-anak usia dini, sehingga anak-anak bisa mengetahui apa tangung jawabnya sebagai masyarakat.