Monday, May 13, 2024
25.7 C
Jayapura

Anjungan Papua di TMIII Sebagai Rumah Sosial Budaya Papua Pegunungan

Dijelaskan Velix, ada empat aspek utama dalam ruang lingkup kerjasama. Pertama, asistensi pemeliharaan sarana prasarana budaya Papua Pegunungan di Anjungan Papua TMII, khususnya kawasan Silimo (kompleks honai). Kedua, optimalisasi Anjungan Papua sebagai tempat pemasaran produk produk UMKM dari Provinsi Papua Pegunungan. Ketiga, promosi sosial budaya Papua Pegunungan meliputi even pameran, atraksi budaya, dan kegiatan seni budaya lainnya.

“Keempat, pengembangan kapasitas sumber daya manusia asal Papua Pegunungan di aspek sosial budaya, ekonomi kreatif, pariwisata, dan sektor ekonomi lainnya,” ucap Velix.

Dalam pandangan Pj Gubernur Velix Wanggai, anjungan Papua adalah rumah seluruh anak Papua. Dengan adanya perjanjian kerjasama ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk Papua induk dan Papua Pegunungan. Hal ini merupakan langkah awal dari Pemerintah Provinsi Papua membangun pondasi pembangunan sosial budaya masyarakat Papua Pegunungan. Mengingat identitas sosial budaya di Papua Pegunungan yang khas baik benda-benda seni, cerita rakyat, seni lukis, maupun rumah adat tradisional.

Baca Juga :  Polres Jayawijaya Buka Gerai Vaksin Tahap II di Kampung Walesi

“Dengan kerjasama ini, Pemprov Papua Pegunungan akan melengkapi atau membangun objek objek baru apa saja yang akan kita bangun di anjungan Papua ini. Harapannya, menjadi sarana promosi baik budaya, ekonomi kreatif, hasil sumber daya alam kopi buah merah dan bisnis lain holtikultura. Tempat ini juga akan menjadi wadah promosi pariwisata yang baik, apalagi sudah dideklarasikan bahwa Papua Pegunungan sebagai Provinsi Festival,” ucapnya.

Lanjut Velix, mengingat saat ini telah disusun kalender event festival sejak Maret hingga Desember 2024. Baik festival bahasa daerah, festival kopi, festival musik regae, festival rumput merah bulan Mei, festival Budaya Lembah Baliem, festival Noken Street Fashion, maupun Papua Pegunungan Chrismast Week Festival.

Baca Juga :  Bor Di Rumah Sakit Masih Tersedia

Tak hanya itu, Velix Wanggai menegaskan bahwa Provinsi Papua Pegunungan ingin mengembangkan kapasitas kelembagaan pengelola, aparatur, ASN, pegiat seni budaya agar bisa aktualisasi di Jakarta sebagai pusat industri dan bisnis ke depan.

Dijelaskan Velix, ada empat aspek utama dalam ruang lingkup kerjasama. Pertama, asistensi pemeliharaan sarana prasarana budaya Papua Pegunungan di Anjungan Papua TMII, khususnya kawasan Silimo (kompleks honai). Kedua, optimalisasi Anjungan Papua sebagai tempat pemasaran produk produk UMKM dari Provinsi Papua Pegunungan. Ketiga, promosi sosial budaya Papua Pegunungan meliputi even pameran, atraksi budaya, dan kegiatan seni budaya lainnya.

“Keempat, pengembangan kapasitas sumber daya manusia asal Papua Pegunungan di aspek sosial budaya, ekonomi kreatif, pariwisata, dan sektor ekonomi lainnya,” ucap Velix.

Dalam pandangan Pj Gubernur Velix Wanggai, anjungan Papua adalah rumah seluruh anak Papua. Dengan adanya perjanjian kerjasama ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk Papua induk dan Papua Pegunungan. Hal ini merupakan langkah awal dari Pemerintah Provinsi Papua membangun pondasi pembangunan sosial budaya masyarakat Papua Pegunungan. Mengingat identitas sosial budaya di Papua Pegunungan yang khas baik benda-benda seni, cerita rakyat, seni lukis, maupun rumah adat tradisional.

Baca Juga :  Operasi Kali Merah, Dua Orang Tewas

“Dengan kerjasama ini, Pemprov Papua Pegunungan akan melengkapi atau membangun objek objek baru apa saja yang akan kita bangun di anjungan Papua ini. Harapannya, menjadi sarana promosi baik budaya, ekonomi kreatif, hasil sumber daya alam kopi buah merah dan bisnis lain holtikultura. Tempat ini juga akan menjadi wadah promosi pariwisata yang baik, apalagi sudah dideklarasikan bahwa Papua Pegunungan sebagai Provinsi Festival,” ucapnya.

Lanjut Velix, mengingat saat ini telah disusun kalender event festival sejak Maret hingga Desember 2024. Baik festival bahasa daerah, festival kopi, festival musik regae, festival rumput merah bulan Mei, festival Budaya Lembah Baliem, festival Noken Street Fashion, maupun Papua Pegunungan Chrismast Week Festival.

Baca Juga :  Aktor Utama Kasus Mutilasi Masih Buron

Tak hanya itu, Velix Wanggai menegaskan bahwa Provinsi Papua Pegunungan ingin mengembangkan kapasitas kelembagaan pengelola, aparatur, ASN, pegiat seni budaya agar bisa aktualisasi di Jakarta sebagai pusat industri dan bisnis ke depan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya