MERAUKE–Kasus Covid-19 varian Omicron di Kabupaten Merauke dalam beberapa hari terakhir ini mulai menunjukan tanda-tanda stagnan. ‘’Kalau kita lihat dari data harian, ya sudah mulai ada tanda-tanda stagnan, dibandingkan pada pertengahan bulan Februari. Tapi kita akan terus evaluasi,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita, saat dihubungi media ini lewat telpon selulernya.
Berdasarkan data per Sabtu (5/3), jumlah kasus Covid-19 secara kumulatif di Kabupaten Merauke sebanyak 5.043 kasus. Dari jumlah tersebut, yang sementara dalam perawatan atau isolasi sebanyak 356 kasus.
Penurunan jumlah pasien yang isolasi atau dirawat tersebut karena 5 hari terakhir sebanyak 544 orang sembuh atau selesai isolasi dengan rincian pada 1 Maret 2022 sebanyak 54 orang sembuh, 2 Maret sebanyak 214 orang sembuh, 3 Maret sebanyak 209 orang sembuh, 4 Maret sebanyak 43 orang sembuh dan 5 Maret sebanyak 12 orang sembuh.
Sehingga total orang sembuh secara kumulatif sampai 5 Maret sebanyak 4.415 orang. Sedangkan meninggal dunia tercatat 272 orang. Ini setelah dalam 5 hari terakhir itu pula tercatat 3 orang yang dinyatakan meninggal karena Covid-19. Sejak varian Omicron merebak di Merauke, tercatat 7 orang meninggal karena Covid.
Meski tingkat kematian dari varian Omicron lebih rendah dibandingkan dengan Varian Delta di tahun 2021 lalu, namun Nevile Muskita mengharapkan masyarakat tetap mematuhi Prokes terutama menggunakan masker ketika berada di luar rumah. ‘’Harus tetap prokes ketika berada di luar rumah,’’ terangnya.
Nevile juga menjelaskan, dengan varian Omicron, rata-rata pasien mengalami gelaja ringan dan tanpa gejala, sehingga untuk isolasi atau pengobatan rata-rata pasien menjalani 10 hari baru dinyatakan sembuh atau dikeluarkan dari daftar sebagai pasien Covid. ‘’Tapi bisa juga setelah 6 hari menjalani isolasi dan melakukan pemeriksaan. Jika hasilnya sudah negatif maka langsung dinyatakan sembuh. Tapi, kalau tidak melakukan pemeriksaan maka tetap 10 hari baru dinyatakan sembuh,’’tambahnya. (ulo/tho)