Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

KIurikulum Merdeka Butuh Dukungan Semua Pihak

JAYAPURA –  Berbicara terkait penerapan Kurikulum Merdeka di Papua, Pelaksanaan Tugas Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Protasius Lobya menyebut butuhnya dukungan semua pihak.

“Mau program apa saja jika tidak didukung secara baik oleh kepala sekolah, komponen di sekolah tersebut serta pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Bupati/Wali Kota programnya sehebat apapun tidak akan berjalan dengan baik,” tutur Lobya kepada Cenderawasih Pos.

Protasius Lobia menegaskan, mutu sekolah tidak tergantung kepada kurikulumnya saja, tetapi ada komponen lain yang saling mendukung.

“Banyak guru walaupun dia bukan sekolah penggerak namun dia ingin belajar mandiri lebih cepat, tapi bukan berarti sekolah penggerak secara otomatis lulusannya berkualitas dan lebih baik dari sekolah yang lain,”Kata Lobya.

Baca Juga :  Gubernur akan Lantik Kapolda Papua sebagai Kepala Delegasi PON

Sementara itu, terkait dengan Kurikulum Merdeka, Lobya menyampaikan bisa dijalankan ketika para guru di sekolah tersebut sudah dilakukan bimtek training untuk memamahmi apa esensi dari Kurikulum Merdeka.

“Bicara soal Kurikulum Merdeka, saat ini Papua sedang masuk dengan kurikulum kontekstual. Kurikulim Merdeka ini sebenarnya tidak beda  jauh, karena terintegrasi kurikulum nasionalnya dan disesuaikan dengan kondisi setiap daerah,”Pungkasnya. (fia/gin)

JAYAPURA –  Berbicara terkait penerapan Kurikulum Merdeka di Papua, Pelaksanaan Tugas Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Protasius Lobya menyebut butuhnya dukungan semua pihak.

“Mau program apa saja jika tidak didukung secara baik oleh kepala sekolah, komponen di sekolah tersebut serta pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Bupati/Wali Kota programnya sehebat apapun tidak akan berjalan dengan baik,” tutur Lobya kepada Cenderawasih Pos.

Protasius Lobia menegaskan, mutu sekolah tidak tergantung kepada kurikulumnya saja, tetapi ada komponen lain yang saling mendukung.

“Banyak guru walaupun dia bukan sekolah penggerak namun dia ingin belajar mandiri lebih cepat, tapi bukan berarti sekolah penggerak secara otomatis lulusannya berkualitas dan lebih baik dari sekolah yang lain,”Kata Lobya.

Baca Juga :  Filep Karma Ditemukan Tewas di Pantai Base-G

Sementara itu, terkait dengan Kurikulum Merdeka, Lobya menyampaikan bisa dijalankan ketika para guru di sekolah tersebut sudah dilakukan bimtek training untuk memamahmi apa esensi dari Kurikulum Merdeka.

“Bicara soal Kurikulum Merdeka, saat ini Papua sedang masuk dengan kurikulum kontekstual. Kurikulim Merdeka ini sebenarnya tidak beda  jauh, karena terintegrasi kurikulum nasionalnya dan disesuaikan dengan kondisi setiap daerah,”Pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya