Friday, September 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Di hadapan Paus Fransiskus, Para Tokoh Lintas Agama Bacakan Deklarasi Istiqlal

JAKARTA-Para tokoh agama menandatangani Deklarasi Istiqlal sebagai komitmen untuk mempererat tali persaudaraan dan dialog antaragama. Hal itu dilakukan dengan kehadiran Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal.

Ada empat poin yang tercantum dalam Deklarasi Istiqlal yang ditandatangani berbagai tokoh agama di Indonesia.
Mulai dari Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Pendeta Jaccky Manuputty, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.
Selain itu, ada juga Ketua Umum Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Philip K Wijaya, Bhante Dhammasubho Mahathera, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Tanuwibowo, dan Perwakilan Kepercayaan Engkus Kuswara.
Berikut adalah empat poin yang ada di dalam Deklarasi Istiqlal.
1. Nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama-agama kita harus dimajukan secara efektif, untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita. Sejatinya nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabak bela rasa rekonsiliasi dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumunisasi dan perusakan lingkungan.
2. Para pemimpin negara pada khususnya terinspirasi oleh narasi dan tradisi rohani masing-masing harus bekerja sama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut di atas, mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan.
3. Oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antarumat agama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal regional dan internasional terutama konflik-konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama selain itu keyakinan dan ritual-ritual agama kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia dengan demikian menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam kepada martabat manusia.
4. Menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai dan harmonis sangat penting menjadi hamba allah dan pemelihara ciptaan yang sejati, kami dengan tulus menghimbau semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas guna menjaga keutuhan lingkungan hidup dan sumber dananya karena kita telah mewariisnha dari generasi sebelumnya dan berharap dapat meneruskannha kepada anak cucu kita. (*)
SUMBER: JAWAPOS
Baca Juga :  Anies Sebut Prabowo Seorang Patriot, Yakin Bisa Kembalikan Nilai Demokrasi

JAKARTA-Para tokoh agama menandatangani Deklarasi Istiqlal sebagai komitmen untuk mempererat tali persaudaraan dan dialog antaragama. Hal itu dilakukan dengan kehadiran Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal.

Ada empat poin yang tercantum dalam Deklarasi Istiqlal yang ditandatangani berbagai tokoh agama di Indonesia.
Mulai dari Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Pendeta Jaccky Manuputty, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.
Selain itu, ada juga Ketua Umum Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Philip K Wijaya, Bhante Dhammasubho Mahathera, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Tanuwibowo, dan Perwakilan Kepercayaan Engkus Kuswara.
Berikut adalah empat poin yang ada di dalam Deklarasi Istiqlal.
1. Nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama-agama kita harus dimajukan secara efektif, untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita. Sejatinya nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabak bela rasa rekonsiliasi dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumunisasi dan perusakan lingkungan.
2. Para pemimpin negara pada khususnya terinspirasi oleh narasi dan tradisi rohani masing-masing harus bekerja sama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut di atas, mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan.
3. Oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antarumat agama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal regional dan internasional terutama konflik-konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama selain itu keyakinan dan ritual-ritual agama kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia dengan demikian menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam kepada martabat manusia.
4. Menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai dan harmonis sangat penting menjadi hamba allah dan pemelihara ciptaan yang sejati, kami dengan tulus menghimbau semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas guna menjaga keutuhan lingkungan hidup dan sumber dananya karena kita telah mewariisnha dari generasi sebelumnya dan berharap dapat meneruskannha kepada anak cucu kita. (*)
SUMBER: JAWAPOS
Baca Juga :  September, Paus Fransiskus Berkunjung ke Indonesia

Berita Terbaru

Artikel Lainnya