Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Kapolres Akui, Ada 8 Warga yang Tertembak

Sebagian Besar Sudah Tidak Dirawat, Siatuasi Mappi Kembali Kondusif

MERAUKE – Sebanyak 8 orang diduga mengalami luka tembak di Kepi, Kabupaten Mappi saat berusaha menyerang petugas yang mengamankan mereka saat terjadi bentrok antara dua kelompok yang ada di Mappi pada Rabu (14/12) malam. Kapolres Mappi AKBP Damianus Edi Susanto, ketika dihubungi media ini lewat telpon selulernya membenarkan adanya warga yang terluka tembak tersebut.

Namun para korban yang terluka tersebut sebagian sudah kembali ke rumahnya setelah menjalani perawatan di rumah sakit. ‘’Sudah ada yang pulang. Kalau dari Dinas Kesehatan, kepala dinasnya bilang sehat-sehat saja. Tidak ada yang sampai kritis,’’ katanya.

Soal asal tembakan tersebut, Kapolres belum bisa memastikan dari mana karena pada saat kejadiannya sudah malam dan massa diperkirakan 200 orang itu dengan membawa benda tajam mulai sudah beringas. ‘’Intinya mereka itu disuruh pulang tapi tidak mau. Malah mereka menyerang petugas.
Baca Juga :  Proses Belajar Mengajar SMA-SMK di Merauke Kembali 6 Hari Kerja 

Mungkin saat menyerang petugas itulah ada yang tembak. Tapi tembak dari mana, saya juga belum bisa pastikan. Karena saat itu sudah gelap. Dan anggota memang membawa senjata. Saat itu perintahnya tembak keatas tapi masing-masing punya insting dan ketika terdesak dan nyawa petugas terancam di lapangan maka mungkin disitulah mereka menembak pada kaki untuk melumpuhkan,’’ jelasnya.

  Kapolres mengaku belum memahami tindakan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut. Apakah niatnya mau menyerang petugas atau menyerang orang yang serang awal mereka. ‘’Kalau mau serang yang serang awal mereka, seharusnya jangan serang petugas. Seharusnya saat disuruh petugas pulang ya pulang. Apalagi pelaku yang melakukan pembacokan pertama itu sudah kita tahan, tapi mungkin karena ada provokator sehingga masyarakat ini semakin banyak dan beringas,’’ jelasnya.

Kapolres menjelaskan bentrokan ini berawal ada warga dari Kampung Emete melakukan pemotongan terhadap seorang warga dari Kampung Myamur. Kemudian warga Kampung Myamur tersebut tidak terima. ‘’Saat kejadian itu, ada yang lapor kepada kita. Kemudian mobil Polisi datang menolong korban dan bawa korban ke rumah sakit. Tapi, mungkin mereka ini tidak terima. Tapi kita tolong korban, justru mobil Patroli kita dari Satlantas di rusak,’’ jelasnya.
Baca Juga :  KPK Sarankan Bansos Dalam Bentuk Tunai

  Kemudian makin lama warga yang berkumpul semakin banyak. ‘’Petugas sudah minta mereka pulang ngapin sudah ditangani, tapi mereka bukan pulang tapi semakin banyak dan membawa alat tajam. Tapi mungkin karena ada provokator sehingga semakin banyak,’’ terangnya.

Kapolres menambahkan bahwa saat ini kondisi di Kepi, ibukota Kabupaten Mappi sudah kondusif dan kedua belah yang sempat bentrok tersebut sudah berdamai yang difasilitasi langsung oleh Penjabat Bupati Mappi Michael Gomar, S.STP, M.Si. Selain dari masyarakat, juga dari petugas ada yang mengalami luka akibat kena lemparan batu dan benda tajam. ‘’Kalau dari petugas sekitar 8 orang juga yang mengalami luka,’’ tambahnya. (ulo)

Sebagian Besar Sudah Tidak Dirawat, Siatuasi Mappi Kembali Kondusif

MERAUKE – Sebanyak 8 orang diduga mengalami luka tembak di Kepi, Kabupaten Mappi saat berusaha menyerang petugas yang mengamankan mereka saat terjadi bentrok antara dua kelompok yang ada di Mappi pada Rabu (14/12) malam. Kapolres Mappi AKBP Damianus Edi Susanto, ketika dihubungi media ini lewat telpon selulernya membenarkan adanya warga yang terluka tembak tersebut.

Namun para korban yang terluka tersebut sebagian sudah kembali ke rumahnya setelah menjalani perawatan di rumah sakit. ‘’Sudah ada yang pulang. Kalau dari Dinas Kesehatan, kepala dinasnya bilang sehat-sehat saja. Tidak ada yang sampai kritis,’’ katanya.

Soal asal tembakan tersebut, Kapolres belum bisa memastikan dari mana karena pada saat kejadiannya sudah malam dan massa diperkirakan 200 orang itu dengan membawa benda tajam mulai sudah beringas. ‘’Intinya mereka itu disuruh pulang tapi tidak mau. Malah mereka menyerang petugas.
Baca Juga :  Diserahkan Pada Mendagri, Logo Pemprov Papua Tengah Resmi Digunakan

Mungkin saat menyerang petugas itulah ada yang tembak. Tapi tembak dari mana, saya juga belum bisa pastikan. Karena saat itu sudah gelap. Dan anggota memang membawa senjata. Saat itu perintahnya tembak keatas tapi masing-masing punya insting dan ketika terdesak dan nyawa petugas terancam di lapangan maka mungkin disitulah mereka menembak pada kaki untuk melumpuhkan,’’ jelasnya.

  Kapolres mengaku belum memahami tindakan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut. Apakah niatnya mau menyerang petugas atau menyerang orang yang serang awal mereka. ‘’Kalau mau serang yang serang awal mereka, seharusnya jangan serang petugas. Seharusnya saat disuruh petugas pulang ya pulang. Apalagi pelaku yang melakukan pembacokan pertama itu sudah kita tahan, tapi mungkin karena ada provokator sehingga masyarakat ini semakin banyak dan beringas,’’ jelasnya.

Kapolres menjelaskan bentrokan ini berawal ada warga dari Kampung Emete melakukan pemotongan terhadap seorang warga dari Kampung Myamur. Kemudian warga Kampung Myamur tersebut tidak terima. ‘’Saat kejadian itu, ada yang lapor kepada kita. Kemudian mobil Polisi datang menolong korban dan bawa korban ke rumah sakit. Tapi, mungkin mereka ini tidak terima. Tapi kita tolong korban, justru mobil Patroli kita dari Satlantas di rusak,’’ jelasnya.
Baca Juga :  SMKN 2 Buka 5 Program Keahlian

  Kemudian makin lama warga yang berkumpul semakin banyak. ‘’Petugas sudah minta mereka pulang ngapin sudah ditangani, tapi mereka bukan pulang tapi semakin banyak dan membawa alat tajam. Tapi mungkin karena ada provokator sehingga semakin banyak,’’ terangnya.

Kapolres menambahkan bahwa saat ini kondisi di Kepi, ibukota Kabupaten Mappi sudah kondusif dan kedua belah yang sempat bentrok tersebut sudah berdamai yang difasilitasi langsung oleh Penjabat Bupati Mappi Michael Gomar, S.STP, M.Si. Selain dari masyarakat, juga dari petugas ada yang mengalami luka akibat kena lemparan batu dan benda tajam. ‘’Kalau dari petugas sekitar 8 orang juga yang mengalami luka,’’ tambahnya. (ulo)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya