Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Pulang Antar Pesanan, IRT Dihadang dan Diparangi OTK 

MERAUKE- Nasib malang dialami seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) dari Kampung Muram Sari, Distrik Semangga Merauke bernama Utami Sagita (40). Betapa tidak, setelah pulang mengantar pesanan barang, korban dihadang  kemudian diparangi Orang Tidak Dikenal (OTK).

Akibatnya, korban mengalami luka di bagian pungung kanan dan saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda Pengharapan Merauke. Kasus penganiayaan ini dialami korban di Jalan Cikombong, Kelurahan Kamundu, Merauke, Jumat (19/8) sekitar pukul 13.25 WIT.

Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK, melalui Kaur Bin Ops (KBO) Reskrim Ipda Eko Hariyanto, ketika dikonfirmasi membenarkan kasus penganiayaan yang dialami korban tersebut. Kronologinya  kejandiannya, ungkap KBO Eko Hariyato berawal saat korban pulang dari Wasur mengantar pesanan lewat online menggunakan sepeda motor dan melewati jalan Trans Papua, Cikombong Merauke.
Baca Juga :  Sidak di 10 Apotik di Tanah Merah

Di Jalan Cikombong tersebut, ada 3 pelaku menghadang korban, namun ketiga pelaku tersebut tidak berdiri bersamaan tapi berjejer. Ada jarak antara pelaku  pertama, kedua dan ketiga. Saat pelaku pertama menghadang dengan cara memberhentikan korban, namun korban tidak berhenti, tapi tetap jalan, sehingga pelaku pertama tersebut  melempar korban dengan parang.

Namun tidak mengenai korban. Begitu juga saat melewati pelaku kedua mencoba menghentikan korban, tapi  korban tetap jalan, lalu pelaku melempar dengan parang. Untungnya parang itu tidak mengenai korban.

‘’Tapi begitu mau lewat orang ketiga, tiba-tiba pelaku mengayunkan parang dan mengenai punggung kanannya,’’ katanya. Meski punggung terluka karena kena parang, namun korban tetap jalan dan berusaha tetap kuat.
Baca Juga :  Dua Pengedar Ganja Diserahkan ke Polres Boven Digoel

‘’’Saat di jalan Tujuh Wali-Wali, korban kemudian minta tolong ke situ. Lalu pedagang buah ini yang antar ke rumah sakit dan menghubungi suami korban,’’ jelasnya.

 KBO menjelaskan bahwa ketiga pelaku masih dalam pengejaran. Korban tidak mengenal ketiga pelaku tersebut hanya mengetahui ciri-cirinya.

‘’Kami juga belum mengambil keterangan korban karena masih menjalani perawatan di rumah sakt Bunda Pengharapan. Yang baru kita minta keterangan, suami dari korban sebagai pelapor dan orang yang mengantar korban ke rumah sakit sebagai saksi,’’tambahnya.(ulo/tho)

MERAUKE- Nasib malang dialami seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) dari Kampung Muram Sari, Distrik Semangga Merauke bernama Utami Sagita (40). Betapa tidak, setelah pulang mengantar pesanan barang, korban dihadang  kemudian diparangi Orang Tidak Dikenal (OTK).

Akibatnya, korban mengalami luka di bagian pungung kanan dan saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda Pengharapan Merauke. Kasus penganiayaan ini dialami korban di Jalan Cikombong, Kelurahan Kamundu, Merauke, Jumat (19/8) sekitar pukul 13.25 WIT.

Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK, melalui Kaur Bin Ops (KBO) Reskrim Ipda Eko Hariyanto, ketika dikonfirmasi membenarkan kasus penganiayaan yang dialami korban tersebut. Kronologinya  kejandiannya, ungkap KBO Eko Hariyato berawal saat korban pulang dari Wasur mengantar pesanan lewat online menggunakan sepeda motor dan melewati jalan Trans Papua, Cikombong Merauke.
Baca Juga :  DPRD Merauke Tunda Pembahasan Raperda Perizinan Tertentu

Di Jalan Cikombong tersebut, ada 3 pelaku menghadang korban, namun ketiga pelaku tersebut tidak berdiri bersamaan tapi berjejer. Ada jarak antara pelaku  pertama, kedua dan ketiga. Saat pelaku pertama menghadang dengan cara memberhentikan korban, namun korban tidak berhenti, tapi tetap jalan, sehingga pelaku pertama tersebut  melempar korban dengan parang.

Namun tidak mengenai korban. Begitu juga saat melewati pelaku kedua mencoba menghentikan korban, tapi  korban tetap jalan, lalu pelaku melempar dengan parang. Untungnya parang itu tidak mengenai korban.

‘’Tapi begitu mau lewat orang ketiga, tiba-tiba pelaku mengayunkan parang dan mengenai punggung kanannya,’’ katanya. Meski punggung terluka karena kena parang, namun korban tetap jalan dan berusaha tetap kuat.
Baca Juga :  Alih Status ASN-Aparat Jadi Titik Rawan

‘’’Saat di jalan Tujuh Wali-Wali, korban kemudian minta tolong ke situ. Lalu pedagang buah ini yang antar ke rumah sakit dan menghubungi suami korban,’’ jelasnya.

 KBO menjelaskan bahwa ketiga pelaku masih dalam pengejaran. Korban tidak mengenal ketiga pelaku tersebut hanya mengetahui ciri-cirinya.

‘’Kami juga belum mengambil keterangan korban karena masih menjalani perawatan di rumah sakt Bunda Pengharapan. Yang baru kita minta keterangan, suami dari korban sebagai pelapor dan orang yang mengantar korban ke rumah sakit sebagai saksi,’’tambahnya.(ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya