Ia menerangkan, personel patroli dibagi dalam tiga kelompok dengan rute berbeda. Kelompok pertama menyisir wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat.
Kelompok kedua bergerak ke Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. Sementara kelompok ketiga patroli di Jakarta Selatan dan Depok.
Ade Ary juga menegaskan bahwa setiap tindakan aparat tetap berpedoman pada SOP, mulai dari imbauan, edukasi, persuasif, hingga peningkatan kehadiran kepolisian.
“Komitmen tegas akan diambil apabila ditemukan tindakan anarkistis dari pihak yang tidak bertanggung jawab, dengan tindakan terukur sesuai SOP. Namun tentu kami tidak berharap hal itu terjadi,” jelasnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi menjaga keamanan, dan ikut mencegah agar sitausi tak lagi memanas.
“Kami menghaturkan terima kasih kepada masyarakat dan semua pihak yang telah berkomitmen mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif. Mari bersama-sama menjaga ketertiban, dan jika ada potensi gangguan keamanan segera laporkan melalui Babinkamtibmas, Polsek, Polres, atau call center 110,” pungkasnya.
Sebelumnya, aksi demonstrasi berumah menjadi tindakan anarkistis usai tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan usai dilindas mobil rantis Brimob. Selain kerusuhan, sejumlah rumah pejabat DPR dan pemerintah juga dijarah.
Penjarahan terhadap rumah mantan Wakil Ketua Komisi III DPR Sahroni, pada Sabtu sore (30/8), terjadi setelah gelombang massa aksi yang terjadi secara terus menerus sejak Senin (25/8).
Hal itu dipicu dari pernyataan Sahroni yang viral, terkait lontaran kata “Yang ingin bubarkan DPR orang paling tolol sedunia”.
Tak hanya menjarah barang berharga seperti TV, tas branded, dan patung branded. Massa yang sedang mengamuk juga menghancurkan seisi rumah dan mobil mewah milik Sahroni.