Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Harus Miliki Strategi

JAYAPURA-Kepala BPSDM Provinsi Papua Aryoko, AF Rumaropen, SP, M.Eng menyampaikan, tantangan di bidang tata kelola pemerintahan ke depan akan semakin kompleks.

Karena itu, pejabat pimpinan tinggi pratama harus siap dan memiliki strategi yang semakin baik agar tidak tertindas dan tertinggal dengan kemajuan zaman dalam menjawab tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.

  “Untuk menjawab tantangan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah pelatihan kepemimpinan nasional tingkat Il yang diperuntukkan bagi jabatan tinggi pratama atau pejabat administrator yang dipersiapkan untuk menduduki jenjang jabatan pimpinan tinggi pratama,” kata Aryoko pada acara pelatihan kepemimpinan yang digelar Jumat lalu.

  Oleh karena itu, pelatihan ini jangan hanya dijadikan sebagai syarat untuk duduk dalam jabatan, melainkan dijadikan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kompetensi di bidang tugas masing-masing.

Baca Juga :  KPK Perkirakan Aset Tanah dan Bangunan Sekitar Rp 40 M

  Sementara itu, Anggota Dewan Pakar Dewan Pengarah Bidang Geopolitik dan Geostrategis BPIP RI, Prof Dr. Drs. Ermaya Suraditana, SH, MH, MS mengingatkan tentang etika pemerintahan dan demokrasi tetap dijalankan. Tetapi, demokrasi tidak bebas kebablasan.

  “Gunakan analisis Asoka sebagai analisis untuk melahirkan kebijakan bagi seorang pemimpin, dengan memperhatikan aspek kemampuan, aspek kekuatan, aspek peluang, aspek dan aspek budaya,” kata Ermaya.

  Yang terpenting kata Ermaya, bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ini menjadi peran yang sangat mendasar, karena tanpa landasan kualitas sumber daya manusia maka pembangunan dan jalannya roda pemerintahan pasti akan mengalami gangguan.

  “Kehadiran BPSDM untuk mengakselarasi bagaimana kualitas SDM dari 6 Provinsi di tanah Papua. Dengan cara seperti itu, akan menjadi daerah daerah provinsi yang kelak menjadi mandiri, lebih otonom  dan bisa menjadikan daerah tersebut tidak ketergantungannya penuh kepada pusat melainkan daerah otonom tadi bisa meningkatkan  PAD dan bisa membangun dengan baik,” ucapnya.

Baca Juga :  Pemrov Simulasi Potensi Pengurangan DAU Dampak dari Pemekaran DOB

  Sekedar diketahui, BPSDM Papua belaum lama ini menggelar pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II angkatan XXX. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 60 orang. Terdiri dari, peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II dan peserta pelatihan kepemimpinan pengawas angkatan III. Dimana peserta berasal dari Provinsi dan kabupaten se-Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Pepua Pegunungan dan Papua Selatan. (fia/tri)

JAYAPURA-Kepala BPSDM Provinsi Papua Aryoko, AF Rumaropen, SP, M.Eng menyampaikan, tantangan di bidang tata kelola pemerintahan ke depan akan semakin kompleks.

Karena itu, pejabat pimpinan tinggi pratama harus siap dan memiliki strategi yang semakin baik agar tidak tertindas dan tertinggal dengan kemajuan zaman dalam menjawab tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.

  “Untuk menjawab tantangan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah pelatihan kepemimpinan nasional tingkat Il yang diperuntukkan bagi jabatan tinggi pratama atau pejabat administrator yang dipersiapkan untuk menduduki jenjang jabatan pimpinan tinggi pratama,” kata Aryoko pada acara pelatihan kepemimpinan yang digelar Jumat lalu.

  Oleh karena itu, pelatihan ini jangan hanya dijadikan sebagai syarat untuk duduk dalam jabatan, melainkan dijadikan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kompetensi di bidang tugas masing-masing.

Baca Juga :  Kota Jayapura Dinilai Sebagai Penyelenggara Pemilu Terburuk di Papua

  Sementara itu, Anggota Dewan Pakar Dewan Pengarah Bidang Geopolitik dan Geostrategis BPIP RI, Prof Dr. Drs. Ermaya Suraditana, SH, MH, MS mengingatkan tentang etika pemerintahan dan demokrasi tetap dijalankan. Tetapi, demokrasi tidak bebas kebablasan.

  “Gunakan analisis Asoka sebagai analisis untuk melahirkan kebijakan bagi seorang pemimpin, dengan memperhatikan aspek kemampuan, aspek kekuatan, aspek peluang, aspek dan aspek budaya,” kata Ermaya.

  Yang terpenting kata Ermaya, bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ini menjadi peran yang sangat mendasar, karena tanpa landasan kualitas sumber daya manusia maka pembangunan dan jalannya roda pemerintahan pasti akan mengalami gangguan.

  “Kehadiran BPSDM untuk mengakselarasi bagaimana kualitas SDM dari 6 Provinsi di tanah Papua. Dengan cara seperti itu, akan menjadi daerah daerah provinsi yang kelak menjadi mandiri, lebih otonom  dan bisa menjadikan daerah tersebut tidak ketergantungannya penuh kepada pusat melainkan daerah otonom tadi bisa meningkatkan  PAD dan bisa membangun dengan baik,” ucapnya.

Baca Juga :  Pemrov Simulasi Potensi Pengurangan DAU Dampak dari Pemekaran DOB

  Sekedar diketahui, BPSDM Papua belaum lama ini menggelar pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II angkatan XXX. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 60 orang. Terdiri dari, peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II dan peserta pelatihan kepemimpinan pengawas angkatan III. Dimana peserta berasal dari Provinsi dan kabupaten se-Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Pepua Pegunungan dan Papua Selatan. (fia/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya