Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Tak Daftar Ulang, Tak Bisa Ikut UTBK-SBMPTN

JAKARTA-Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 diumumkan kemarin (29/3). Sebanyak 120.643 siswa dari total pendaftar 612.049 siswa telah dinyatakan lolos seleksi.

Adapun dari jumlah peserta yang lolos tersebut, 29,48 persen atau 35.570 orang merupakan peserta dengan KIP Kuliah. Mereka merupakan calon penerima bantuan biaya pendidikan tinggi dari pemerintah.

”Daya tampung dari 125 PTN adalah 122.651. Rata-rata 20 persen,” ujar Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Mochammad Ashari dalam konferensi pers, kemarin (29/3).

Dia merinci, rekor penerima mahasiswa baru terbanyak tahun ini dipegang oleh Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Jumlah penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN ini mencapai 3.445 orang. Disusul, Universitas Negeri Semarang 3.083 orang. Lalu, Universitas Pendidikan Indonesia dengan 3.038 orang, Universitas Lampung 3.027 orang, dan Universitas Negeri Padang 2.867 orang.

Selanjutnya, ada Universitas Negeri Surabaya dengan 2.857 orang, Universitas Gadjah Mada 2.690 orang, Universitas Negeri Makassar 2.475 orang, Universitas Malikussaleh 2.402 orang, dan Universitas Jember 2.380 orang.

Kemudian, mengenai keketatan, tahun ini persaingan terketat untuk prodi saintek dipegang oleh prodi keperawatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Keketatannya mencapai 0,99 persen. Artinya, dari 100 pendaftar hanya satu orang yang diterima. ”Sangat-sangat ketat. Rata-rata secara nasional 19,8 persen. Ini satu persen,” ungkapnya.

Keketatan ini juga terjadi di prodi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran (Unpad). Persentasenya mencapai 1,09 persen. Disusul Gizi Universitas Sumatera Utara (USU) 1,16 persen, Farmasi Universitas Diponegoro (Undip) 1,32 persen, dan Ilmu Komputer Universitas Negeri Jakarta (UNJ) 1,42 persen.

Baca Juga :  Satgas Pangan Warning Mafia Migor

Sementara untuk prodi Soshum, keketatan tertinggi dipegang oleh Ilmu Komunikasi UNJ dengan 0,94 persen. Kemudian, Ilmu Komunikasi Unpad 1,02 persen, Manajemen Unpad 1,06 persen, Manajemen UNJ 1,08 persen, dan Manajemen Universitas Negeri Medan 1,19 persen.

Ashari mewanti-wanti, lolos SNMPTN ini bukan berarti sudah diterima di PTN yang dituju. Mereka harus lolos verifikasi data akademik yang dilakukan oleh PTN masing-masing. Karenanya, para siswa wajib melakukan daftar ulang. Siswa disarankan untuk membaca peraturan mahasiswa baru di PTN tujuan untuk mengetahui detailnya.

Sementara itu, bagi 490.406 siswa yang belum lolos SNMPTN, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu meminta agar tidak perlu berkecil hati. Karena masih akan ada jalur penerimaan berikutnya, yaitu UTBK SBMPTN.

Senada, Direktur Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo meminta agar siswa yang lolos SNMPTN melakukan daftar ulang. Bila tidak, maka peserta akan disanksi. Yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 2022-2024. ”Saran bagi yang diterima SNMPTN, ya daftar ulang. Tidak ada solusi lain, kecuali tidak akan masuk PTN,” tegasnya.

Sementara itu Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI) Jamal Wiwoho meminta agar mereka yang belum lolos tidak perlu bersedih. Masih ada kesempatan untuk mengikuti seleksi mahasiswa baru jalur SBMPTN dan Mandiri. ”Kuotanya lebih besar dari SNMPTN,” ujarnya.

Di sisi lain, dia menyebut, bahwa PTN mematuhi ketentuan bahwa minimal 20 persen kuota mahasiswa baru untuk mahasiswa miskin. Seperti yang dilakukan Universitas Sebelas Maret (UNS) yang menerima mahasiswa miskin melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Baca Juga :  Tetap Ada di RUU KUHP, Pidana Mati Jadi Hukuman Spesial

Rektor UNS itu mengatakan peminat SNMPTN di kampusnya tercatat ada 28.701 orang. Dari jumlah itu sebanyak 1.635 pendaftar dinyatakan lolos SNMPTN 2022. ’’Sebanyak 482 orang atau 29,48 persen yang lolos SNMPTN adalah pemegang KIP-Kuliah,’’ kata Jamal. Sementara itu tingkat angka keketatan persaingan (AKP) di UNS tahun ini mencapai 1:18 atau satu orang bersaing dengan 18 peserta lainnya.

Jamal mengatakan angka penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN tahun ini meningkat dibandingkan periode 2021 lalu. Tahun lalu mahasiswa baru yang diterima di jalur SNMPTN tercatat ada 1.497 orang. Dia mengingatkan bahwa peserta yang lolos SNMPTN tidak bisa mendaftar SBMPTN 2022. Bagi pelamar yang lolos SNMPTN wajib daftar ulang atau registrasi sesuai jadwal masing-masing kampus.

Kampus negeri lain yang menerima mahasiswa cukup besar adalah Universitas Indonesia (UI). Total pelamar SNMPTN di kampus UI tercatat 18.550 orang. Kemudian pelamar yang dinyatakan lolos SNMPTN ada 1.115 orang.

Kepala Kantor Penerimaan Mahasiswa Baru UI Gunawan mengatakan 18.550 pelamar SNMPTN memilik 64 program studi. Para pelamar berasal dari 573 sekolah di seluruh Indonesia. ’’Dari yang diterima SNMPTN, sebanyak 161 memiliki KIP-Kuliah,’’ jelasnya.

Gunawan mengatakan untuk rumpun IPA, prodi paling diminati adalah pendidikan dokter, ilmu komputer, dan sistem informasi. Kemudian teknik industri dan farmasi. Lalu untuk rumpun sosial humaniora, prodi paling diburu adalah ilmu hukum, ilmu psikologi, manajemen, ilmu komunikasi, dan akuntansi. (mia/wan/JPG)

JAKARTA-Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 diumumkan kemarin (29/3). Sebanyak 120.643 siswa dari total pendaftar 612.049 siswa telah dinyatakan lolos seleksi.

Adapun dari jumlah peserta yang lolos tersebut, 29,48 persen atau 35.570 orang merupakan peserta dengan KIP Kuliah. Mereka merupakan calon penerima bantuan biaya pendidikan tinggi dari pemerintah.

”Daya tampung dari 125 PTN adalah 122.651. Rata-rata 20 persen,” ujar Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Mochammad Ashari dalam konferensi pers, kemarin (29/3).

Dia merinci, rekor penerima mahasiswa baru terbanyak tahun ini dipegang oleh Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Jumlah penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN ini mencapai 3.445 orang. Disusul, Universitas Negeri Semarang 3.083 orang. Lalu, Universitas Pendidikan Indonesia dengan 3.038 orang, Universitas Lampung 3.027 orang, dan Universitas Negeri Padang 2.867 orang.

Selanjutnya, ada Universitas Negeri Surabaya dengan 2.857 orang, Universitas Gadjah Mada 2.690 orang, Universitas Negeri Makassar 2.475 orang, Universitas Malikussaleh 2.402 orang, dan Universitas Jember 2.380 orang.

Kemudian, mengenai keketatan, tahun ini persaingan terketat untuk prodi saintek dipegang oleh prodi keperawatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Keketatannya mencapai 0,99 persen. Artinya, dari 100 pendaftar hanya satu orang yang diterima. ”Sangat-sangat ketat. Rata-rata secara nasional 19,8 persen. Ini satu persen,” ungkapnya.

Keketatan ini juga terjadi di prodi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran (Unpad). Persentasenya mencapai 1,09 persen. Disusul Gizi Universitas Sumatera Utara (USU) 1,16 persen, Farmasi Universitas Diponegoro (Undip) 1,32 persen, dan Ilmu Komputer Universitas Negeri Jakarta (UNJ) 1,42 persen.

Baca Juga :  Jokowi Kemah di IKN Nusantara Bersama Kepala Otorita IKN dan Gubernur

Sementara untuk prodi Soshum, keketatan tertinggi dipegang oleh Ilmu Komunikasi UNJ dengan 0,94 persen. Kemudian, Ilmu Komunikasi Unpad 1,02 persen, Manajemen Unpad 1,06 persen, Manajemen UNJ 1,08 persen, dan Manajemen Universitas Negeri Medan 1,19 persen.

Ashari mewanti-wanti, lolos SNMPTN ini bukan berarti sudah diterima di PTN yang dituju. Mereka harus lolos verifikasi data akademik yang dilakukan oleh PTN masing-masing. Karenanya, para siswa wajib melakukan daftar ulang. Siswa disarankan untuk membaca peraturan mahasiswa baru di PTN tujuan untuk mengetahui detailnya.

Sementara itu, bagi 490.406 siswa yang belum lolos SNMPTN, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu meminta agar tidak perlu berkecil hati. Karena masih akan ada jalur penerimaan berikutnya, yaitu UTBK SBMPTN.

Senada, Direktur Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo meminta agar siswa yang lolos SNMPTN melakukan daftar ulang. Bila tidak, maka peserta akan disanksi. Yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 2022-2024. ”Saran bagi yang diterima SNMPTN, ya daftar ulang. Tidak ada solusi lain, kecuali tidak akan masuk PTN,” tegasnya.

Sementara itu Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI) Jamal Wiwoho meminta agar mereka yang belum lolos tidak perlu bersedih. Masih ada kesempatan untuk mengikuti seleksi mahasiswa baru jalur SBMPTN dan Mandiri. ”Kuotanya lebih besar dari SNMPTN,” ujarnya.

Di sisi lain, dia menyebut, bahwa PTN mematuhi ketentuan bahwa minimal 20 persen kuota mahasiswa baru untuk mahasiswa miskin. Seperti yang dilakukan Universitas Sebelas Maret (UNS) yang menerima mahasiswa miskin melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Baca Juga :  Gubernur Papua Barat Sebut Lokasi IKN Permudah Urusan Pemerintahan

Rektor UNS itu mengatakan peminat SNMPTN di kampusnya tercatat ada 28.701 orang. Dari jumlah itu sebanyak 1.635 pendaftar dinyatakan lolos SNMPTN 2022. ’’Sebanyak 482 orang atau 29,48 persen yang lolos SNMPTN adalah pemegang KIP-Kuliah,’’ kata Jamal. Sementara itu tingkat angka keketatan persaingan (AKP) di UNS tahun ini mencapai 1:18 atau satu orang bersaing dengan 18 peserta lainnya.

Jamal mengatakan angka penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN tahun ini meningkat dibandingkan periode 2021 lalu. Tahun lalu mahasiswa baru yang diterima di jalur SNMPTN tercatat ada 1.497 orang. Dia mengingatkan bahwa peserta yang lolos SNMPTN tidak bisa mendaftar SBMPTN 2022. Bagi pelamar yang lolos SNMPTN wajib daftar ulang atau registrasi sesuai jadwal masing-masing kampus.

Kampus negeri lain yang menerima mahasiswa cukup besar adalah Universitas Indonesia (UI). Total pelamar SNMPTN di kampus UI tercatat 18.550 orang. Kemudian pelamar yang dinyatakan lolos SNMPTN ada 1.115 orang.

Kepala Kantor Penerimaan Mahasiswa Baru UI Gunawan mengatakan 18.550 pelamar SNMPTN memilik 64 program studi. Para pelamar berasal dari 573 sekolah di seluruh Indonesia. ’’Dari yang diterima SNMPTN, sebanyak 161 memiliki KIP-Kuliah,’’ jelasnya.

Gunawan mengatakan untuk rumpun IPA, prodi paling diminati adalah pendidikan dokter, ilmu komputer, dan sistem informasi. Kemudian teknik industri dan farmasi. Lalu untuk rumpun sosial humaniora, prodi paling diburu adalah ilmu hukum, ilmu psikologi, manajemen, ilmu komunikasi, dan akuntansi. (mia/wan/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya