Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Ones Turun Gunung Minta Restu Warga Yahukimo

Kabupaten Yahukimo ini dikatakan menjadi  kota yang strategis dan bisa dijadikan kota distribusi kebutuhan pangan dan kebutuhan bangunan untuk daerah pegunungan. Prospek ke depan Yahukimo bisa lebih maju sebab design kota ini sangat ia pahami. Yahukimo bisa menjadi kota masa depan dan jika niatnya direstui masyarakat dan Tuhan maka dikatakan akan ada kolaborasi yang unik dimana gubernur dan bupati akan saling mengisi untuk mempercepat pembangunan.

“Itu akan menjadi dan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dan saya berdoa harus orang yang paling tepat bersinergi dengan saya. Yahukimo akan menjadi kunci untuk proses selanjutnya sebab kami juga memikirkan banyak dibukanya lapangan kerja,” tambahnya.

Ones melihat saat ini masih banyak sarjana yang masih menganggur dan itu menjadi beban dirinya. Lalu berbicara soal gubernur yang memiliki wilayah lebih dari satu kabupaten dikatakan persoalan pengangguran tidak hanya di Yahukimo tetapi juga di beberapa kabupaten lain dan itu memiliki persoalan yang tak jauh berbeda.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Sampaikan Pesan Pemilu Damai

Ones kembali menyampaikan kalimat fisolofinya dimana kantong – kantong yang sudah diisi ketika itu kini terasa berat dan itu tidak bisa diselesaikan orang lain karena sosok yang ada diyakini tidak memahami. “Saya yang harus selesaikan. Saya perlu koordinasi dan kolaborasi dengan bupati agar bisa memaksimalkan APBD di provinsi dan daerah untuk menyelesaikan yang tadi,” bebernya.

Disinggung soal tekad yang diusung ketika mendapat restu untuk maju sebagai Gubernur Papua Pegunungan, alumni doctor Universitas Brawijaya ini menyebut bahwa dirinya harus melihat apa benang merahnya dari pembangunan di kabupaten Papua Pegunungan tersebut.

Dikatakan bahwa untuk mempercepat pembangunan daerah utama yang perlu disiapkan adalah transportasi. Dari sini roda ekonomi kemudian pendidikan dan kesehatan akan mengikuti dengan sendirinya. Sumberdaya manusia  juga akan mengimbangi seiring terbukanya akses daerah.

Baca Juga :  Pemprov PP dan Pemkab Jayawijaya Dapat Apresiasi dari Kemenparekraf

“Benang merah itu salah satunya adalah aksesibilitas jalur transportasi. Saya juga melihat jika calon presiden yang kami usung terpilih maka akses Yahukimo-Wamena, Nduga-Wamena, Jayapura-Wamena ini harus terhubung secara baik sehingga angka kemahalan bisa ditekan,” imbuhnya.

Ones bahkan berani mengusulkan untuk kereta api cepat bisa diwujudkan menghubungkan Jayapura – Wamena dan daerah lain yang memiliki akses terbuka sehingga makin   mempercepat upaya pembangunan. Lalu pendapatnya lagi untuk menyelesaikan persoalan di Papua Pegunungan, harus satu rumus sebab sangat sensitive dan sangat serius.

“Saya bisa beri nama Papua Pegunungan ini sebagai kotak hitam. Bukan secara politik namun semua aspek yang ada di dalam sehingga harus mendapatkan orang yang mengetahui kotak hitam. Kalau pesawat jatuh, orang mencari kotak hitam lebih dulu agar tahu penyebabnya,” paparnya.

Kabupaten Yahukimo ini dikatakan menjadi  kota yang strategis dan bisa dijadikan kota distribusi kebutuhan pangan dan kebutuhan bangunan untuk daerah pegunungan. Prospek ke depan Yahukimo bisa lebih maju sebab design kota ini sangat ia pahami. Yahukimo bisa menjadi kota masa depan dan jika niatnya direstui masyarakat dan Tuhan maka dikatakan akan ada kolaborasi yang unik dimana gubernur dan bupati akan saling mengisi untuk mempercepat pembangunan.

“Itu akan menjadi dan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dan saya berdoa harus orang yang paling tepat bersinergi dengan saya. Yahukimo akan menjadi kunci untuk proses selanjutnya sebab kami juga memikirkan banyak dibukanya lapangan kerja,” tambahnya.

Ones melihat saat ini masih banyak sarjana yang masih menganggur dan itu menjadi beban dirinya. Lalu berbicara soal gubernur yang memiliki wilayah lebih dari satu kabupaten dikatakan persoalan pengangguran tidak hanya di Yahukimo tetapi juga di beberapa kabupaten lain dan itu memiliki persoalan yang tak jauh berbeda.

Baca Juga :  Pemprov PP dan Pemkab Jayawijaya Dapat Apresiasi dari Kemenparekraf

Ones kembali menyampaikan kalimat fisolofinya dimana kantong – kantong yang sudah diisi ketika itu kini terasa berat dan itu tidak bisa diselesaikan orang lain karena sosok yang ada diyakini tidak memahami. “Saya yang harus selesaikan. Saya perlu koordinasi dan kolaborasi dengan bupati agar bisa memaksimalkan APBD di provinsi dan daerah untuk menyelesaikan yang tadi,” bebernya.

Disinggung soal tekad yang diusung ketika mendapat restu untuk maju sebagai Gubernur Papua Pegunungan, alumni doctor Universitas Brawijaya ini menyebut bahwa dirinya harus melihat apa benang merahnya dari pembangunan di kabupaten Papua Pegunungan tersebut.

Dikatakan bahwa untuk mempercepat pembangunan daerah utama yang perlu disiapkan adalah transportasi. Dari sini roda ekonomi kemudian pendidikan dan kesehatan akan mengikuti dengan sendirinya. Sumberdaya manusia  juga akan mengimbangi seiring terbukanya akses daerah.

Baca Juga :  Setahun Menjabat, Triwarno Purnomo Miliki Sejumlah Capaian Kinerja

“Benang merah itu salah satunya adalah aksesibilitas jalur transportasi. Saya juga melihat jika calon presiden yang kami usung terpilih maka akses Yahukimo-Wamena, Nduga-Wamena, Jayapura-Wamena ini harus terhubung secara baik sehingga angka kemahalan bisa ditekan,” imbuhnya.

Ones bahkan berani mengusulkan untuk kereta api cepat bisa diwujudkan menghubungkan Jayapura – Wamena dan daerah lain yang memiliki akses terbuka sehingga makin   mempercepat upaya pembangunan. Lalu pendapatnya lagi untuk menyelesaikan persoalan di Papua Pegunungan, harus satu rumus sebab sangat sensitive dan sangat serius.

“Saya bisa beri nama Papua Pegunungan ini sebagai kotak hitam. Bukan secara politik namun semua aspek yang ada di dalam sehingga harus mendapatkan orang yang mengetahui kotak hitam. Kalau pesawat jatuh, orang mencari kotak hitam lebih dulu agar tahu penyebabnya,” paparnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya