Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Utamakan Pendidikan, Siap Hadirkan Sejumlah Seminari      

Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC  (FOTO: Sulo/Cepos)

MERAUKE – Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC melihat pendidikan sebagai sebuah keutamaan. Karena hanya melalui pendidikan, karakter seseorang dapat dibangun dan bisa berubah. 

‘’Saya selalu menekankan kepada para imam di Papua, khususnya di Keuskupan Agung Merauke bahwa kalau mau maju, mari kita tekankan pendidikan,’’ tandas Uskup Mandagi kepada wartawan  seusai mentahbiskan 4 imam baru di Merauke, Sabtu (5/3).

Menurut Uskup, hanya  lewat pendidikan akan terjadi. Tidak ada cara lain. Demikian pula untuk menghadirkan para imam di Merauke, maka tidak ada cara lain selain menghadirkan sejumlah seminari di wilayah Keuskupan Agung Merauke yang meliputi Kabupaten Merauke, Boven Digoel dan Mappi. 

Baca Juga :  Tiga  Terduga Pelaku Pembunuhan Dua Warga Diamankan 

‘’Kalau kita  mau ada imam-imam masa depan, maka kita harus perbanyak sekolah imam,’’ tandas uskup  Mandagi. Pasalnya, lanjut Mandagi bertahun-tahun bahkan lebih dari 100 tahun agama Katolik masuk ke Papua Selatan, namun tidak ada imam di Keuskupan Agung Merauke. Kebanyakan didatangkan dari luar. ‘’Bagaimana agama Katolik  bisa berkembang kalau tidak ada imam. Kalau mau kembangkan imam, maka perlu hadirkan tempat mendidik, yakni seminari,’’ jelasnya.

Uskup Mandagi menjelaskan bahwa dirinya telah mendirikan 4 seminari kecil yakni di  Wendu, di Midiptana, Kabupaten Boven Digoel, kemudian di Kepi, Kabupaten Mappi, lalu di Kimaam Kabupaten Merauke dan di Kota Merauke sendiri.

Baca Juga :  Presiden Disarankan Keluarkan Perppu Terkait Pemilu 2024

‘’Saya rasa dalam waktu 5 tahun mendatang akan banyak anak-anak Papua, terutama saya punya sasaran anak-anak Papua. Kita dari luar oke, kita datang melayani. Tapi, anak-anak Papua kita utamakan agar mereka terdidik. Kalau tidak menjadi pastor tidak apa-apa. Tapi, sekurang-kurangnya sudah dapat pendidikan seminari,’’ terangnya. 

Selain seminari kecil di 5 titik tersebut, Uskup mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendirikan SMA Seminari. Namun perlu mengurus izin sebelum operasional. ‘‘Kalau nanti tidak menjadi pastor itu bukan urusan saya lagi, tapi urusan Tuhan. Tapi setidak-tidaknya, kita sudah buat pendidikan yang bermutu dan berbobot,’’ katanya. Dalam rangka itu pula,  Uskup Mandagi juga mengganti Ketua  PSW YPPK Merauke. (ulo/tho)   

Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC  (FOTO: Sulo/Cepos)

MERAUKE – Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC melihat pendidikan sebagai sebuah keutamaan. Karena hanya melalui pendidikan, karakter seseorang dapat dibangun dan bisa berubah. 

‘’Saya selalu menekankan kepada para imam di Papua, khususnya di Keuskupan Agung Merauke bahwa kalau mau maju, mari kita tekankan pendidikan,’’ tandas Uskup Mandagi kepada wartawan  seusai mentahbiskan 4 imam baru di Merauke, Sabtu (5/3).

Menurut Uskup, hanya  lewat pendidikan akan terjadi. Tidak ada cara lain. Demikian pula untuk menghadirkan para imam di Merauke, maka tidak ada cara lain selain menghadirkan sejumlah seminari di wilayah Keuskupan Agung Merauke yang meliputi Kabupaten Merauke, Boven Digoel dan Mappi. 

Baca Juga :  Jelang Pemilu, Gencar Patroli dan Razia Cipkon

‘’Kalau kita  mau ada imam-imam masa depan, maka kita harus perbanyak sekolah imam,’’ tandas uskup  Mandagi. Pasalnya, lanjut Mandagi bertahun-tahun bahkan lebih dari 100 tahun agama Katolik masuk ke Papua Selatan, namun tidak ada imam di Keuskupan Agung Merauke. Kebanyakan didatangkan dari luar. ‘’Bagaimana agama Katolik  bisa berkembang kalau tidak ada imam. Kalau mau kembangkan imam, maka perlu hadirkan tempat mendidik, yakni seminari,’’ jelasnya.

Uskup Mandagi menjelaskan bahwa dirinya telah mendirikan 4 seminari kecil yakni di  Wendu, di Midiptana, Kabupaten Boven Digoel, kemudian di Kepi, Kabupaten Mappi, lalu di Kimaam Kabupaten Merauke dan di Kota Merauke sendiri.

Baca Juga :  Komunitas Jagal Sapi Merauke Ancam Mogok

‘’Saya rasa dalam waktu 5 tahun mendatang akan banyak anak-anak Papua, terutama saya punya sasaran anak-anak Papua. Kita dari luar oke, kita datang melayani. Tapi, anak-anak Papua kita utamakan agar mereka terdidik. Kalau tidak menjadi pastor tidak apa-apa. Tapi, sekurang-kurangnya sudah dapat pendidikan seminari,’’ terangnya. 

Selain seminari kecil di 5 titik tersebut, Uskup mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendirikan SMA Seminari. Namun perlu mengurus izin sebelum operasional. ‘‘Kalau nanti tidak menjadi pastor itu bukan urusan saya lagi, tapi urusan Tuhan. Tapi setidak-tidaknya, kita sudah buat pendidikan yang bermutu dan berbobot,’’ katanya. Dalam rangka itu pula,  Uskup Mandagi juga mengganti Ketua  PSW YPPK Merauke. (ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya