Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

UMKM Papua di KTT G-20 Dipuji

JAYAPURA – Produk Papua yang ikut serta memeriahkan KTT G-20 yang diselenggarakan di Bali sejak 10-19 ikut dipuji oleh peserta G-20 yang berasal dari negara luar yang hadir  saat itu. Bahkan, para tamu tersebut melihat kerajinan tangan yang dimuat  mama mama Papua.

Plt Kepala Dinas Perindagkop, UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Pendius Wanimbo menyampaikan, antusias pengunjung sangat luar biasa dan banyak yang tertarik terutama aksesoris original noken yang berasal dari Wamena seperti kalung, cincin noken dan gelang. “Selain itu, produk kopi juga banyak yang tertarik dan sudah ada beberapa yang terjual di lokasi,” terang Pendius saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (18/11).

Baca Juga :  Dukung Penyelesaian Terjemahan Alkitab Bahasa Una Langda

Lanjutnya, sedangkan yang di Smesco hubungan timur untuk barang barang yang dipromosikan. Terdapat delegasi dari beberapa negara yang berkunjung karena smesco membuat acara pertemuan dengan pelaku- pelaku usaha dari beberapa negara yang menjadi peserta KTT G20.

“Dengan adanya minat masyarakat yang kami lihat, Dinas Perindakop akan terus memacu para pelaku usaha untuk lebih mengoptimalkan atau meningkatkan produk mereka lebih bagus dan menyajikan motif yang menarik,” jelasnya.

Lanjutnya, tidak hanya menyajikan motif yang bagus melainkan penambahan produk supaya sewaktu waktu ketika ada permintaan dari konsumen maka ada stok untuk dipasarkan sesuai dengan permintaan konsumen atau permintaan dari luar.  “Perlunya ada penambahan prodak, sehingga ketika ada permintaan dalam jumlah yang banyak kita bisa penuhi itu,” ucapnya.

Baca Juga :  Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah dalam Pembangunan SDM

Selain itu kata Pendius, kemasan juga perlu diperhatikan sehingga produk UMKM Papua bisa tembus pasar luar negeri dan harganya layak untuk dihargai. “Kadang kita minta harga yang cukup tinggi tetapi dari kemasan produk itu sendiri tidak sesuai dengan pasaran global,” jelasnya.

Namun lanjutnya, khusus dikerajinan tangan kata Pendius, tidak membutuhkan kemasan yang lebih bagus tetapi itu karya tangan keunggulan daerah. “Pelaku usaha harus meningkatkan produknya, sehingga apabila para tamu atau orang dari luar meminta produk yang dimaksud. Kami langsung menguhubungkan kepada pihak pelaku dan pembeli,” pungkasnya. (fia/wen)

JAYAPURA – Produk Papua yang ikut serta memeriahkan KTT G-20 yang diselenggarakan di Bali sejak 10-19 ikut dipuji oleh peserta G-20 yang berasal dari negara luar yang hadir  saat itu. Bahkan, para tamu tersebut melihat kerajinan tangan yang dimuat  mama mama Papua.

Plt Kepala Dinas Perindagkop, UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Pendius Wanimbo menyampaikan, antusias pengunjung sangat luar biasa dan banyak yang tertarik terutama aksesoris original noken yang berasal dari Wamena seperti kalung, cincin noken dan gelang. “Selain itu, produk kopi juga banyak yang tertarik dan sudah ada beberapa yang terjual di lokasi,” terang Pendius saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (18/11).

Baca Juga :  Warga Mulai Mengungsi, Pasien Anak RSUD Dok II Dievakuasi ke Luar

Lanjutnya, sedangkan yang di Smesco hubungan timur untuk barang barang yang dipromosikan. Terdapat delegasi dari beberapa negara yang berkunjung karena smesco membuat acara pertemuan dengan pelaku- pelaku usaha dari beberapa negara yang menjadi peserta KTT G20.

“Dengan adanya minat masyarakat yang kami lihat, Dinas Perindakop akan terus memacu para pelaku usaha untuk lebih mengoptimalkan atau meningkatkan produk mereka lebih bagus dan menyajikan motif yang menarik,” jelasnya.

Lanjutnya, tidak hanya menyajikan motif yang bagus melainkan penambahan produk supaya sewaktu waktu ketika ada permintaan dari konsumen maka ada stok untuk dipasarkan sesuai dengan permintaan konsumen atau permintaan dari luar.  “Perlunya ada penambahan prodak, sehingga ketika ada permintaan dalam jumlah yang banyak kita bisa penuhi itu,” ucapnya.

Baca Juga :  Kasus Covid Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

Selain itu kata Pendius, kemasan juga perlu diperhatikan sehingga produk UMKM Papua bisa tembus pasar luar negeri dan harganya layak untuk dihargai. “Kadang kita minta harga yang cukup tinggi tetapi dari kemasan produk itu sendiri tidak sesuai dengan pasaran global,” jelasnya.

Namun lanjutnya, khusus dikerajinan tangan kata Pendius, tidak membutuhkan kemasan yang lebih bagus tetapi itu karya tangan keunggulan daerah. “Pelaku usaha harus meningkatkan produknya, sehingga apabila para tamu atau orang dari luar meminta produk yang dimaksud. Kami langsung menguhubungkan kepada pihak pelaku dan pembeli,” pungkasnya. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya