JAYAPURA-Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Papua memulai pelaksanaan Operasi Patuh Cartenz 2025 dengan melakukan razia kendaraan di depan Mapolda Papua, Kota Jayapura, Selasa (15/7).
Pada hari pertama operasi ini, sebanyak 26 pelanggar lalu lintas berhasil dijaring oleh petugas. Dari total pelanggar yang terjaring, 24 di antaranya merupakan pengendara sepeda motor dan 2 lainnya merupakan pengemudi mobil.
Jenis pelanggaran yang ditemukan bervariasi, mulai dari tidak menggunakan helm, tidak membawa surat-surat kendaraan, hingga kendaraan dengan pajak mati.
Dirlantas Polda Papua, Kombes Pol. Tri Yulianto, menyampaikan apresiasi atas kelancaran pelaksanaan operasi hari pertama. Ia berharap kegiatan ini dapat terus dioptimalkan ke depannya agar hasil yang dicapai lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tri Yulianto juga menegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan hari pertama tidak terlepas dari sinergi yang kuat antar satuan tugas. Selain itu, pihaknya turut melibatkan instansi mitra seperti Samsat dan Jasa Raharja untuk mendukung operasi ini.
JAYAPURA-Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Papua memulai pelaksanaan Operasi Patuh Cartenz 2025 dengan melakukan razia kendaraan di depan Mapolda Papua, Kota Jayapura, Selasa (15/7).
Pada hari pertama operasi ini, sebanyak 26 pelanggar lalu lintas berhasil dijaring oleh petugas. Dari total pelanggar yang terjaring, 24 di antaranya merupakan pengendara sepeda motor dan 2 lainnya merupakan pengemudi mobil.
Jenis pelanggaran yang ditemukan bervariasi, mulai dari tidak menggunakan helm, tidak membawa surat-surat kendaraan, hingga kendaraan dengan pajak mati.
Dirlantas Polda Papua, Kombes Pol. Tri Yulianto, menyampaikan apresiasi atas kelancaran pelaksanaan operasi hari pertama. Ia berharap kegiatan ini dapat terus dioptimalkan ke depannya agar hasil yang dicapai lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tri Yulianto juga menegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan hari pertama tidak terlepas dari sinergi yang kuat antar satuan tugas. Selain itu, pihaknya turut melibatkan instansi mitra seperti Samsat dan Jasa Raharja untuk mendukung operasi ini.
