“Kita terima, tapi kita minta juga perhatian pemerintah PNG untuk tetap perhatikan dokumen mereka agar mereka bisa tetap sekolah dengan baik,” sambungnya.
Sementara itu, Deputy Provincial Administrator of West Sepik Province, Dickson Dalle, yang bertindak selaku Ketua Delegasi PNG, menyebutkan bahwa sejumlah kesepakatan yang dibuat dalam BLOM ke-26 berpengaruh terhadap masyarakat PNG yang tinggal di wilayah perbatasan.
“Kesepahaman yang kita capai melalui pertemuan ini akan bermanfaat bagi masyarakat kita di wilayah perbatasan, mulai dari Vanimo, Wutung, hingga Daru,” ujar Dickson.
“Dengan kata lain, kita membahas persoalan-persoalan di wilayah perbatasan dan hasil dari pertemuan ini sangat sukses,” tambahnya,
Dickson melihat pentingnya BLOM dalam rangka menjaga hubungan baik antara PNG dan Indonesia sebagai negara tetangga.
“Hari ini kita telah menyepakati beberapa hal yang berkaitan dengan pengelolaan perbatasan. Ini yang kita perlukan untuk menjaga hubungan baik antara dua negara, menjaga perbatasan kita, dan menjaga masyarakat yang hidup di wilayah perbatasan, baik dari Indonesia maupun dari Papua Nugini,” pungkasnya. (ceposonline.com)