Friday, April 26, 2024
29.7 C
Jayapura

PON XXI Pertandingkan 64 Cabang Olahraga

JAYAPURA – Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Suwarno membeberkan bahwa sebanyak 64 cabang olahraga akan dipertandingkan atau diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumatera Utara (Sumut) tahun 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Suwarno dalam Rapat Kerja (Raker) KONI Provinsi Papua yang dilaksanakan di Aula KONI Papua pada 1-2 Maret kemarin. “Jumlah cabang olahraga di PON Aceh-Sumut ada 64 cabang olahraga,” ungkap Suwarno kepada awak media di sela-sela penutupan Raker KONI Papua, Sabtu (2/4).

Tapi Suwarno menyebutkan jika jumlah tersebut bisa berubah, baik terkait kesiapan tuan rumah maupun hal-hal lain seperti doping dan administrasi organisasi cabang olahraga.

“Ada beberapa catatan memang seperti Binaraga itu kan di Jawa Barat dulu ada kena masalah kaitannya dengan doping. Saya sudah berpesan beberapa kali dalam satu forum baik itu pada saat musyawarah maupun rapat kerja KONI Pusat, saya katakan satu atlet doping terkait Binaraga, maka Binaraga tidak akan dipertandingkan di Aceh-Sumatera Utara,” tegas Suwarno.

Baca Juga :  Klaster Kota Jayapura Terbesar karena Pertandingkan Cabor Terbanyak

“Kedua, kita melihat ada permasalahan organisasi di Muaythai, kalau masalah organisasi ini tidak selesai, maka kemungkinan Muaythai juga tidak dipertandingkan. Itu lah kira-kira gambaran, kita sudah putuskan itu dan Aceh – Sumatera Utara sudah siap untuk menerima dan sekaligus mendeklarasikan diri untuk menjadi tuan rumah PON 2024,” sambungnya.

Dari 64 cabang olahraga, kata Suwarno, sebagian besar telah dipertandingkan pada PON XX 2021 Papua. Tapi ia menyebutkan, Papua kali ini akan melalui babak kualifikasi untuk bisa memastikan tampil pada PON XXI, kecuali beberapa cabang olahraga lainnya yang dipastikan lolos otomatis ialah Sepak bola putra dan Futsal yang menyandang status sebagai juara bertahan.

“Saya melihat semua di sini (PON XX) cabang yang ada akan dipertandingkan, tapi harus ada ujiannya dalam mengikuti babak kualifikasi. Kalau babak kualifikasinya tidak lolos, tidak akan ikut,” jelasnya.

Baca Juga :  BPOM Jayapura Musnahkan 6.354 Kosmetik Ilegal

“Oleh sebab itu saran kami dari KONI Pusat nanti untuk diarahkan agar KONI Kabupaten dan Kota masing-masing ikut bertanggung jawab membina sekurang-kurangnya satu, dua, tiga atlet terpilih sesuai potensi daerahnya masing-masing untuk disumbangkan dapat medali emas untuk Papua di PON 2024,” ujar Suwarno.

Ia juga menyarankan harus ada pembagian pembinaan, misalnya jika atlet sudah dibina oleh KONI Kabupaten dan Kota jangan pula diambil oleh Pengprov, sehingga Pengprov juga punya target menyiapkan atletnya untuk Papua di PON 2024.

“Sehingga nanti 93 medali emas yang sekarang sudah diperoleh pada PON lalu, paling tidak bisa dipertahankan. Syukur bisa ditambah dengan bertambahnya cabang olahraga,” kata Suwarno.

Mengenai babak kualifikasi, Suwarno menuturkan semua diatur dan ditentukan oleh setiap cabang olahraga masih-masing. “Kalau itu tergantung dari cabang olahraga, karena babak kualifikasi yang melaksanakan cabang olahraga. Bisa di sini (Papua), bisa di tempat lain,” pungkasnya. (eri/wen)

JAYAPURA – Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Suwarno membeberkan bahwa sebanyak 64 cabang olahraga akan dipertandingkan atau diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumatera Utara (Sumut) tahun 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Suwarno dalam Rapat Kerja (Raker) KONI Provinsi Papua yang dilaksanakan di Aula KONI Papua pada 1-2 Maret kemarin. “Jumlah cabang olahraga di PON Aceh-Sumut ada 64 cabang olahraga,” ungkap Suwarno kepada awak media di sela-sela penutupan Raker KONI Papua, Sabtu (2/4).

Tapi Suwarno menyebutkan jika jumlah tersebut bisa berubah, baik terkait kesiapan tuan rumah maupun hal-hal lain seperti doping dan administrasi organisasi cabang olahraga.

“Ada beberapa catatan memang seperti Binaraga itu kan di Jawa Barat dulu ada kena masalah kaitannya dengan doping. Saya sudah berpesan beberapa kali dalam satu forum baik itu pada saat musyawarah maupun rapat kerja KONI Pusat, saya katakan satu atlet doping terkait Binaraga, maka Binaraga tidak akan dipertandingkan di Aceh-Sumatera Utara,” tegas Suwarno.

Baca Juga :  BPBD Papua Ingatkan Warga Soal Cuaca Ekstrim

“Kedua, kita melihat ada permasalahan organisasi di Muaythai, kalau masalah organisasi ini tidak selesai, maka kemungkinan Muaythai juga tidak dipertandingkan. Itu lah kira-kira gambaran, kita sudah putuskan itu dan Aceh – Sumatera Utara sudah siap untuk menerima dan sekaligus mendeklarasikan diri untuk menjadi tuan rumah PON 2024,” sambungnya.

Dari 64 cabang olahraga, kata Suwarno, sebagian besar telah dipertandingkan pada PON XX 2021 Papua. Tapi ia menyebutkan, Papua kali ini akan melalui babak kualifikasi untuk bisa memastikan tampil pada PON XXI, kecuali beberapa cabang olahraga lainnya yang dipastikan lolos otomatis ialah Sepak bola putra dan Futsal yang menyandang status sebagai juara bertahan.

“Saya melihat semua di sini (PON XX) cabang yang ada akan dipertandingkan, tapi harus ada ujiannya dalam mengikuti babak kualifikasi. Kalau babak kualifikasinya tidak lolos, tidak akan ikut,” jelasnya.

Baca Juga :  Curah Hujan Menurun, Waspadai Ketersediaan Sumber Air

“Oleh sebab itu saran kami dari KONI Pusat nanti untuk diarahkan agar KONI Kabupaten dan Kota masing-masing ikut bertanggung jawab membina sekurang-kurangnya satu, dua, tiga atlet terpilih sesuai potensi daerahnya masing-masing untuk disumbangkan dapat medali emas untuk Papua di PON 2024,” ujar Suwarno.

Ia juga menyarankan harus ada pembagian pembinaan, misalnya jika atlet sudah dibina oleh KONI Kabupaten dan Kota jangan pula diambil oleh Pengprov, sehingga Pengprov juga punya target menyiapkan atletnya untuk Papua di PON 2024.

“Sehingga nanti 93 medali emas yang sekarang sudah diperoleh pada PON lalu, paling tidak bisa dipertahankan. Syukur bisa ditambah dengan bertambahnya cabang olahraga,” kata Suwarno.

Mengenai babak kualifikasi, Suwarno menuturkan semua diatur dan ditentukan oleh setiap cabang olahraga masih-masing. “Kalau itu tergantung dari cabang olahraga, karena babak kualifikasi yang melaksanakan cabang olahraga. Bisa di sini (Papua), bisa di tempat lain,” pungkasnya. (eri/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya