– Usulan Jadi Wakil, Gerindra Tetap Capreskan Prabowo
– PAN Siap Komunikasi, PPP Gelar Rapat
JAKARTA – Penetapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDIP diyakini akan mengubah peta politik. Kuatnya posisi serta daya tawar PDIP dan Ganjar bisa menjadi magnet untuk partai lain merapat.
Pendapat itu disampaikan Pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati. Dia mengatakan, pencaprecan ganjar setidaknya membawa sejumlah implikasi. Yang paling utama adalah perubahan peta koalisi.
Dia menilai, dari tiga koalisi yang ada yakni Koalisi Perubahan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) semuanya masih punya peluang bergeser. Namun jika melihat dinamika, KKIR yang paling rawan.
“Sementara ini baru poros Gerindra – PKB yang ada potensi mengalami pergeseran,” ujarnya kemarin.
Koalisi KKIR, lanjut dia, dinilai yang sangat rentan. Sebab, secara jumlah hanya terdiri dari dua partai. Komposisi itu dinilai tidak cukup kuat untuk melaju dan memenangkan pilpres. Baik PKB atau Gerindra, punya peluang merapat ke PDIP.
Hanya saja, jika Gerindra merapat, penentuan posisi capres akan jadi pekerjaan berat. Sebab, cukup sulit bagi Gerindra menempatkan Prabowo sebagai wakil ganjar. “Nah ini yang masih abu-abu,” imbuhnya.
Pun sama halnya dengan KKIR, KIB juga punya peluang mengalami pergeseran. Terlebih, PAN dan PPP juga sempat mewacanakan untuk mendukung Ganjar.
Selain peta koalisi, lanjut dia, konsekuensi lain yang potensi terjadi adalah pergeseran nama capres menjadi cawapres. Sebelummya, sudah ada empat nama yang dideklarasikan sebagai capres masing-masing.
Yakni Anies Baswedan dari koalisi perubahan, Airlangga Hartarto diusung Golkar, Prabowo Subianto ditetapkan Gerindra, hingga Muhaimin Iskandar oleh PKB. Dengan keberadaan Ganjar, dia menilai akan menurunkan beberapa nama.
Sebab tidak mungkin, semua nama menduduki posisi capres. “Beberapa nama yang sebelumnya dicapreskan bisa digeser dicawapreskan,” tuturnya. Ke depan, lanjut dia, pembahasan cawapres akan menguat.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristyanto mengatakan, pembicaraan terkait posisi koalisi dan cawapres pasca penetapan ganjar akan segera dibahas. Karena penetapan dilakukan berdekatan dengan momen lebaran, pembicaraan mengenai hal itu tertunda dan baru akan dimulai hari ini (24/4).
“Hari Senin (hari ini) kami akan sampaikan suatu pernyataan terkait dengan tahapan-tahapan lebih lanjut setelah capres diumumkan,” ujarnya. Hasto menyebut, akan disampaikan juga partai-partai mana saja yang coba dijalin komunikasi.
Meski demikian, diakuinya, secara internal pembicaraan soal posisi cawapres sudah dibicarakan. Termasuk antara Megawati dengan Jokowi.
Soal adanya komunikasi Jokowi dengan Prabowo, Hasto menilai itu biasa. Terlebih Prabowo merupakan salah satu pembantu Presiden. Dia menyebut, komunikasi tersebut juga sudah dilaporkan ke Ketua Umum. “Jadi itu semua dikomunikasikan ketika ibu megawati soekarnoputri bertemu dgn bapak presiden Jokowi,” tuturnya.
Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan akan membahas arah politik partai. Rencananya, rapat akan digelar bersamaan dengan kegiatan open house di kediaman di Sleman Yogyakarta pada hari ini (24/4).
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, kegiatan itu akan dihadiri oleh fungsionaris PPP baik dari pusat maupun provinsi. Selain itu, juga para anggota Majelis PPP. “Rencananya akan dilanjutkan dengan rapat gabungan DPP PPP,” ujarnya.
Awiek juga menyebut bisa saja rapat itu akan membicarakan situasi politik terbaru pasca penetapan Ganjar sebagai capres. “Tidak menutup kemungkinan dalam acara tersebut akan dibicarakan sejumlah perkembangan isu politik nasional,” tegasnya.
Selain itu, rencananya PPP juga akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional untuk menetapkan keputusan tertentu. “Dalam pertemuan nanti akan dibahas agenda dan jadwal rapimnas,” kata dia.
Sementara itu, kans menjalin komunikasi dengan PDIP juga disampaikan Partai Amanat Nasional. Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, pihaknya masih terbuka dengan semua kelompok. “Selalu terbuka, masih terbuka sampai sekarang,” ujarnya.
Dia menyebut, meski PAN tergabung di KIB, namun hingga saat ini Partai belum mengambik keputusan calon presiden yang diusung. Di KIB pun belum ada kesepakatan apapun.
Lebih lanjut lagi, meski PDIP sudah bisa mengusung capres sendiri, Saleh meyakini hal itu tidak dilakukan. Sebab struktur masyarakat indonesia yang beragam menuntut adanya dukungan dari kelompok lain untuk melengkapi. “Saya kira PDIP butuh temen,” jelasnya.
Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghormati keputusan PDIP mengusung Ganjar. Baginya, itu merupakan hak dan kebijakan yang mesti diambil partai. Muzani juga mengaku tidak kecewa, meski selama ini Jokowi banyak menyampaikan dukungan ke Prabowo.
“Partai politik memiliki hak untuk mencalonkan orang atau kadernya,” ujarnya.
Soal potensi Prabowo menjadi wakil Ganjar, Muzani mengaku memang ada selentingan soal isu tersebut. Dia juga mendengar usulan itu. Namun Muzani menegaskan, keputusan partai yang diambil dalam Rapimnas belum berubah.
“Keputusannya adalah Pak Prabowo calon presiden, bukan wakil presiden,” imbuhnya. Sejauh ini, semua kader terus memperjuangkan Prabowo jadi presiden.
Kalaupun nanti berhadapan dengan PDIP lagi di 2024, Muzani menilai berhadapan ataupun beriringan sebagai realitas politik. Bersama atau tidak dengam PDIP atau partai lainnya, bagiya bukan masalah.
Meski demikian, dia menegaskan jika situasi masih sangat dinamis. Apalagi, waktu pendaftaran capres masih cukup waktu. Sepanjang belum ditutup, dia meyakini proses politik masih akan berjalan.
Usai lebaran, lanjut dia, pertemuan antara lima ketua umum partai koalisi besar juga masih akan dilakukan. “Mungkin akan ada pertemuan lagi, mungkin. Tapi saya tidak tahu kapan dan di mana,” terangnya.
Terpisah, Presiden Joko Widodo membeberkan sejumlah nama yang dinilai cocok mendampingi Ganjar di Pilpres 2024. Hal itu dia sampaikan seusai Salat Ied di Solo pada Sabtu lalu (22/4). Setidaknya, ada tujuh nama.
“Yang cocok banyak, ada Pak Erick (Erick Tohir), Pak Sandiaga Uno, ada Pak Mahfud (Mahfud MD), ada Pak Ridwan Kamil. Akan banyak,” katanya. Jokowi juga menyebut nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartanto, dan Prabowo.
Menurutnya setelah penetapan Ganjar sebagai capres yang dilakukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan pada Jumat lalu (21/4), maka peta capres semakin jelas. Dia berucap, diskusi ke depan tinggal menentukan sosok cawapres. “Ditunggu. Sabar,” katanya. Jokowi lebih memilih mengelak ketika awak media terus mendesaknya. “Kok tanya saya,” jawab Jokowi.
Sebelummya, Megawati Soekarno Putri mengumumkan keputusannya memilih ganjar di Istana Batu Tulis Bogor Jumat (21/4) lalu. Megawati menggunakan peringatan Hari Kartini sebagai momentum untuk menyampaikan keputusannya.
Mega menjelaskan, meski keputusan tersebut hak prerogatifnya, namun prosesnya tidak mudah. Dirinya harus menggunakan akal budi, mata hati dan pikiran, serta berdialog dengan para tokoh bangsa maupun jajaran internal untuk membuat keputusan. Termasuk juga berkontemplasi setelah melihat dan mencermati apa yang telah menjadi harapan rakyat.
Sementara itu, Ganjar menegaskan kesiapannya. Baginya, tugas dan kepercayaan yang diberikan partai menjadi kehormatan. Meski bukan kali pertama mendapat tugas, dia mengakui tugas kali ini lebih berat.
“Ibu mengumumkan memberikan amanat kepada saya yang jauh lebih berat, mudah-mudahan saya mampu berjuang dengan baik soal itu,” ujarnya.
Ganjar menegaskan, salah satu narasi yang akan dilakukan adalah memastikan keberlanjutan pembangunan. Terobosan-terobosan yang Jokowi telah dibangun musti kita lanjutkan. “Hanya kita yang terus berkomitmen untuk terus melanjutkan itu, di mana beliau mendobrak kemapanan-kemapanan, kenyamanan-kenyamanan sehingga Indonesia harus bergerak maju untuk itu,” tegasnya.
Penetapan Ganjar sendiri, telah menuntaskan polemik di Internal PDIP. Puan yang sebelumnya menjadi kompetitor, sudah menyatakan kesiapan untuk memenangkan ganjar sesuai perintah ketua Umum. (far/lyn)
Sikap Partai dan Capres yang sudah diusung
1. PKB : Muhaimin Iskandar
2. Gerindra : Prabowo Subianto
3. PDIP : Ganjar Pranowo
4. Golkar : Airlangga Hartarto
5. Nasdem : Anies Baswedan
6. Demokrat : Anies Baswedan
7. PKS : Anies Baswedan
8. PAN : Belum memutuskan
9. PPP : Belum memutuskan
Peta Koalisi :
1. Koalisi Indonesia Bersatu : PAN, Golkar, PPP.
– Belum menentukan capres – cawapres.
– Golkar usulkan Airlangga sebagai Capres.
2. Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya : PKB dan Gerindra.
– Belum ada kesepakatan capres – cawapres. Masing-masing ngotot calonkan Ketua Umum sebagai Capres.
3. Koalisi Perubahan : Nasdem, PKS, Demokrat.
– Sepakat mengusung Anies sebagai Capres.
– Cawapres masih belum disepakati.
4. PDIP Perjuangan.
– Bisa mencalonkan sendiri.
– Usung Ganjar sebagai capres. Masih membuka peluang koalisi.