Saturday, May 11, 2024
26.7 C
Jayapura

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri Endus Potensi Kecurangan Pemilu

Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Nusron Wahid merespons berbagai tudingan yang menyasar Prabowo-Gibran. Dia menepis jika KIM akan melakukan kecurangan pemilu berupa pengerahan aparat hingga dugaan nepotisme.

Dia menghormati Megawati sebagai presiden kelima RI. Meski begitu, dia meminta Mega bicara fakta. Jangan membuat kabar burung atau hanya berdasar informasi-informasi yang tidak jelas. ”Buktikan kalau memang ada penyelewengan dan kecurangan,” tegasnya.

Beberapa Tokoh Sowan ke Gus Mus

 

BERI KETERANGAN: Dari kiri, Wahyu Salvana, Erry Riyana Hardjapamekas, Lukman Hakim Saifuddin, Aliflman Nurlambang, Goenawan Mohamad, Omi Komariah, Romo Benny Susetyo, dan Nong Mahmaad. (AFP)

 

Baca Juga :  Bupati Gusbager: Pemilu di Keerom Harus Sukses dan Aman

Sejumlah tokoh nasional kemarin (12/11) sowan ke kediaman KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang. Pantauan Jawa Pos Radar Kudus, para tokoh yang datang, antara lain, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, sastrawan Goenawan Mohamad, Romo Benny Susetyo, dan Omie Komariah. Di depan ndalem, rombongan disambut Wahyu Salvana, menantu Gus Mus.

Setelah itu, mereka masuk dan pertemuan berlangsung tertutup sekitar 1,5 jam. Selanjutnya, keterangan kepada awak media tentang pertemuan tersebut dilaksanakan di tempat terpisah. Tidak berada di lingkungan pondok.

Goenawan Mohamad saat memberikan keterangan menyampaikan, kunjungan ke Gus Mus kemarin bertujuan sowan dan berbagi rasa. Menurut dia, saat ini terdapat banyak kebohongan.

Baca Juga :  Bolos 10 Hari Berturut-turut Bisa Dipecat

”Karena kesetiaan bisa dibeli. Kedudukan bisa dibeli. Menjelang pemilihan presiden, menurut saya makin mencemaskan,’’ jelasnya.

Omie Komariah juga menyatakan demikian. Saat bertemu Gus Mus, dia mencurahkan isi hatinya soal korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) yang diperjuangkan saat reformasi, ternyata tidak ditunaikan secara sungguh-sungguh. ”KKN justru semakin menggurita dalam penyelenggaraan negara,’’ kata istri Nurcholis Madjid itu.

Sebelum kedatangan para tokoh tersebut, menantu Gus Mus, Wahyu Salvana, menegaskan bahwa pertemuan itu sebatas sowan biasa. ”Sowan layaknya tamu-tamu biasa. Kebetulan Abah punya waktu kosongnya hari ini (kemarin, Red),’’ katanya.(far/idr/vah/lin/c14/c7/oni)

Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Nusron Wahid merespons berbagai tudingan yang menyasar Prabowo-Gibran. Dia menepis jika KIM akan melakukan kecurangan pemilu berupa pengerahan aparat hingga dugaan nepotisme.

Dia menghormati Megawati sebagai presiden kelima RI. Meski begitu, dia meminta Mega bicara fakta. Jangan membuat kabar burung atau hanya berdasar informasi-informasi yang tidak jelas. ”Buktikan kalau memang ada penyelewengan dan kecurangan,” tegasnya.

Beberapa Tokoh Sowan ke Gus Mus

 

BERI KETERANGAN: Dari kiri, Wahyu Salvana, Erry Riyana Hardjapamekas, Lukman Hakim Saifuddin, Aliflman Nurlambang, Goenawan Mohamad, Omi Komariah, Romo Benny Susetyo, dan Nong Mahmaad. (AFP)

 

Baca Juga :  Bolos 10 Hari Berturut-turut Bisa Dipecat

Sejumlah tokoh nasional kemarin (12/11) sowan ke kediaman KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang. Pantauan Jawa Pos Radar Kudus, para tokoh yang datang, antara lain, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, sastrawan Goenawan Mohamad, Romo Benny Susetyo, dan Omie Komariah. Di depan ndalem, rombongan disambut Wahyu Salvana, menantu Gus Mus.

Setelah itu, mereka masuk dan pertemuan berlangsung tertutup sekitar 1,5 jam. Selanjutnya, keterangan kepada awak media tentang pertemuan tersebut dilaksanakan di tempat terpisah. Tidak berada di lingkungan pondok.

Goenawan Mohamad saat memberikan keterangan menyampaikan, kunjungan ke Gus Mus kemarin bertujuan sowan dan berbagi rasa. Menurut dia, saat ini terdapat banyak kebohongan.

Baca Juga :  Tok! Batas Usia Capres-Cawapres Tetap 40 Tahun

”Karena kesetiaan bisa dibeli. Kedudukan bisa dibeli. Menjelang pemilihan presiden, menurut saya makin mencemaskan,’’ jelasnya.

Omie Komariah juga menyatakan demikian. Saat bertemu Gus Mus, dia mencurahkan isi hatinya soal korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) yang diperjuangkan saat reformasi, ternyata tidak ditunaikan secara sungguh-sungguh. ”KKN justru semakin menggurita dalam penyelenggaraan negara,’’ kata istri Nurcholis Madjid itu.

Sebelum kedatangan para tokoh tersebut, menantu Gus Mus, Wahyu Salvana, menegaskan bahwa pertemuan itu sebatas sowan biasa. ”Sowan layaknya tamu-tamu biasa. Kebetulan Abah punya waktu kosongnya hari ini (kemarin, Red),’’ katanya.(far/idr/vah/lin/c14/c7/oni)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya