Berkolaborasi dengan BKKBN dan Pemkot Jayapura
JAYAPURA – Bank Papua meluncurkan Program CSR Sahabat Sehat dan bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Papua melalui Program Genting di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (29/8). Acara yang berlangsung di Aula Kantor Walikota Jayapura ini, dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kota Jayapura, perwakilan BKKBN, serta manajemen Bank Papua.
Program ini merupakan langkah nyata untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kota Jayapura, yang masih menjadi salah satu tantangan serius dalam pembangunan sumber daya manusia di Papua.
Melalui kolaborasi ini, Bank Papua menyalurkan bantuan gizi berupa telur dan beras kepada 100 keluarga penerima manfaat selama lima bulan berturut-turut. Bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan asupan protein dan karbohidrat bagi anak-anak berisiko stunting, sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dalam masa pertumbuhan emas.
Direktur Utama Bank Papua Yuliana D.Yembise dalam sambutannya yang disampaikan Direktur Keuangan Bank Papua Pujianto menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin.
“Bank Papua percaya bahwa investasi terbaik adalah investasi pada generasi masa depan. Melalui bantuan gizi bagi 100 anak penerima manfaat, kami berharap dapat membantu menurunkan angka stunting sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.” ungkap Pujianto dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Sabtu (30/8).
“Sinergi ini adalah wujud nyata semangat Together We Lift Higher, dimana bersama-sama kita mengangkat kualitas hidup masyarakat Papua menuju masa depan yang lebih sehat, sejahtera, dan berdaya saing,” ujar Pujianto lebih lanjut. Senada dengan itu, Sarles Brabar, S.E., M.Si, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua menegaskan bahwa kolaborasi dengan Bank Papua menjadi bukti nyata komitmen lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting.
“Program Genting yang dilaksanakan bersama Bank Papua mampu memperkuat agenda pembangunan afirmatif bagi Orang Asli Papua (OAP) melalui dukungan nutrisi, intervensi gizi, serta monitoring dan evaluasi,” ungkap Sarles Brabar.