Dalam sambutannya Gubernur Sumbar Mahyeldi menekankan dampak merugikan dari stunting, tidak hanya bagi kesehatan anak tetapi juga bagi produktivitas ekonomi.“Penderita stunting pada anak dapat mengakibatkan perkembangan sel otak yang tidak optimal, sehingga menurunkan produktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang,” ujarnya.
Penurunan stunting ini selaras dengan Misi ke-1 RPJMD Pemprov Sumbar 2025-2029, yaitu mewujudkan pendidikan yang merata dan kesehatan yang berkualitas. Selain itu, program ini juga sejalan dengan AstaCita ke-4 dari Visi Indonesia Emas 2045, yang berfokus pada penguatan sumber daya manusia dan kesehatan.Gubernur memaparkan prevalensi stunting di Sumbar justru meningkat menjadi 24,9 persen pada tahun 2024, naik 1,3 persen dari tahun 2023.
Angka ini berbeda dengan prevalensi wasting (gizi kurang) yang turun dari 9,3 persen menjadi 7 persen pada periode yang sama. Peningkatan ini terjadi di saat prevalensi stunting nasional turun menjadi 19,8 persen pada tahun 2024. (lyn/ttg/jpg/ant)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Dalam sambutannya Gubernur Sumbar Mahyeldi menekankan dampak merugikan dari stunting, tidak hanya bagi kesehatan anak tetapi juga bagi produktivitas ekonomi.“Penderita stunting pada anak dapat mengakibatkan perkembangan sel otak yang tidak optimal, sehingga menurunkan produktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang,” ujarnya.
Penurunan stunting ini selaras dengan Misi ke-1 RPJMD Pemprov Sumbar 2025-2029, yaitu mewujudkan pendidikan yang merata dan kesehatan yang berkualitas. Selain itu, program ini juga sejalan dengan AstaCita ke-4 dari Visi Indonesia Emas 2045, yang berfokus pada penguatan sumber daya manusia dan kesehatan.Gubernur memaparkan prevalensi stunting di Sumbar justru meningkat menjadi 24,9 persen pada tahun 2024, naik 1,3 persen dari tahun 2023.
Angka ini berbeda dengan prevalensi wasting (gizi kurang) yang turun dari 9,3 persen menjadi 7 persen pada periode yang sama. Peningkatan ini terjadi di saat prevalensi stunting nasional turun menjadi 19,8 persen pada tahun 2024. (lyn/ttg/jpg/ant)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos