Disini Boy menyinggung terkait gugatannya ke KPU Kota maupun Bawaslu. Boy melihat khusus untuk sidang Kota Jayapura pada dari sidang kemarin, jawaban KPU dan Bawaslu belum menyentuh substansi gugatan yang ia ajukan sehingga pihaknya merasa kurang puas.
“Untuk KPU kami sampaikan terkait sekian banyak TPS yang jumlah partisipasi pemilihnya di bawah 50 persen dan itu tidak dijawab. Termasuk TPS yang pemilihnya lebih dari 100 persen. Sampai 117 persen lalu daftar hadir pemilih yang tidak bisa ditunjukkan sehingga kuat dugaan terjadi mobilisasi pemilih dan itu juga tidak bisa diklarifikasi,” beber Boy.
Sama halnya dengan suara di Jayapura Selatan dimana suara gubernur bertambah 9000 lebih suara namun untuk walikota tidak terjadi penambahan. Sedangkan untuk Bawaslu ternyata tidak menjawab perintah Bawaslu RI dari laporan kami. Hingga melewati tenggat waktu barulah dijawab. “Dijawab pada 23 Desember yang sudah lewat waktu,” imbuhnya.
Disini Boy menjelaskan bahwa pihaknya mengajukan gugatan untuk memperbaiki wajah demokrasi pada Pemilu khususnya di Kota Jayapura.
“Coba saya tanya apakah tidak ada pelanggaran? tidak ada kecurangan? atau tidak ada konspirasi antara paslon dan penyelenggara? silahkan jawab dengan jujur. Karena itulah kami ajukan gugatan agar ke depan Pemilu maupun Bawaslu dan juga Gakkumdu bisa bekerja lebih baik. Jangan karena kepentingan satu dua orang akhirnya melalaikan aturan. Kami menginginkan demokrasi yang terus tumbuh lebih baik,” tegasnya.
“Jadi untuk Kota Jayapura saya pikir sudah harus berbenah. Tidak bisa setiap pemilu kasusnya begini-begini saja, kasihan suara masyarakat yang dititipkan ternyata dipermainkan,” imbuhnya.
Disini ia juga meminta semua pendukung paslon berdoa agar MK diberi hikmat dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Apalagi beberapa pengajuan gugatan yang meminta dilakukan PSU dikabulkan. Jadi semua dikatakan masih memiliki peluang.
Namun jika tak sesuai harapan maka itu juga patut disyukuri.
“Mari jaga Papua tetap damai dan hindari ajakan membuat keributan atau melakukan aksi yang mengarah ke tindakan anarkis. Kami ingin Papua menjadi tanah damai dan tidak perlu mengorbankan masyarakat,” tutup Boy Dawir. (ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos