Sunday, September 8, 2024
24.7 C
Jayapura

Promosi Anyaman Rotan, Papua Pegunungan Raih Juara I Terbaik Pameran Dekranas

Kerajinan Rakyat Menjadi Perhatian Pemprov Papua Pegunungan dalam Pengembangan Ekonomi UMKM.

JAYAPURA – Dalam rangka  memeriahkan rangkaian Hari Anak Nasional (HAN) 2024 di Jayapura, Dewan  Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar acara Forum Konsultasi Peningkatan Usaha  Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pameran kerajinan dari berbagai kabupaten/kota se-Tanah Papua yang dilaksanakan Kementerian Investasi.

Dari gelaran ini, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan meraih juara I terbaik hasil kerajinan rakyat berupa anyaman rotan dari masyarakat Jayawijaya dan Lanny Jaya. Juara II diraih Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan juara III Pemerintah Provinsi Papua Selatan.

Adapun penghargaan ini langsung diberikan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo kepada Ibu Dr. Mia Rumateray, pembina dari para pengrajin anyaman rotan.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Papua Pegunungan, Ibu Herwin Meiliantina Wanggai, menjelaskan pameran kerajinan rakyat ini, anyaman rotan karya masyarakat Lanny Jaya dan Jayawijaya, dengan berbagai bentuk anyaman berbahan rotan dengan warna alami.

Pj Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai saat menjelaskan kerajinan rakyat asal Papua Pegunungan di hadapan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Foto Humas Pemprov Papua Pegunungan)

“Karya ini dibuat oleh masyarakat, baik anak-anak kecil, pemuda, bapak dan mama-mama di beberapa distrik, di Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Jayawijaya,” ucap Ny Herwin sebagaimana rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Selasa (23/7) tadi malam.

Baca Juga :  KLB Polio di Asmat, PPS Canangkan PIN dengan Sasaran 119.922  Anak  

   Namun, secara khusus, kerajinan yang ditampilkan bertema rustic buatan masyarakat Kampung Salemo, Towoluk, Distrik Karu dan Kampung Poga, Kabupaten Lanny Jaya. Adapun produk anyaman ini berupa mangkok, keranjang, alas gelas, vas bunga, serta piring.

Ny Herwin menerangkan, kerajinan anyaman dari rotan ini memiliki filosofi, yakni “Kenggi Apulok, Kambe Apulok” (Tangan bergerak- mulut bergerak).

“Dengan kata lain, artinya bahwa dari hasil kerajinan tangan yang kami kerjakan ini dapat menghasilkan uang untuk makan,” kata Ny Herwin.

Pada pagelaran ini, pengrajin George Yikwa, tampil memperagakan cara pembuatan anyaman berbahan rotan dengan helaian rotan dengan perwarnaan alami.

Pengrajin Yikwa menceritakan warna alami ini berwarna abu-abu, dimana helaian rotan yang direndam di lumpur selama 3 hari. Sehingga rotan berwarna abu, hitam, maupun coklat.

Pj Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai dan Ketua Dekranasda Papua Pegunungan, Ibu Herwin Meiliantina Wanggai, foto di stan milik Papua Pegunungan

Dari sisi pemasaran, produk anyaman dikumpulkan di Jayawijaya oleh Captain Pilot Matt Meeuwse dan istrinya bernama Amanda Meeuwse dari Yayasan Helivida Indonesia, yang melayani dengan helikopter Helivida ke berbagai pelosok pedalaman.

Baca Juga :  8 Kasus Aktif  di Kota Jayapura, Warga Diminta Tetap Prokes

Menurut Ketua Dekranasda Papua Pegunungan, Herwin Wanggai, kerajinan rakyat ini menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan sebagai salah satu prioritas pengembangan ekonomi UMKM.

“Bagi Papua Pegunungan, sektor UMKM harus dikembangkan secara serius mengingat potensi ekonomi masyarakat Pegunungan, seperti kopi, buah merah, noken, sayur-mayur, kuliner, maupun produk lokal lainnya,” ujarnya.

Dalam konteks pengembangan UMKM ini, Ibu Herwin Wanggai menyampaikan bahwa Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Ny Tri Tito Karnavian bersama Sri Suparni Bahlil, Ketua Manajemen Usaha Dekranas Pusat akan mengunjungi Wamena, pada 24 – 25 Juli 2024.

  Sebelumnya, Dekranasda Papua Pegunungan juga meraih juara I terbaik lomba mobil hias yang digelar di puncak acara HUT ke- 43 Dekranas di Solo, pada 13 – 17 Mei 2024.

“Langkah-langkah ini menjadi bagian dari pengembangan potensi ekonomi berbasis sosial budaya masyarakat Pegunungan, sekaligus mempromosikan sektor pariwisata yang beranekaragam di Papua Pegunungan,” tutupnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Kerajinan Rakyat Menjadi Perhatian Pemprov Papua Pegunungan dalam Pengembangan Ekonomi UMKM.

JAYAPURA – Dalam rangka  memeriahkan rangkaian Hari Anak Nasional (HAN) 2024 di Jayapura, Dewan  Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar acara Forum Konsultasi Peningkatan Usaha  Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pameran kerajinan dari berbagai kabupaten/kota se-Tanah Papua yang dilaksanakan Kementerian Investasi.

Dari gelaran ini, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan meraih juara I terbaik hasil kerajinan rakyat berupa anyaman rotan dari masyarakat Jayawijaya dan Lanny Jaya. Juara II diraih Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan juara III Pemerintah Provinsi Papua Selatan.

Adapun penghargaan ini langsung diberikan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo kepada Ibu Dr. Mia Rumateray, pembina dari para pengrajin anyaman rotan.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Papua Pegunungan, Ibu Herwin Meiliantina Wanggai, menjelaskan pameran kerajinan rakyat ini, anyaman rotan karya masyarakat Lanny Jaya dan Jayawijaya, dengan berbagai bentuk anyaman berbahan rotan dengan warna alami.

Pj Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai saat menjelaskan kerajinan rakyat asal Papua Pegunungan di hadapan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Foto Humas Pemprov Papua Pegunungan)

“Karya ini dibuat oleh masyarakat, baik anak-anak kecil, pemuda, bapak dan mama-mama di beberapa distrik, di Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Jayawijaya,” ucap Ny Herwin sebagaimana rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Selasa (23/7) tadi malam.

Baca Juga :  Amanat Otsus, Pemkab/Kota Punya Kewenangan Khusus

   Namun, secara khusus, kerajinan yang ditampilkan bertema rustic buatan masyarakat Kampung Salemo, Towoluk, Distrik Karu dan Kampung Poga, Kabupaten Lanny Jaya. Adapun produk anyaman ini berupa mangkok, keranjang, alas gelas, vas bunga, serta piring.

Ny Herwin menerangkan, kerajinan anyaman dari rotan ini memiliki filosofi, yakni “Kenggi Apulok, Kambe Apulok” (Tangan bergerak- mulut bergerak).

“Dengan kata lain, artinya bahwa dari hasil kerajinan tangan yang kami kerjakan ini dapat menghasilkan uang untuk makan,” kata Ny Herwin.

Pada pagelaran ini, pengrajin George Yikwa, tampil memperagakan cara pembuatan anyaman berbahan rotan dengan helaian rotan dengan perwarnaan alami.

Pengrajin Yikwa menceritakan warna alami ini berwarna abu-abu, dimana helaian rotan yang direndam di lumpur selama 3 hari. Sehingga rotan berwarna abu, hitam, maupun coklat.

Pj Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai dan Ketua Dekranasda Papua Pegunungan, Ibu Herwin Meiliantina Wanggai, foto di stan milik Papua Pegunungan

Dari sisi pemasaran, produk anyaman dikumpulkan di Jayawijaya oleh Captain Pilot Matt Meeuwse dan istrinya bernama Amanda Meeuwse dari Yayasan Helivida Indonesia, yang melayani dengan helikopter Helivida ke berbagai pelosok pedalaman.

Baca Juga :  Kanwil Kemenag Gelar Dialog Kerukunan Umat Beragama dan Moderasi Beragama 

Menurut Ketua Dekranasda Papua Pegunungan, Herwin Wanggai, kerajinan rakyat ini menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan sebagai salah satu prioritas pengembangan ekonomi UMKM.

“Bagi Papua Pegunungan, sektor UMKM harus dikembangkan secara serius mengingat potensi ekonomi masyarakat Pegunungan, seperti kopi, buah merah, noken, sayur-mayur, kuliner, maupun produk lokal lainnya,” ujarnya.

Dalam konteks pengembangan UMKM ini, Ibu Herwin Wanggai menyampaikan bahwa Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Ny Tri Tito Karnavian bersama Sri Suparni Bahlil, Ketua Manajemen Usaha Dekranas Pusat akan mengunjungi Wamena, pada 24 – 25 Juli 2024.

  Sebelumnya, Dekranasda Papua Pegunungan juga meraih juara I terbaik lomba mobil hias yang digelar di puncak acara HUT ke- 43 Dekranas di Solo, pada 13 – 17 Mei 2024.

“Langkah-langkah ini menjadi bagian dari pengembangan potensi ekonomi berbasis sosial budaya masyarakat Pegunungan, sekaligus mempromosikan sektor pariwisata yang beranekaragam di Papua Pegunungan,” tutupnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya