Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Kenaikan Harga Beras Tak Ada Kaitan dengan Bansos

BPS Catat Masih Terjadi Inflasi Beras

JAKARTA  Kemarin (12/2) Presiden Joko Widodo memanggil menteri dan kepala badan terkait naiknya harga beras di pasaran. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi merupakan salah satu yang dipanggil Presiden Jokowi di Istana Merdeka kemarin.

Seusai rapat Arief membeberkan jika dia dan Bulog diminta hari itu juga mendistribusikan stok beras milik Bulog ke pasar. Yang dilakukan adalah datang ke Pasar Induk Beras Cipinang. “Untuk memastikan bongkar beras dari port (pelabuhan) langsung ke Cipinang dan langsung didistribusikan,” katanya.

Dia menyebut di pasar induk itu punya stok beras yang banyak. Yakni 34 ribu ton. Stok inilah yang dipastikan harus sampai pasar tradisional dan modern. “Sekali lagi perintahnya adalaj banjiri pasar,” ungkap Arief.

Baca Juga :  Belanja Pemilu Rp 26 Triliun, IKN Rp 4,3 Triliun

Dia mengelak jika bantuan sosial pangan yang membuat beras kurang di pasaran. Arief menyebut bansos dan kelangkaan beras tak ada hubungannya. “Bantuan pangan beras pemerintah ditiadakan selama 8 sampai 14 Februrari untuk menghotmati pemilu,” bebernya.

Terpisah, Direktur Statistika Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto menjelaskan, pada Januari 2024, komoditas beras masih mengalami inflasi mtm, yaitu sebesar 0,64 persen dengan andil sebesar 0,03 persen.

Komoditas beras memiliki andil yang besar dalam penghitungan inflasi. ’’Jika dilihat trennya, memang harga beras masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan (harga) tahun 2023,’’ ujarnya pada rakor pengendalian inflasi daerah yang digelar Kemendagri di Jakarta, kemarin (12/2).

Baca Juga :  Kestabilan Nilai Rupiah Diukur dari Harga Barang dan Jasa

Windhiarso melanjutkan, secara yoy, meskipun mengalami penurunan, komoditas beras masih mengalami inflasi yang relatif tinggi. Yaitu sebesar 15,65 persen dan andil sebesar 0,56 persen. ’’Andil inflasi yoy yang disumbangkan oleh beras merupakan andil terbesar jika dibandingkan dengan komoditas lainnya,’’ tambahnya.

BPS Catat Masih Terjadi Inflasi Beras

JAKARTA  Kemarin (12/2) Presiden Joko Widodo memanggil menteri dan kepala badan terkait naiknya harga beras di pasaran. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi merupakan salah satu yang dipanggil Presiden Jokowi di Istana Merdeka kemarin.

Seusai rapat Arief membeberkan jika dia dan Bulog diminta hari itu juga mendistribusikan stok beras milik Bulog ke pasar. Yang dilakukan adalah datang ke Pasar Induk Beras Cipinang. “Untuk memastikan bongkar beras dari port (pelabuhan) langsung ke Cipinang dan langsung didistribusikan,” katanya.

Dia menyebut di pasar induk itu punya stok beras yang banyak. Yakni 34 ribu ton. Stok inilah yang dipastikan harus sampai pasar tradisional dan modern. “Sekali lagi perintahnya adalaj banjiri pasar,” ungkap Arief.

Baca Juga :  Sah, Partai Demokrat Resmi Dukung Prabowo

Dia mengelak jika bantuan sosial pangan yang membuat beras kurang di pasaran. Arief menyebut bansos dan kelangkaan beras tak ada hubungannya. “Bantuan pangan beras pemerintah ditiadakan selama 8 sampai 14 Februrari untuk menghotmati pemilu,” bebernya.

Terpisah, Direktur Statistika Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto menjelaskan, pada Januari 2024, komoditas beras masih mengalami inflasi mtm, yaitu sebesar 0,64 persen dengan andil sebesar 0,03 persen.

Komoditas beras memiliki andil yang besar dalam penghitungan inflasi. ’’Jika dilihat trennya, memang harga beras masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan (harga) tahun 2023,’’ ujarnya pada rakor pengendalian inflasi daerah yang digelar Kemendagri di Jakarta, kemarin (12/2).

Baca Juga :  BPS Papua:  Jumlah Penumpang Kapal Laut Meningkat

Windhiarso melanjutkan, secara yoy, meskipun mengalami penurunan, komoditas beras masih mengalami inflasi yang relatif tinggi. Yaitu sebesar 15,65 persen dan andil sebesar 0,56 persen. ’’Andil inflasi yoy yang disumbangkan oleh beras merupakan andil terbesar jika dibandingkan dengan komoditas lainnya,’’ tambahnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya