Monday, July 28, 2025
21.1 C
Jayapura

Harus Ada Lumbung Pangan di Kuyawage, Guna Antisipasi Bencana

JAYAPURA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua mendorong adanya upaya mitigasi bencana guna mengurangi risiko yang terjadi di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua William Robert Manderi   mengatakan, kejadian bencana embun beku merupakan periode tertentu. Sehingga upaya mitigasi ini sangat penting harus dilakukan.

“Kami harus melihat ke depan karena kondisi cuaca ekstrim di Kuyawage merupakan fenomena embun beku yang berulang,”kata Manderi.

Menurutnya fenomena embun beku sebelumnya sudah disampaikan bahwa  Maret hingga Juli akan masuk cuaca ekstrim. Hanya saja, informasi tersebut tidak tersampaikan karena adanya gangguan akses komunikasi.

“Dengan terjadinya fenomena embun beku segera diantisipasi seperti tanaman apa yang cocok saat musim tersebut, kemudian persiapan lumbung pangan. Terlebih ini kejadian berulang,” terangnya.

Baca Juga :  Cerita Unik Striker Brasil U-17 Kaua Elias Setelah Mencetak Gol Maupun Assist

“Jauh beberapa bulan harus siap, begitu juga kajian pangan apa yang cocok. Yang terpenting bagaimana ada lumbung yang harus disiapkan ketika terjadi cuaca ekstrem tidak terjadi kelaparan, ini yang harus dilakukan,” sambungnya. (fia/gin)

JAYAPURA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua mendorong adanya upaya mitigasi bencana guna mengurangi risiko yang terjadi di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua William Robert Manderi   mengatakan, kejadian bencana embun beku merupakan periode tertentu. Sehingga upaya mitigasi ini sangat penting harus dilakukan.

“Kami harus melihat ke depan karena kondisi cuaca ekstrim di Kuyawage merupakan fenomena embun beku yang berulang,”kata Manderi.

Menurutnya fenomena embun beku sebelumnya sudah disampaikan bahwa  Maret hingga Juli akan masuk cuaca ekstrim. Hanya saja, informasi tersebut tidak tersampaikan karena adanya gangguan akses komunikasi.

“Dengan terjadinya fenomena embun beku segera diantisipasi seperti tanaman apa yang cocok saat musim tersebut, kemudian persiapan lumbung pangan. Terlebih ini kejadian berulang,” terangnya.

Baca Juga :  Pemrov Simulasi Potensi Pengurangan DAU Dampak dari Pemekaran DOB

“Jauh beberapa bulan harus siap, begitu juga kajian pangan apa yang cocok. Yang terpenting bagaimana ada lumbung yang harus disiapkan ketika terjadi cuaca ekstrem tidak terjadi kelaparan, ini yang harus dilakukan,” sambungnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya