Sunday, November 10, 2024
28.7 C
Jayapura

Paus Fransiskus Pesankan Jaga Ikatan, Caranya dengan Menerima Perbedaan

JAKARTA-Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia Paus Fransiskus memberi pesan untuk menjaga ikatan kepada rakyat Indonesia saat menghadiri dialog antaragama di Masjid Istiqlal. Ia berkaca kepada terowongan silaturahmi yang menghubungkan Istiqlal dengan Katedral.

“Inilah yang dilakukan lorong bawah tanah: menghubungkan, yaitu menciptakan ikatan,” ujarnya dalam pidato yang sudah diterjemahkan dari bahasa Italia, Kamis (5/9).
Paus meyakini bahwa perjumpaan antar agama-agama bukan terletak pada kesamaan dari doktrin dan pengakuan agama tertentu. Melainkan justru menerima perbedaan doktrin masing-masing agama itu sendiri.
“Kenyataannya, pendekatan semacam itu bisa saja berakhir dengan memecah belah kita karena doktrin dan dogma masing-masing pengalaman keagamaan berbeda,” tuturnya
“Yang benar-benar mendekatkan kita adalah menciptakan hubungan antara perbedaan-perbedaan kita, dengan menjaga agar ikatan persahabatan, perhatian dan timbal balik tumbuh,” sambung Paus.
Kepala Negara Vatikan itu menyebut bahwa dengan begitu. Masing-masing pihak akan terbuka kepada pihak lain.
“Itu adalah ikatan yang memungkinkan kita untuk bekerja sama, untuk maju bersama dalam mengejar suatu tujuan, dalam membela martabat manusia, dalam memerangi kemiskinan, dalam memajukan perdamaian,” tegasnya.
“Persatuan lahir dari ikatan persahabatan pribadi, dari rasa saling menghormati, dari saling mempertahankan ruang dan ide orang lain,” pungkas Paus. (*)
SUMBER JAWAPOS
Baca Juga :  Keberatan Guru Tetap Yayasan Ditarik ke Sekolah Negeri

JAKARTA-Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia Paus Fransiskus memberi pesan untuk menjaga ikatan kepada rakyat Indonesia saat menghadiri dialog antaragama di Masjid Istiqlal. Ia berkaca kepada terowongan silaturahmi yang menghubungkan Istiqlal dengan Katedral.

“Inilah yang dilakukan lorong bawah tanah: menghubungkan, yaitu menciptakan ikatan,” ujarnya dalam pidato yang sudah diterjemahkan dari bahasa Italia, Kamis (5/9).
Paus meyakini bahwa perjumpaan antar agama-agama bukan terletak pada kesamaan dari doktrin dan pengakuan agama tertentu. Melainkan justru menerima perbedaan doktrin masing-masing agama itu sendiri.
“Kenyataannya, pendekatan semacam itu bisa saja berakhir dengan memecah belah kita karena doktrin dan dogma masing-masing pengalaman keagamaan berbeda,” tuturnya
“Yang benar-benar mendekatkan kita adalah menciptakan hubungan antara perbedaan-perbedaan kita, dengan menjaga agar ikatan persahabatan, perhatian dan timbal balik tumbuh,” sambung Paus.
Kepala Negara Vatikan itu menyebut bahwa dengan begitu. Masing-masing pihak akan terbuka kepada pihak lain.
“Itu adalah ikatan yang memungkinkan kita untuk bekerja sama, untuk maju bersama dalam mengejar suatu tujuan, dalam membela martabat manusia, dalam memerangi kemiskinan, dalam memajukan perdamaian,” tegasnya.
“Persatuan lahir dari ikatan persahabatan pribadi, dari rasa saling menghormati, dari saling mempertahankan ruang dan ide orang lain,” pungkas Paus. (*)
SUMBER JAWAPOS
Baca Juga :  BMKG: Salju abadi Puncak Jaya Mencair, Perubahan Iklim Mengkhawatirkan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya