Tim gabungan akan melakukan berbagai langkah, antara lain; Pemetaan wilayah, pelaku, serta jam rawan kriminalitas, Himbauan dan sosialisasi di ruang publik maupun media sosial. Patroli di lokasi rawan kejahatan, razia kendaraan bermotor secara selektif, penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, serta publikasi pengungkapan kasus.
Selain patroli, polisi juga akan menelusuri apakah maraknya isu begal di Papua merupakan fenomena nyata atau sekadar upaya pihak tertentu menciptakan keresahan masyarakat.
“Kami akan selidiki, apakah ada sindikat baru yang masuk atau ada pihak yang sengaja memainkan isu ini,” ujarnya.
Cahyo menekankan, keberhasilan operasi tak bisa dicapai tanpa dukungan masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif memberikan informasi terkait keberadaan maupun aktivitas para pelaku kriminal jalanan.
“Dengan dilaksanakannya Operasi Sikat Cartenz II-2025, kami berharap dapat menekan angka kriminalitas 3C, menghadirkan rasa aman, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” pungkasnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos