Monday, November 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Nasionalisme, Kebudayaan dan Olahraga OAP

JAYAPURA – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua, Kenius Kogoya paparkan disertasinya tentang Nasionalisme, Kebudayaan, dan Olahraga, Senin (18/10).

Pada ujian prapromosi yang berlangsung tertutup di gedung Pasca Sarjana, auditorium Universitas Cenderawasih, Jayapura, Kenius memaparkan hasil penelitiannya terkait dampak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) terhadap Orang Asli Papua (OAP).

Kenius menyatakan, hasil penelitiannya tentang perubahan nasionalisme dan kebudayaan OAP dengan adanya event olahraga PON XX tahun 2021. Dan kontribusi PON XX pada nasionalisme dan kebudayaan Orang Asli Papua (OAP).

“Adanya event olahraga PON ke-XX di Papua menjadi stimulus tumbuhnya nasionalisme pada OAP. Event olahraga  ini membuat rasa cinta tanah air, toleran, terbuka, persaudaraan, persatuan dan kebersamaan, serta semangat kebangsaan pada OAP tumbuh,”ungkapnya.

Baca Juga :  Kelembagaan Adat Perlu Lebih Diperkuat

Lanjutnya menjelaskan, bahwa penyelenggaraan PON ke-XX di Papua memberikan kontribusi dalam membentuk rasa nasionalisme OAP yang tergambar dari munculnya kesediaan membela negara, rasa bangga pada bangsa, setia pada tanah air, dan mengakui kesatuan wilayah Indonesia.

“Penelitian ini membuktikan bahwa adanya event olahraga telah mengikis rasa nasionalisme ganda OAP.  Melalui olahraga, dengan ditetapkannya Papua sebagai tuan rumah PON ke-XX tahun 2021, OAP merasa dihargai, diperhatikan, dan dipercaya oleh negara,”jelasnya.

Dikatakan, penyelenggaraan PON ke-XX di Papua juga telah berkontribusi dalam perubahan kebudayaan OAP. Hal itu tercermin dari pandangan hidup, kebiasaan beraktivitas, dan infrastruktur yang berubah.

“PON XX membuat OAP sadar potensi dan tumbuh kulture kompetitif. Olahraga dipandang sebagai identitas atau harga diri OAP, dan  sekaligus sebagai mempromosikan Papua serta budayanya. Pada bagian lain ekonomi kemasyarakatan tumbuh,” ungkapnya

Baca Juga :  KPU Kembali Gunakan Sirekap pada Pilkada Serentak 2024

Adapun ujian dipromotori oleh Prof Dr Pawennari Hijjang.,MA Dr. Akhmad.M.Hum (Ko-Promotor),Dr.Tri Setyo Guntoro.,M.Kes.,AIFO (Ko-Promotor), Prof.Dr.H. Xainuddin Amali.,SE.,M.Si dan penguji Prof Dr. Drs. Akbar Silo.,MS, Prof.Dr Saharuddin Ita.,M.Kes.,AIFO, Marlina Flassy,S.Sos.,M.Hum,Ph.D, Dr.Fredrik Sokoy,S.Sos.,M.Si dan Dr. Gerdha K.I Numbery,S.Sos.,M.Si. (fia/gin)

JAYAPURA – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua, Kenius Kogoya paparkan disertasinya tentang Nasionalisme, Kebudayaan, dan Olahraga, Senin (18/10).

Pada ujian prapromosi yang berlangsung tertutup di gedung Pasca Sarjana, auditorium Universitas Cenderawasih, Jayapura, Kenius memaparkan hasil penelitiannya terkait dampak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) terhadap Orang Asli Papua (OAP).

Kenius menyatakan, hasil penelitiannya tentang perubahan nasionalisme dan kebudayaan OAP dengan adanya event olahraga PON XX tahun 2021. Dan kontribusi PON XX pada nasionalisme dan kebudayaan Orang Asli Papua (OAP).

“Adanya event olahraga PON ke-XX di Papua menjadi stimulus tumbuhnya nasionalisme pada OAP. Event olahraga  ini membuat rasa cinta tanah air, toleran, terbuka, persaudaraan, persatuan dan kebersamaan, serta semangat kebangsaan pada OAP tumbuh,”ungkapnya.

Baca Juga :  Dimahkotai Cenderawasih, Penyambutan Kaesang Disorot 

Lanjutnya menjelaskan, bahwa penyelenggaraan PON ke-XX di Papua memberikan kontribusi dalam membentuk rasa nasionalisme OAP yang tergambar dari munculnya kesediaan membela negara, rasa bangga pada bangsa, setia pada tanah air, dan mengakui kesatuan wilayah Indonesia.

“Penelitian ini membuktikan bahwa adanya event olahraga telah mengikis rasa nasionalisme ganda OAP.  Melalui olahraga, dengan ditetapkannya Papua sebagai tuan rumah PON ke-XX tahun 2021, OAP merasa dihargai, diperhatikan, dan dipercaya oleh negara,”jelasnya.

Dikatakan, penyelenggaraan PON ke-XX di Papua juga telah berkontribusi dalam perubahan kebudayaan OAP. Hal itu tercermin dari pandangan hidup, kebiasaan beraktivitas, dan infrastruktur yang berubah.

“PON XX membuat OAP sadar potensi dan tumbuh kulture kompetitif. Olahraga dipandang sebagai identitas atau harga diri OAP, dan  sekaligus sebagai mempromosikan Papua serta budayanya. Pada bagian lain ekonomi kemasyarakatan tumbuh,” ungkapnya

Baca Juga :  KI Papua Serahkan Laporan Monev dan Pemeringkatan Keterbukaan IBP

Adapun ujian dipromotori oleh Prof Dr Pawennari Hijjang.,MA Dr. Akhmad.M.Hum (Ko-Promotor),Dr.Tri Setyo Guntoro.,M.Kes.,AIFO (Ko-Promotor), Prof.Dr.H. Xainuddin Amali.,SE.,M.Si dan penguji Prof Dr. Drs. Akbar Silo.,MS, Prof.Dr Saharuddin Ita.,M.Kes.,AIFO, Marlina Flassy,S.Sos.,M.Hum,Ph.D, Dr.Fredrik Sokoy,S.Sos.,M.Si dan Dr. Gerdha K.I Numbery,S.Sos.,M.Si. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya