JAYAPURA-Program pendidikan gratis menjadi topik utama dalam debat perdana kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura di Gedung Papua Youth Cretive Hub (PYCH), Jumat (18/10) malam kemarin.
Puncak pembahasan program tersebut pada sesi tanya jawab paslon. Dimana pasangan Abisai Rollo-Rustan Saru atau akrab disapa ABR-Harus berkesempatan melemparkan pertanyakan kepada pasangan calon nomor urut 01 (Frans Pekey-Mansur) adau Pekmen.
Rollo bertanya tentang sikap Pekmen terhadap program Pendidikan gratos uang digagas oleh pasangan nomor urut 02, (Jhoni Banua Rouw-H. Darwis Massi) atau akrab disapa JBR-Hadir.
“Menurut pasangan Pekmen apakah di pendidikan gratis bisa diterapkan di Kota Jayapura?, ” tanya ABR.
Menanggapi hal itu, Frans Pekey menyatakan Pendidikan gratis menjadi urusan wajib, akan tetapi untuk saat ini belum dapat diterapkan di Kota Jayapura. Hal itu terjadi karena tidak didukung dengan kekuatan APBD. Tapi juga Pemerintah Kota Jayapura masih harus menyelesaikan tunggakan Beasiswa, bagi mahasiswa yang kuliah di luar negeri.
“Tapi nanti kedepannya bila, APBD kita sudah cukup besar, program ini akan berjalan,” jawab Pekey merespon pertanyaan ABR.
Menanggapi hal itu ABR mengaku setuju dengan jawaban Frans Pekey, tapi juga bagi dia, untuk memberikan pendidikan gratis bagi masyarakat Kota Jayapura, maka APBD harus berada di angka 4-5 triliun setiap tahunnya.
Tapi kalau mengharapkan APBD kita yang saat ini hanya Rp. 1.6 triliun, saya katakan tidak bisa, karena APBD itu dibagi untuk berbagai bidang,” jelasnya.