Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Menlu Retno Walk Out Saat Israel Pidato di PBB

JAKARTA — Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan aksi walk out saat Duta Besar (Dubes) Israel untuk Amerika Serikat dan PBB Gilad Erdan menyampaikan pendapatnya dalam Open Debate Dewan Keamanan (DK) PBB terkait krisis Israel-Palestina, Rabu (24/1) waktu setempat. Menlu meninggalkan ruangan bersama dengan sejumlah diplomat dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Sebelum meninggalkan ruangan, Retno dalam pidatonya menyatakan kembali sikap Indonesia yang menentang keras agresi Israel di Jalur Gaza. Retno juga mendesak untuk segera dilakukan gencatan senjata secara permanen.

Pada kesempatan yang sama, Retno mengatakan, Indonesia menolak keras pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu yang menentang pembentukan negara Palestina setelah perang berakhir. Dia menilai, pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengkonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia.

Baca Juga :  Mengenal 14 Tokoh Penting di Balik Tercetusnya Teks Persatuan Sumpah Pemuda

”Akankah Dewan ini tinggal diam menghadapi niat tersebut?” ujarnya mempertanyakan sikap DK PBB.

Menurut Retno, ini adalah open debate DK PBB ketiga mengenai Gaza dalam 3 bulan terakhir. Indonesia pun selalu hadir sebagai salah satu perwujudan konsistensi komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina.

”Dalam pernyataan di DK PBB tadi saya ingatkan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, dan bukan untuk mentoleransi perang apalagi genosida,” ungkapnya usai mengikuti debat.

JAKARTA — Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan aksi walk out saat Duta Besar (Dubes) Israel untuk Amerika Serikat dan PBB Gilad Erdan menyampaikan pendapatnya dalam Open Debate Dewan Keamanan (DK) PBB terkait krisis Israel-Palestina, Rabu (24/1) waktu setempat. Menlu meninggalkan ruangan bersama dengan sejumlah diplomat dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Sebelum meninggalkan ruangan, Retno dalam pidatonya menyatakan kembali sikap Indonesia yang menentang keras agresi Israel di Jalur Gaza. Retno juga mendesak untuk segera dilakukan gencatan senjata secara permanen.

Pada kesempatan yang sama, Retno mengatakan, Indonesia menolak keras pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu yang menentang pembentukan negara Palestina setelah perang berakhir. Dia menilai, pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengkonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Bertemu Joe Biden, Bahas Kerja Sama Soal Perdagangan

”Akankah Dewan ini tinggal diam menghadapi niat tersebut?” ujarnya mempertanyakan sikap DK PBB.

Menurut Retno, ini adalah open debate DK PBB ketiga mengenai Gaza dalam 3 bulan terakhir. Indonesia pun selalu hadir sebagai salah satu perwujudan konsistensi komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina.

”Dalam pernyataan di DK PBB tadi saya ingatkan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, dan bukan untuk mentoleransi perang apalagi genosida,” ungkapnya usai mengikuti debat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya