JAKARTA-Presiden Joko Widodo meminta pemerintah Jepang untuk membuka akses pasarnya secara luas bagi produk-produk pertanian dan perikanan Indonesia dalam negosiasi pertemuan bilateral kedua negara, saat menerima Perdana Menteri Kishida Fumio beserta delegasinya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat.
“Secara khusus saya menyampaikan permintaan pembukaan akses yang luas bagi produk pertanian dan perikanan Indonesia ke pasar Jepang,” kata Presiden dalam jumpa pers bersama PM Kishida selepas pertemuan yang disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Jumat.
Menurut Presiden, dalam pertemuan tersebut RI-Jepang sepakat untuk mengintensifkan proses negosiasi Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) serta mengurangi hambatan perdagangan agar lebih menguntungkan kedua negara.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi dan PM Abe Shinzo pada 28 Juni 2019 di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, sempat mengonfirmasi selesainya General Review IJEPA dan sepakat menjadikan hasil rekomendasinya sebagai pijakan perundingan untuk mengamandemen perjanjian IJEPA, yang berlaku sejak 1 Juli 2008.
Selain membahas kerja sama bidang perdagangan, pertemuan RI-Jepang yang dipimpin Presiden Jokowi dan PM Kishida tersebut turut membicarakan mengenai kerja sama bidang investasi.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa ia menyambut baik ekspansi perusahaan otomotif Jepang seperti Toyota dan Mitsubishi yang berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai hub otomotif di kawasan Asia Tenggara.
“Tapi saya juga berharap ada tambahan investasi baru Jepang di bidang lain terutama energi, industri semen, teknologi pertandingan dan kesehatan, serta menjadikan Indonesia sebagai bagian penting dalam global supply chain industry asal jepang,” ujar Presiden menambahkan.
Jepang adalah negara tujuan ekspor terbesar ketiga Indonesia dan menjadi investor terbesar kelima di tanah air, selain juga aktif dalam kerja sama pembangunan infrastruktur proyek-proyek utama seperti Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Seturut data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor nonmigas Indonesia-Jepang sebesar 5,07 miliar dolar AS (sekira Rp73,48 triliun) pada kuartal I 2022, meningkat dari 3,82 miliar dolar AS untuk periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan impor Indonesia dari Jepang di pada kuartal I 2022 berada di angka 4,24 miliar dolar AS (sekira Rp61,45 triliun), naik dari 3,12 miliar dolar AS di periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi penanaman modal dari Jepang di Indonesia pada 2021 mencapai 2,26 miliar dolar AS (sekira Rp32,79 triliun).
Dalam pertemuan bilateral kedua negara yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Kishida Fumio, juga membahas kerja sama untuk menjaga kawasan Indo-Pasidik agar menjadi kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.
“Saya menekankan pentingnya membangun strategic trust di kawasan,” kata Presiden Jokowi dalam jumpa pers bersama PM Kishida selepas pertemuan yang disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Jumat.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia beserta negara-negara ASEAN siap untuk melakukan kerja sama dengan para mitra, terutama di bidang maritim, konektivitas, pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), serta perdagangan dan investasi.
Selain itu dalam pertemuan yang sama dibahas pula mengenai situasi di Myanmar. “Saya menekankan pentingnya kerja sama ASEAN dan Jepang untuk memastikan bahwa Five Point of Consensus ASEAN dapat dijalankan,” kata Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam Forum Menteri untuk Kerja Sama di Indo-Pasifik di Paris, 22 Februari 2022, sempat menyampaikan bahwa kompetisi di kawasan Indo-Pasifik tidak bisa dihindari.
Namun, Menlu Retno menegaskan bahwa kompetisi di Indo-Pasifik harus tetap berjalan secara sehat dan sesuai dengan hukum internasional yang berlaku guna mencegah meletusnya konflik terbuka. “Untuk Indonesia, Indo-Pasifik adalah lautan kesempatan yang terlalu besar untuk didominasi oleh satu negara,” tegas Retno.
Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan PM Kishida beserta delegasi Jepang lainnya didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju termasuk Menlu Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Indonesia jadi negara pertama yang dikunjungi dalam lawatan ke kawasan Asia Tenggara. PM Kishida juga dijadwalkan untuk meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada hari Sabtu (30/5). (Antara/nat)