Friday, September 20, 2024
23.7 C
Jayapura

Gelombang PHK Berpotensi  Tingkatkan Jumlah UMKM

JAKARTA – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih masif terjadi tahun ini. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat sebanyak 32.064 orang sudah terdampak selama periode Januari hingga Juni 2024. Dari fenomena tersebut, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki memperkirakan, jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan terus bertambah.

Sebab, lanjut dia, masyarakat yang terdampak PHK akan beralih untuk berjualan dalam skala mikro guna memenuhi kebutuhan hidup sementara. Setidaknya, sampai mendapat pekerjaan baru. ’’Ekonomi kita 97 persen itu UMKM. Jadi, kalau sekarang ada deindustrialisasi banyak PHK itu, pasti pedagang offline dan online yang individual akan meningkat,’’ ujar Teten dalam pembukaan BCA UMKM Fest di Mal Kota Kasablanka kemarin (7/8).

Baca Juga :  Pelaku UMKM dan Ritel  Dukung Penggunaan QRIS

Karena itu, dia mendorong perbankan untuk tidak hanya menyalurkan kredit dan memastikan cicilan tidak macet. Tapi, juga membangun ekosistem bagi UMKM. Dengan begitu, mereka dapat memperluas akses pasar, meningkatkan produksi, dan terkoneksi dengan rantai pasok industri.

Teten juga masih membahas dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait restrukturisasi kredit usaha rakyat (KUR). Mencoba melakukan pendekatan yang lain. Sebab, menggunakan historis kredit tentu akan sulit. ’’Karena daya beli turun dan pasti UMKM omzetnya turun. Ini kalau nggak kita siapkan bantalannya, akan timbul problem sosial politik. Ini situasi yang sulit,’’ jelasnya.

JAKARTA – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih masif terjadi tahun ini. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat sebanyak 32.064 orang sudah terdampak selama periode Januari hingga Juni 2024. Dari fenomena tersebut, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki memperkirakan, jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan terus bertambah.

Sebab, lanjut dia, masyarakat yang terdampak PHK akan beralih untuk berjualan dalam skala mikro guna memenuhi kebutuhan hidup sementara. Setidaknya, sampai mendapat pekerjaan baru. ’’Ekonomi kita 97 persen itu UMKM. Jadi, kalau sekarang ada deindustrialisasi banyak PHK itu, pasti pedagang offline dan online yang individual akan meningkat,’’ ujar Teten dalam pembukaan BCA UMKM Fest di Mal Kota Kasablanka kemarin (7/8).

Baca Juga :  32 Ribu Jemaah Haji Daftar Murur di Muzdalifah

Karena itu, dia mendorong perbankan untuk tidak hanya menyalurkan kredit dan memastikan cicilan tidak macet. Tapi, juga membangun ekosistem bagi UMKM. Dengan begitu, mereka dapat memperluas akses pasar, meningkatkan produksi, dan terkoneksi dengan rantai pasok industri.

Teten juga masih membahas dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait restrukturisasi kredit usaha rakyat (KUR). Mencoba melakukan pendekatan yang lain. Sebab, menggunakan historis kredit tentu akan sulit. ’’Karena daya beli turun dan pasti UMKM omzetnya turun. Ini kalau nggak kita siapkan bantalannya, akan timbul problem sosial politik. Ini situasi yang sulit,’’ jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya