Sunday, May 12, 2024
26.7 C
Jayapura

Pemerintah Tetap Andalkan Isolasi Mandiri

SENTANI-Lonjakan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jayapura belakangan ini sangat tinggi. Namun demikian, pemerintah tetap berupaya keras menekan penyebaran Covid-19 ini,  salah satunya dengan memaksimalkan program vaksin Covid-19 yang sementara ini sedang digalakkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura,  Khairul Lie mengatakan, meskipun penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jayapura belakangan ini cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun pemerintah masih mengandalkan cara penanganan dengan isolasi mandiri bagi pasien yang terpapar Covid-19 .

“Memang belakangan ini cukup banyak masyarakat yang terpapar Covid-19. Tetapi untuk penanganannya kita tetap mengandalkan isolasi mandiri bagi para pasien yang terpapar Covid -19” ungkap Khairul Lie belum lama ini di Sentani.

Baca Juga :  Di Papua Tidak Ada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 yang Dirawat

Selain itu,  pihaknya juga menyediakan fasilitas penampung seperti Wisma Atlet untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien yang terpapar Covid-19. Meski begitu di Kabupaten Jayapura sampai saat ini belum terdapat warga yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 varian Omicron.

“Kan baru ada dua di kota. Untuk  di kabupaten Jayapura belum ada. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan lab,” ujar Lie.

Bukan tanpa alasan pemerintah tetap memilih isolasi mandiri bagi para pasien yang terpapar Covid-19. Pertimbangan utamanya adalah pasien yang terpapar ini masih bisa berinteraksi dengan keluarga dan juga mendapatkan perhatian penuh dari pihak keluarga, sehingga hal itu dapat membantu proses pemulihan pasien.

Yang diarahkan untuk dirawat secara isolasi mandiri  tentunya pasien dengan gejala sedang dan ringan.  Namun  bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan gejalanya berat,  tentu diarahkan untuk dirawat secara terpusat di rumah sakit.

Baca Juga :  Saat Ini Tidak Ada Pasien Covid-19 di RSUD Jayapura

“Yang gejala ringan dan gejala sedang saja yang kita rawat dengan cara isolasi mandiri.  Tetapi kalau yang gejala berat tentu akan kita rawat di rumah sakit,”tandasnya.(roy/ary)

SENTANI-Lonjakan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jayapura belakangan ini sangat tinggi. Namun demikian, pemerintah tetap berupaya keras menekan penyebaran Covid-19 ini,  salah satunya dengan memaksimalkan program vaksin Covid-19 yang sementara ini sedang digalakkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura,  Khairul Lie mengatakan, meskipun penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jayapura belakangan ini cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun pemerintah masih mengandalkan cara penanganan dengan isolasi mandiri bagi pasien yang terpapar Covid-19 .

“Memang belakangan ini cukup banyak masyarakat yang terpapar Covid-19. Tetapi untuk penanganannya kita tetap mengandalkan isolasi mandiri bagi para pasien yang terpapar Covid -19” ungkap Khairul Lie belum lama ini di Sentani.

Baca Juga :  57 OTG Jalani Isolasi Terpusat di LPMP

Selain itu,  pihaknya juga menyediakan fasilitas penampung seperti Wisma Atlet untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien yang terpapar Covid-19. Meski begitu di Kabupaten Jayapura sampai saat ini belum terdapat warga yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 varian Omicron.

“Kan baru ada dua di kota. Untuk  di kabupaten Jayapura belum ada. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan lab,” ujar Lie.

Bukan tanpa alasan pemerintah tetap memilih isolasi mandiri bagi para pasien yang terpapar Covid-19. Pertimbangan utamanya adalah pasien yang terpapar ini masih bisa berinteraksi dengan keluarga dan juga mendapatkan perhatian penuh dari pihak keluarga, sehingga hal itu dapat membantu proses pemulihan pasien.

Yang diarahkan untuk dirawat secara isolasi mandiri  tentunya pasien dengan gejala sedang dan ringan.  Namun  bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan gejalanya berat,  tentu diarahkan untuk dirawat secara terpusat di rumah sakit.

Baca Juga :  Lima distrik di Kab. Jayapura Zona Kuning Covid- 19

“Yang gejala ringan dan gejala sedang saja yang kita rawat dengan cara isolasi mandiri.  Tetapi kalau yang gejala berat tentu akan kita rawat di rumah sakit,”tandasnya.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya