Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Musim Penghujan, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

JAYAPURA – Kepala Satpol PP dan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua, Welliam R Manderi mengimbau warga untuk meningatkan kesiapsiagaan selama musim penghujan di wilayah setempat.

“Warga yang tinggal di perbukitan misalnya, ketika ada informasi BMKG berkaitan dengan cuaca ekstrim maka mereka harus siaga artinya sudah bersiap-siap harus ke mana. Jangan sampai sudah terjadi banjir baru kalang kabut,”Kata Manderi kepada wartawan.

Lanjut Manderi mengingatkan, warga yang tinggal di daerah perbukitan juga harus menjaga lingkungan sekitarnya, seperti tidak menebang pohon sembarangan.

“Warga yang ada di Polimak atau APO dan daerah perbukitan lainnya harus menjaga ini, sebab jika hutan tidak dijaga bisa berdampak terjadinya tanah longsor dan lainnya,”Terang Manderi.

Baca Juga :  57 OTG Jalani Isolasi Terpusat di LPMP

Manderi pun mengakui telah menginstrusikan BPBD di 29 kabupaten dan kota di Papua untuk melakukan upaya mitigasi bencana selama musim penghujan ini.

“Sekitar 65 persen bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi Papua, jadi informasi dari BMKG ini penting untuk disampaikan BPBD di daerah kepada masyarakat,” harapnya.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi Jayapura, Dony Christianto menerangkan, kondisi ENSO terpantau dari upadate data per 20 September berada pada kondisi La Nina Moderate (-1.10) dan diprakirakan akan terus berlangsung hingga Desember 2022.

“Dari kondisi atmosfer tersebut, musim hujan 2022/2023 di wilayah utara Provinsi Papua diprakirakan cenderung maju dan sama dibandingkan dengan normalnya. Musim hujan diprakirakan masuk di bulan September sampai Oktober,” pungkasnya. (fia/gin)

Baca Juga :  Para Pengungsi Tetap Memperhatikan Prokes

JAYAPURA – Kepala Satpol PP dan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua, Welliam R Manderi mengimbau warga untuk meningatkan kesiapsiagaan selama musim penghujan di wilayah setempat.

“Warga yang tinggal di perbukitan misalnya, ketika ada informasi BMKG berkaitan dengan cuaca ekstrim maka mereka harus siaga artinya sudah bersiap-siap harus ke mana. Jangan sampai sudah terjadi banjir baru kalang kabut,”Kata Manderi kepada wartawan.

Lanjut Manderi mengingatkan, warga yang tinggal di daerah perbukitan juga harus menjaga lingkungan sekitarnya, seperti tidak menebang pohon sembarangan.

“Warga yang ada di Polimak atau APO dan daerah perbukitan lainnya harus menjaga ini, sebab jika hutan tidak dijaga bisa berdampak terjadinya tanah longsor dan lainnya,”Terang Manderi.

Baca Juga :  57 OTG Jalani Isolasi Terpusat di LPMP

Manderi pun mengakui telah menginstrusikan BPBD di 29 kabupaten dan kota di Papua untuk melakukan upaya mitigasi bencana selama musim penghujan ini.

“Sekitar 65 persen bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi Papua, jadi informasi dari BMKG ini penting untuk disampaikan BPBD di daerah kepada masyarakat,” harapnya.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi Jayapura, Dony Christianto menerangkan, kondisi ENSO terpantau dari upadate data per 20 September berada pada kondisi La Nina Moderate (-1.10) dan diprakirakan akan terus berlangsung hingga Desember 2022.

“Dari kondisi atmosfer tersebut, musim hujan 2022/2023 di wilayah utara Provinsi Papua diprakirakan cenderung maju dan sama dibandingkan dengan normalnya. Musim hujan diprakirakan masuk di bulan September sampai Oktober,” pungkasnya. (fia/gin)

Baca Juga :  Para Pengungsi Tetap Memperhatikan Prokes

Berita Terbaru

Artikel Lainnya