Hingar Bingar Penerapan Makan Begizi Gratis di Papua yang Penuh Warna
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Papua tak lama lagi di launching. Di provinsi lain sudah berjalan. Program ini memiliki banyak dampak namun penanganannya sebaiknya dilakukan oleh sekolah, pihak gereja maupun swakelola
Laporan: Karel, Mboik – Jayapura
Beberapa hari terakhir isu MBG tengah santer diberitakan. Untuk Papua yang muncul adalah penolakan dari sekelompok pelajar. Hanya saja penolakan ini telah diklaim oleh aparat kepolisian adalah aksi yang ditunggangi dan tak murni dari pelajar.
Terlepas dari kondisi itu persoalan pro dan kontra menjadi hal yang biasa. Yang terpenting adalah pelajar tetap mendapat nilai manfaat dari program tersebut. Belakangan penolakan terjadi karena menganggap yang dibutuhkan lebih pada pendidikan gratis dan bukan MBG. Ini cukup kontradiktif mengingat dibeberapa di daerah pegunungan terjadi musibah kelaparan akibat suaca ekstrim.
Gagal panen hingga terjadi kelangkaan bahan makanan dari kemenkes. Selain itu hampir kebanyakan pelajar asal Papua tidak sarapan di rumah. Padahal otak saat belajar membutuhkan energi yang diolah dan itu bersumber dari makanan. Karenanya agak aneh ketika hanya membutuhkan pendidikan gratis. Mudahnya, jika bisa keduanya tentu lebih baik. Pendidikannya gratis dan makannya juga demikian sehingga tak perlu ada penolakan yang terkesan dipolitisasi.
Beberapa narasumber sempat ditemui Cenderawasih Pos, salah satunya Jhon Gobay. Pria pemikir ini menjelakan bahwa pemerintah memberikan makan kepada anak sekolah bukanlah program baru. Pada waktu lalu ada program yang sama yakni Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS). Ini sesuai Permendagri No 18 tahun 2011 tentang Pedoman PMTAS
Penyediaan PMT-AS kegiatan pemberian makanan kepada peserta didik dalam bentuk jajanan/kudapan atau makanan lengkap. Kini Presiden Prabowo meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Program ini di Tanah Papua, masih menjadi perdebatan dan penolakan, walaupun disisi lain kita semua mengetahui bahwa pangan atau makan merupakan kebutuhan manusia.