Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Ramadan, Harga Buah di Sentani Mulai Melambung

SENTANI-Pasar buah yang ada disekitar persimpangan jalan utama Sentani-Genyem sudah mulai berjualan sejak 2020 lalu. Pasar itu berdiri walaupun secara resmi dipastikan belum ada ijin dari pemerintah. Namun pasar itu tetap beroperasi hanya karena letaknya cukup strategis, berada dijalan utama dengan memanfaatkan rindangnya pepohonan.

Sejak dibuka, pasar buah itu tidak pernah sepi pembeli. Sampai sekarang pasar buah itu tetap saja dibuka, biasanya mereka beroperasi sejak pagi hingga sore hari.
Kini Ramadan tiba persediaan buah juga masih cukup banyak yang dijual.

Uniknya buah buahan yang dijual bukan saja didatangkan dari lokal papua tetapi ada juga yang didatangkan luar papua bahkan luar negeri. Buah buahan yang didatangkan dari luar negeri seperti jeruk wogan, dan jeruk santan daun. Buah ini didatangkan dari Australia, dijual seharga 70-80 ribu rupiah sekilo.

Baca Juga :  Tidak Diakomodir, Puluhan Tenaga Honorer Datangi Kantor Bupati Jayapura

“Ini termasuk naik, naiknya sekitar Rp 5 sampai Rp10 ribu rupiah tiap buah ini” kata Risna salah satu penjual buah saat ditemui cenderawasih pos, Kamis (6/4).

Biasanya buah-buahan tersebut dijual seharga Rp 60-70 ribu rupiah sekilo. Kemudian ada juga Apel Pohon dan anggur juga didatangkan dari China. Untuk apel pohon dijual 60ribu sekilo, sementara anggur dijual Rp 120 ribu sekilo.

Lanjut dia, buah buahan lokal seperti Semangka, Jambu biji, Jeruk lokal, masih didatangkan dari Arso. Kemudian buah naga dari daerah Lereh, buah duku dari Genyem, Alpukat didatangkan dari Wamena. Harganya relatif naik. Kemudian ada juga mangga juga mengalami kenaikan harga, untuk buah mangga saat ini disuplai dari makasar. Sebelumnya mangga dijual 35 ribu satu kilogram, kini menjadi 50 ribu perkilonya.

Baca Juga :  TPHLE: Mohon Lukas Enembe Dijadikan Tahanan Kota

“Bulan puasa harga naik, naik Rp 5 sampai Rp 10, buah naga sama mangga makasar naik, Rp 35 jadi Rp 50. Ini karena terjadi kelangkaan persediaan buah lokal, sudah tidak ada. Rambutan naik Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu,” ujarnya.
Naiknya harga buah disebabkan karena stok buah lokal sudah habis, atau langka. Sementara permintaan buah cukup tinggi. (roy/gin).

SENTANI-Pasar buah yang ada disekitar persimpangan jalan utama Sentani-Genyem sudah mulai berjualan sejak 2020 lalu. Pasar itu berdiri walaupun secara resmi dipastikan belum ada ijin dari pemerintah. Namun pasar itu tetap beroperasi hanya karena letaknya cukup strategis, berada dijalan utama dengan memanfaatkan rindangnya pepohonan.

Sejak dibuka, pasar buah itu tidak pernah sepi pembeli. Sampai sekarang pasar buah itu tetap saja dibuka, biasanya mereka beroperasi sejak pagi hingga sore hari.
Kini Ramadan tiba persediaan buah juga masih cukup banyak yang dijual.

Uniknya buah buahan yang dijual bukan saja didatangkan dari lokal papua tetapi ada juga yang didatangkan luar papua bahkan luar negeri. Buah buahan yang didatangkan dari luar negeri seperti jeruk wogan, dan jeruk santan daun. Buah ini didatangkan dari Australia, dijual seharga 70-80 ribu rupiah sekilo.

Baca Juga :  TPHLE: Mohon Lukas Enembe Dijadikan Tahanan Kota

“Ini termasuk naik, naiknya sekitar Rp 5 sampai Rp10 ribu rupiah tiap buah ini” kata Risna salah satu penjual buah saat ditemui cenderawasih pos, Kamis (6/4).

Biasanya buah-buahan tersebut dijual seharga Rp 60-70 ribu rupiah sekilo. Kemudian ada juga Apel Pohon dan anggur juga didatangkan dari China. Untuk apel pohon dijual 60ribu sekilo, sementara anggur dijual Rp 120 ribu sekilo.

Lanjut dia, buah buahan lokal seperti Semangka, Jambu biji, Jeruk lokal, masih didatangkan dari Arso. Kemudian buah naga dari daerah Lereh, buah duku dari Genyem, Alpukat didatangkan dari Wamena. Harganya relatif naik. Kemudian ada juga mangga juga mengalami kenaikan harga, untuk buah mangga saat ini disuplai dari makasar. Sebelumnya mangga dijual 35 ribu satu kilogram, kini menjadi 50 ribu perkilonya.

Baca Juga :  Aktivitas KBM di Aurina Lumpuh,  Layanan Kesehatan  Juga Memprihatinkan

“Bulan puasa harga naik, naik Rp 5 sampai Rp 10, buah naga sama mangga makasar naik, Rp 35 jadi Rp 50. Ini karena terjadi kelangkaan persediaan buah lokal, sudah tidak ada. Rambutan naik Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu,” ujarnya.
Naiknya harga buah disebabkan karena stok buah lokal sudah habis, atau langka. Sementara permintaan buah cukup tinggi. (roy/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya