Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Raih Penghargaan Terbaik Kedua Nasional   

JAYAPURA—Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai fasilitas kesehatan terbaik kedua tingkat nasional tahun 2023 dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

  Rumah sakit rujukan tertinggi di Provinsi Papua ini dinilai sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Kategori Rumah Sakit Kelas B yang berkomitmen tinggi dalam meningkatkan mutu pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

  Penghargaan itu diserahkan oleh Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Abdul Khadir kepada Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes dalam Pertemuan Nasional (Pernas) Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2022 yang dipadu dengan giat Launching Transformasi Mutu Layanan JKN di Hotel Aryaduta-Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023.

   Turut hadir dalam Acara bertema “Kolaborasi Dalam Transformasi Mutu Layanan Yang Mudah, Cepat dan Setara Kepada Peserta JKN” ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, dan sejumlah jajaran direksi BPJS Kesehatan beserta dewan pengawasnya.

  Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes usai menerima penghargaan, berterima kasih kepada seluruh jajaran BPJS Kesehatan yang sudah menilai dan memberi penghargaan kepada rumah sakit yang dipimpinnya. Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada seluruh jajaran direksi dan karyawan-karyawati RSUD Jayapura yang telah bekerja keras melayani pasien dengan baik selama ini.

   “Ini menjadi motivasi besar bagi kita untuk terus semangat melayani pasien, terutama orang kecil para peserta JKN. Artinya, dengan penghargaan ini bukan berarti ke depan tidak ada masalah lagi. Masalah dalam pelayanan tetap ada, tetapi bagaimana kita meminimalisir dan terus berkomitmen hadirkan pelayanan yang lebih bermutu, cepat, tepat, setara, adil, tanpa diskriminasi,” tegas Aloysius, Senin petang melalui telepon selulernya.

Baca Juga :  Target 90 %, ASN dan Pejabat Dikerahkan Ajak Masyarakat Ikut Vaksin

  Menurut Aloysius, sejak dirinya diaktifkan kembali sebagai Direktur RSUD Jayapura pada awal Mei 2023, ia berkerja cepat mendata, mengurai dan menyelesaikan sejumlah persoalan pelayanan di fasilitas kesehatan milik Provinsi Papua itu. Terutama, keluhan tentang kelangkaan obat-obatan yang membuat para pasien dan keluarganya membawa copy resep dan mencarinya di luar rumah sakit.

  “Puji Tuhan berkat semua kerjasama yang baik, tiga empat bulan terakhir kita sudah atasi masalah obat dan berbagai persoalan. Saya mengajak kepada seluruh jajaran untuk terus bangun koordinasi, kolaborasi, sinergitas dan inovasi untuk tingkat pelayanan kepada masyarakat. Terima kasih juga kepada Bapak Penjabat Gubernur Papua, Penjabat Sekda Papua, dan Ibu Plt. Asisten II yang selalu mendukung kami untuk bekerja melakukan perubahan di RSUD Jayapura,” tegasnya.

   Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Jayapura Deny Jermy Eka Putra Mase, S.KM,MM mengatakan, pihaknya juga turut bangga atas prestasi yang diraih oleh RSUD Jayapura. Sebab ini adalah penghargaan pertama bagi BPJS Wilayah Papua di tingkat nasional kategori rumah sakit.

  “Ada beberapa indikator penilaian yang dipakai seperti tingkat keluhan pasien JKN yang mulai turun beberapa bulan terakhir, kemudian keluhan ada pun mampu diatasi dengan baik oleh rumah sakit. Kemudian, dalam pelayanan pemberian informasi kepada masyarakat, baik itu terkait kepesertaan JKN atau pelayanan kesehatan atau obat-obatan, para pasien juga semakin puas menerima informasi yang diberikan,” kata Deny melalui telepon seluler, Senin petang.

Baca Juga :  Dua Pasien Covid -19 Sembuh di Jayawijaya

   Menurut Deny, indikator penilaian lain ialah RSUD Jayapura dalam pelayanan kesehatan bagi pasien JKN juga semakin mudah dengan komitmen pelayanan secara digital, baik dari loket maupun poliklinik. Hal ini memudahkan proses pengklaiman by system atau secara digital. Selain itu, para peserta yang berobat juga tidak perlu lagi membawa Kartu BPJS, tetapi cukup dengan menunjukkan NIK atau KTP.

  “Kemudian, indikator penilaian lain adalah RSUD Jayapura sudah membentuk TP2KP untuk penanganan pengaduan dari pasien atau keluarga serta pemberian informasi kepada masyarakat terkait pelayanan JKN. Dan beberapa waktu lalu kita sudah launching Loket Pelayanan Informasi BPJS sehingga TP2KP pun berkolaborasi dengan kami,” tuturnya.

   Ia menjelaskan, penilaian ini dilakukan secara berjenjang, mulai dari Tim Kantor Cabang BPJS melibatkan pihak eksternal seperti Dinas Kesehatan. Setelah itu, nilainya diberikan ke tingkat BPJS Wilayah Papua lalu ke tingkat Pusat.

  “Rata-rata penilaian ini tiga bulan terakhir. Tentu kami apresiasi bahwa di masa kepemimpinan Bapa Aloysius, ada kemajuan signifikan dalam pelayanan pasien JKN. Pesan kami kepada RSUD Jayapura, penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berkembang menjadi lebih baik dan menjadi contoh bagi faskes lain di Papua. Bila perlu zero keluhan dan bisa raih juara pertama di tahun depan,” tutupnya. (ist/fia/tri)

JAYAPURA—Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai fasilitas kesehatan terbaik kedua tingkat nasional tahun 2023 dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

  Rumah sakit rujukan tertinggi di Provinsi Papua ini dinilai sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Kategori Rumah Sakit Kelas B yang berkomitmen tinggi dalam meningkatkan mutu pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

  Penghargaan itu diserahkan oleh Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Abdul Khadir kepada Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes dalam Pertemuan Nasional (Pernas) Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2022 yang dipadu dengan giat Launching Transformasi Mutu Layanan JKN di Hotel Aryaduta-Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023.

   Turut hadir dalam Acara bertema “Kolaborasi Dalam Transformasi Mutu Layanan Yang Mudah, Cepat dan Setara Kepada Peserta JKN” ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, dan sejumlah jajaran direksi BPJS Kesehatan beserta dewan pengawasnya.

  Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes usai menerima penghargaan, berterima kasih kepada seluruh jajaran BPJS Kesehatan yang sudah menilai dan memberi penghargaan kepada rumah sakit yang dipimpinnya. Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada seluruh jajaran direksi dan karyawan-karyawati RSUD Jayapura yang telah bekerja keras melayani pasien dengan baik selama ini.

   “Ini menjadi motivasi besar bagi kita untuk terus semangat melayani pasien, terutama orang kecil para peserta JKN. Artinya, dengan penghargaan ini bukan berarti ke depan tidak ada masalah lagi. Masalah dalam pelayanan tetap ada, tetapi bagaimana kita meminimalisir dan terus berkomitmen hadirkan pelayanan yang lebih bermutu, cepat, tepat, setara, adil, tanpa diskriminasi,” tegas Aloysius, Senin petang melalui telepon selulernya.

Baca Juga :  Sidak ke RSUD, Bupati Sarmi  Temukan Sejumlah Masalah

  Menurut Aloysius, sejak dirinya diaktifkan kembali sebagai Direktur RSUD Jayapura pada awal Mei 2023, ia berkerja cepat mendata, mengurai dan menyelesaikan sejumlah persoalan pelayanan di fasilitas kesehatan milik Provinsi Papua itu. Terutama, keluhan tentang kelangkaan obat-obatan yang membuat para pasien dan keluarganya membawa copy resep dan mencarinya di luar rumah sakit.

  “Puji Tuhan berkat semua kerjasama yang baik, tiga empat bulan terakhir kita sudah atasi masalah obat dan berbagai persoalan. Saya mengajak kepada seluruh jajaran untuk terus bangun koordinasi, kolaborasi, sinergitas dan inovasi untuk tingkat pelayanan kepada masyarakat. Terima kasih juga kepada Bapak Penjabat Gubernur Papua, Penjabat Sekda Papua, dan Ibu Plt. Asisten II yang selalu mendukung kami untuk bekerja melakukan perubahan di RSUD Jayapura,” tegasnya.

   Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Jayapura Deny Jermy Eka Putra Mase, S.KM,MM mengatakan, pihaknya juga turut bangga atas prestasi yang diraih oleh RSUD Jayapura. Sebab ini adalah penghargaan pertama bagi BPJS Wilayah Papua di tingkat nasional kategori rumah sakit.

  “Ada beberapa indikator penilaian yang dipakai seperti tingkat keluhan pasien JKN yang mulai turun beberapa bulan terakhir, kemudian keluhan ada pun mampu diatasi dengan baik oleh rumah sakit. Kemudian, dalam pelayanan pemberian informasi kepada masyarakat, baik itu terkait kepesertaan JKN atau pelayanan kesehatan atau obat-obatan, para pasien juga semakin puas menerima informasi yang diberikan,” kata Deny melalui telepon seluler, Senin petang.

Baca Juga :  Sandiaga Uno Targetkan Tahun Depan FDS Kembali Masuk Kharisma Event Nusantara

   Menurut Deny, indikator penilaian lain ialah RSUD Jayapura dalam pelayanan kesehatan bagi pasien JKN juga semakin mudah dengan komitmen pelayanan secara digital, baik dari loket maupun poliklinik. Hal ini memudahkan proses pengklaiman by system atau secara digital. Selain itu, para peserta yang berobat juga tidak perlu lagi membawa Kartu BPJS, tetapi cukup dengan menunjukkan NIK atau KTP.

  “Kemudian, indikator penilaian lain adalah RSUD Jayapura sudah membentuk TP2KP untuk penanganan pengaduan dari pasien atau keluarga serta pemberian informasi kepada masyarakat terkait pelayanan JKN. Dan beberapa waktu lalu kita sudah launching Loket Pelayanan Informasi BPJS sehingga TP2KP pun berkolaborasi dengan kami,” tuturnya.

   Ia menjelaskan, penilaian ini dilakukan secara berjenjang, mulai dari Tim Kantor Cabang BPJS melibatkan pihak eksternal seperti Dinas Kesehatan. Setelah itu, nilainya diberikan ke tingkat BPJS Wilayah Papua lalu ke tingkat Pusat.

  “Rata-rata penilaian ini tiga bulan terakhir. Tentu kami apresiasi bahwa di masa kepemimpinan Bapa Aloysius, ada kemajuan signifikan dalam pelayanan pasien JKN. Pesan kami kepada RSUD Jayapura, penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berkembang menjadi lebih baik dan menjadi contoh bagi faskes lain di Papua. Bila perlu zero keluhan dan bisa raih juara pertama di tahun depan,” tutupnya. (ist/fia/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya