Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Dilantik Jadi Rektor Uniyap, Didik Mabui Siap Cetak Generasi Emas di Papua

  Selain itu, kata Didik, isu digitalisasi juga menjadi sangat penting. Generasi digital native yang lahir dan tumbuh di era teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam cara kita berinteraksi dan belajar. Namun begitu, kita juga harus memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan bijak dan tidak meninggalkan mereka yang tidak memiliki akses yang sama.

  “Sebagai lembaga pendidikan tinggi, kita memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mengatasi isu-isu ini. Kita harus mendorong penelitian yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan, mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga alam. Kita juga harus aktif dalam jaringan internasional untuk berbagi pengetahuan dan mencari solusi bersama,” jelas Didik.

Baca Juga :  Kabupaten Jayapura Bebas Covid-19

  Didik mengatakan, sebagai institusi yang berada di jantung Papua, Universitas Yapis Papua harus menjadi agen perubahan yang mendorong pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

  “Kita harus mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan solutif. Kita harus mengembangkan penelitian yang berfokus pada pengelolaan sumber daya alam secara bijak, pemberdayaan masyarakat lokal, dan pelestarian budaya Papua. Kita juga harus memastikan bahwa pendidikan tinggi dapat diakses oleh seluruh putra-putri Papua, tanpa terkecuali. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, dan kita harus berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan merata,” ujarnya.

   “Oleh karena itu, Visi saya sebagai Rektor Universitas Yapis Papuaperiode 2024-2028 adalah Terwujudnya Uniyap sebagai Pusat Transformasi Insani yang Unggul di Bidang Saintek, Berbasis Seni dan Budaya yang Islami di Kawasan Timur Indonesia.”lanjutnya.

Baca Juga :  Tersisa 7 Pasien Covid-19, RSUD Abepura Tetap Berikan Pelayanan Terbaik

  Untuk mencapai visi tersebut, kata Didik, dirinya menetapkan beberapa misi yaitu, Pertama, mewujudkan proses belajar mengajar berkualitas Insani cendekia berbasis kearifan lokal. Kedua, terwujudnya hilirisasi riset yang unggul bermaslahat terhadap masyarakat.

Ketiga, mewujudkan tata kelola berbasis digitalisasi akademik yang sinergi dengan mitra kelembagaan. Keempat, Mewujudkan kerja sama lintas sektoral guna penguatan kelembagaan uniyap. Kelima, Mewujudkan polarisasi pengembangan SDM dalam lingkungan uniyap dengan Mitra kelembagaan lainnya.

  Selain itu, kata Didik, isu digitalisasi juga menjadi sangat penting. Generasi digital native yang lahir dan tumbuh di era teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam cara kita berinteraksi dan belajar. Namun begitu, kita juga harus memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan bijak dan tidak meninggalkan mereka yang tidak memiliki akses yang sama.

  “Sebagai lembaga pendidikan tinggi, kita memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mengatasi isu-isu ini. Kita harus mendorong penelitian yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan, mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga alam. Kita juga harus aktif dalam jaringan internasional untuk berbagi pengetahuan dan mencari solusi bersama,” jelas Didik.

Baca Juga :  Kabupaten Jayapura Bebas Covid-19

  Didik mengatakan, sebagai institusi yang berada di jantung Papua, Universitas Yapis Papua harus menjadi agen perubahan yang mendorong pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

  “Kita harus mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan solutif. Kita harus mengembangkan penelitian yang berfokus pada pengelolaan sumber daya alam secara bijak, pemberdayaan masyarakat lokal, dan pelestarian budaya Papua. Kita juga harus memastikan bahwa pendidikan tinggi dapat diakses oleh seluruh putra-putri Papua, tanpa terkecuali. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, dan kita harus berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan merata,” ujarnya.

   “Oleh karena itu, Visi saya sebagai Rektor Universitas Yapis Papuaperiode 2024-2028 adalah Terwujudnya Uniyap sebagai Pusat Transformasi Insani yang Unggul di Bidang Saintek, Berbasis Seni dan Budaya yang Islami di Kawasan Timur Indonesia.”lanjutnya.

Baca Juga :  Dalam Tiga Hari, Tidak Ada Lagi Kasus Baru

  Untuk mencapai visi tersebut, kata Didik, dirinya menetapkan beberapa misi yaitu, Pertama, mewujudkan proses belajar mengajar berkualitas Insani cendekia berbasis kearifan lokal. Kedua, terwujudnya hilirisasi riset yang unggul bermaslahat terhadap masyarakat.

Ketiga, mewujudkan tata kelola berbasis digitalisasi akademik yang sinergi dengan mitra kelembagaan. Keempat, Mewujudkan kerja sama lintas sektoral guna penguatan kelembagaan uniyap. Kelima, Mewujudkan polarisasi pengembangan SDM dalam lingkungan uniyap dengan Mitra kelembagaan lainnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya