JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua mendorong stakeholder di wilayah setempat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Pasalnya, wilayah Papua dapat dikatakan sebagai “supermarket” bencana, karena berbagai jenis bencana pernah melanda Bumi Cenderawasih.
Hal ini dikatakan Asisten II Setda Papua, Setyo Wahyudi pada Rapat Kerja Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah se-Papua, Rabu (20/11).
Wahyudi mengatakan kesiapsiagaan penting untuk memastikan upaya yang cepat dan tepat dalam menghadapi kejadian bencana. Selain itu, mampu mengenali ancaman dan memprediksi sebelum terjadinya bencana.
“Juga mampu mengurangi dampaknya jika terjadi bencana, termasuk mempu menanggulangi bencana secara efektif dan mandiri,” kata Wahyudi.
Lanjutnya, penurunan risiko bencana sepatutnya menjadi salah satu indikator kinerja para kepala BPBD di Papua. Dengan begitu, mitigasi dampak bencana di daerah akan turut memastikan kecukupan pangan, pendidikan, kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan hidup.
“Tentunya hal ini akan bermuara pada peningkatan perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya akan terwujud Papua tangguh, Papua hebat,” ucapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati menuturkan, Rakorda adalah momen yang tepat. Khususnya dalam proses penyusunan RPJMD yang terintegrasi dengan Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (RNPB).
“Kami di pusat sedang menyusun RNPB dan ini jadi salah satu masukan untuk penyusunan RPJMD 2025-2029,” kata Raditya.
Lanjutnya, Rakorda ini juga sebagai sarana sosialisasi agar RNPB juga disusun di level daerah.
“Rencana penanggulangan bencana sebagai upaya mitigasi bencana dan mengurangi risiko bencana, karena itu harus terintegrasi,” pungkasnya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos